Sektor CONSUMER (Barang Konsumsi/ritel) proyeksi tahun 2026 mendatang, jika dilihat dari korelasi makroekonomi (lihat gambar) sepertinya, sektor Consumer berpotensi menjadi "Kuda Hitam" yang Solid di tahun 2026 ke depan bakal menarik perhatian.
PMI Manufacturing Melonjak = Permintaan Pulih! Lihat bar hijau (PMI) di Oktober 2025 yang tinggi. Logikanya: Manajer pembelian pabrik (Purchasing Managers) tidak akan meningkatkan pesanan bahan baku dan menggenjot produksi jika gudang distributor masih penuh atau barang tidak laku. Sinyal: Kenaikan tajam PMI di akhir 2025 adalah indikator paling jujur bahwa Permintaan Konsumen (Demand) di level riil sudah bangkit. Pabrik sibuk memproduksi barang (makanan, minuman, pakaian, otomotif) untuk memenuhi stok & permintaan pasar di 2026.
M2 Growth (Uang Beredar) Naik = Daya Beli Menguat! Garis hitam (M2) naik dari 4,9% ke level 8%+. Dampaknya ke Consumer: Ini adalah "bensin"-nya. Semakin banyak uang beredar di masyarakat, semakin tinggi Disposable Income (pendapatan yang siap dibelanjakan). Efek Psikologis: Saat likuiditas longgar, masyarakat kelas menengah cenderung lebih royal berbelanja, beralih dari sekadar membeli kebutuhan pokok (beras/minyak) ke kebutuhan sekunder (gaya hidup).
° Consumer Staples (Primer)
° Consumer Cyclical/Retail (Sekunder)
"... saatnya, mall ramai lagi nih", cakep!
https://stockbit.com/post/24890311
@rajaritel @rajastaples
$MPPA $HERO
$IHSG
