Tanpa perlu kacamata optimisme berlebihan. Investornya anggap cerita ini sebagai pesan dari kapsul waktu, bukan brosur marketing.

"... ini $TOBA bukan si $INRU gegara banjir kemarin", maka jangan fitnah trus donk!

TOBA lahir dari dunia lama, (kotor) Batubara tapi jujur soal uang. Masih menghasilkan kas, stabil, dan tidak berpura-pura menyelamatkan planet. Lalu dunia berubah. Modal global mulai alergi karbon, regulator mulai galak, dan cerita lama tidak lagi laku dijual. TOBA memilih jalan sulit: tidak mati pelan-pelan sebagai nostalgia perusahaan batu bara, tapi juga tidak sok suci menjadi perusahaan hijau semalam suntuk (punya proyeknya, buddy's).

Investor masa depan perlu paham satu hal tentang batu bara di TOBA itu, bukan dosa. Tapi, mesin pembiayaan transisi esok hari.

Cash flow dari PLTU dan (divestasi) aset lama guna membayar eksperimen hijau, menjaga neraca tetap bernapas, dan memberi waktu untuk belajar, trial-error dan memperbaiki.

Perusahaan yang langsung lompat ke hijau tanpa kas biasanya hidup dari utang dan harapan. TOBA memilih pakai uang sendiri dulu. Kuno, tapi masuk akal (not bullshit!)

"... tidak menjual mimpi net zero besok pagi; lalu, kemudian berubah menjadi hopefull"

Yang TOBA bangun di masa depan adalah (peta jalan) platform energi baru, ekosistem kendaraan listrik, bisnis circular economy, akses ke pendanaan ESG global tentunya.

Sekali lagi, ini TOBA bukan INRU. Titik!

(only) mereka stress menyamakannya.

https://cutt.ly/gtpAlXqv

TOBA Green; Waste to Energy
https://cutt.ly/PtpAlZRL

BUY/HOLD or bye❓

@renewableenergy

$IHSG