imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON
https://cutt.ly/5taqrE7p

BI Rate Diramal Tetap di 4,75%, Tapi Suara Pasar Tidak Bulat
16 December 2025 10:53

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mulai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember hari ini, Selasa (16/12/2025). Besok, Rabu (17/12/2025), hasilnya akan diumumkan termasuk suku bunga acuan BI Rate.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga pagi ini menghasilkan median proyeksi BI Rate di 4,75%. Artinya, BI Rate kemungkinan akan kembali ditahan.

Jika terwujud, maka BI Rate akan berada di posisi hold selama tiga bulan berturut-turut.

Salah satu ekonom yang memperkirakan BI Rate bertahan di 4,75% adalah Tamara Mast Henderson dari Bloomberg Intelligence. Dalam hemat Henderson, BI perlu menyeimbangkan antara kebutuhan stabilisasi rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi,

Namun kali ini, Henderson menilai BI akan lebih mengutamakan stabilitas nilai tukar rupiah. Sepanjang bulan ini (month-to-date), rupiah membukukan pelemahan 0,18% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“BI juga terus mendorong penurunan suku bunga yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya bisa ditransmisikan ke suku bunga kredit perbankan. Dengan demikian, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Henderson.

Dalam beberapa RDG terakhir, lanjut Henderson, BI terus melempar sinyal bahwa ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka. Namun dia menilai ini sepertinya harus menunggu hingga 2026.

“Investor khawatir bahwa pemerintah bisa saja meninggalkan disiplin fiskal dan ada tanda-tanda tergerusnya independensi bank sentral. Ini bisa menyebabkan tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek,” ungkap Henderson.

Selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah Indonesia dengan US Treasury, demikian Henderson, juga relatif rendah dibandingkan rerata historis. Jadi investor butuh 'pemanis' agar mau masuk ke pasar keuangan Nusantara, yang pada gilirannya akan membantu stabilitas rupiah.

Pasar Terbelah

Akan tetapi, suara pasar tidaklah bulat. Ada yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%.

Dari 34 ekonom/analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus versi Bloomberg, 12 di antaranya (35,29%) memperkirakan demikian. Memang minoritas, tetapi jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Salah satunya adalah Helmi Arman dari Citi. Dalam catatannya, Helmi memandang rupiah sudah dalam posisi yang relatif aman. Sebab, arus modal asing mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.

Sepanjang pekan lalu, BI mencatat investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp 1,14 miliar di pasar saham. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), terjadi net buy Rp 2,85 triliun.

“BI mungkin sekarang sudah lebih tenang, karena risiko arus modal keluar (capital outflow) sudah mereda. Posisi investor asing di SBN meningkat signifikan,” sebut riset Citi.

$CTRA $SMRA

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy