Pemerintah China Melarang Dracin yang Kisahnya Adalah Cewek Biasa Mendapatkan Cowok CEO Konglomerat

Kalau kemarin Australia bikin aturan yang melarang anak di bawah umur main medsos, maka China bikin aturan melarang OnlyFans dan melarang acara dracin atau drama China bikin cerita dengan tema wanita biasa yang mendapatkan suami kaya raya dengan gaya Gigachad. Bedanya, Australia itu mode orang-tua capek, sudah tidak mau debat panjang, pokoknya stop dulu sebelum otak anak jadi ladang panen algoritma. China lebih kreatif, bukan cuma menutup pintu, tapi ikut nyetel isi kepala. Karena menurut mereka, masalahnya bukan sekadar layar, tapi khayalan yang nempel setelah layar dimatikan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Alasannya karena banyak wanita China yang akhirnya menjadi delusional dan berharap kisah dracin menjadi kisah nyata. Dracin itu memang hobi memadatkan hidup jadi mie instan. Baru ketemu, sudah click. Baru konflik, sudah ada plot twist. Baru sedih, sudah muncul CEO kaya raya yang jatuh hati. Hasil akhirnya, ekspektasi para wanita China adalah berharap mendapatkan jodoh Gigachad konglomerat. Bukan sekadar punya pasangan yang baik, tapi paket lengkap versi fantasi, kaya raya, ganteng, dominan, dan hidupnya seolah tidak pernah kena cicilan. Itu delusional dan menimbulkan hoeflation di China. Saya pun baru dengar istilah hoeflation. Dan lucunya, istilah itu terdengar seperti inflasi, cuma yang naik bukan harga cabai, tapi standar pasangan yang harusnya manusia, malah disulap jadi katalog.

Pemerintah China khawatir semua cowok di negaranya jadi jomblo forever karena fokus nonton OnlyFans dan para ceweknya high expectations karena dracin. Ibaratnya begini, yang satu kebanyakan dopamin, yang satu kebanyakan standar, akhirnya dua-duanya ketemu di titik yang sama, sama-sama tidak puas sama realita. Yang satu maunya stimulasi tanpa tanggung jawab. Yang satu maunya status tanpa proses. Jadilah relasi terasa seperti kompetisi, bukan kerja sama. Dan kalau itu kejadian masif, negara jelas kepikiran, ini bisa bikin populasi China berkurang dan pada akhirnya punah. 🗿 Kedengarannya lebay, tapi buat negara yang mikir demografi itu seperti neraca hidup-mati, hal-hal beginian dianggap bibit masalah, bukan sekadar drama receh.

Bagaimana dengan Indonesia? Nampaknya Indonesia belum sampai pada diskursus seperti itu. Fokus Indonesia saat ini pada hal lain. Kita masih ribut yang lebih membumi, mulai dari yang menguras dompet sampai yang bikin kepala pening. Jadi kalau China lagi berantem sama fantasi, Indonesia masih sibuk berantem sama kenyataan.

Kalau di Indonesia mungkin nanti akan ada aturan pejabat dilarang flexing 🗿

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBCA $CNMA $FILM