Mengamati perkembangan bisnis data center di tahun 2025 ini bisa membuka mata kita pada peluang yang sangat gigantic. Lihat bagaimana keringnya gurun pasir di Nevada pelan-pelan disulap menjadi markas pusat data yang ada di business park yang bernama Tahoe-Reno Industrial Center. Dengan ukuran sebesar kota Denver, tempat ini adalah rumah dari raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft. Switch, Inc. juga telah membuka data center di tahun 2017 lalu dengan kapasitas 130 MW dengan rencana untuk mencapai 650 MW. Cepat atau lambat, hal ini akan terjadi juga di Indonesia karena kebutuhan masyarakat terhadap IT dan AI jelas tidak akan mengecil dan salah satu hal yang sangat dibutuhkan adalah data center. Bank-bank juga yang akan merambah ke digitalisasi juga jelas akan membutuhkan service ini. Ke depan, hal ini sudah bukan lagi pelengkap tapi kebutuhan primer.
Segitiga emas $KBLV sebagai entitas yang menjadi pemilik bisnis data center, $LPKR sebagai penyedia lahan, dan $MLPT sebagai penyedia aspek teknis akan sangat diuntungkan di masa depan. Manfaatkan saat di mana harga masih belum bergerak atau volume masih sepi sebagai peluang untuk mengumpulkan barang karena biasanya kalau kita masuk pada saat sudah hype, maka harga umumnya sudah sangat tinggi.