Apakah AK UBS Sekuritas dan BK JP Morgan Adalah Sekuritas Terbesar di Indonesia?
Di postingan sebelumnya ada user Stockbit yang bilang kalau BK dan AK adalah sekuritas terbesar di Indonesia, bahkan lebih gede dari XL dan sekuritas lainnya yang ada di IHSG. Klaim ini enak dipercaya karena nama global itu seperti cap sakti, orang langsung anggap skala bisnisnya otomatis nomor satu. Padahal di bisnis sekuritas, yang menentukan besar itu bukan logo, tapi neraca dan cashflow. Kalau investor cuma pakai modal katanya, investor sedang menyerahkan duit ke ilusi. Lebih parah lagi, sekuritas itu bisnis kepercayaan, dan kepercayaan paling sering hancur bukan karena gosip, tapi karena likuiditas seret. Jadi yang harus dicek itu bukan cuma laba, tapi dari mana laba itu datang dan apakah berubah jadi kas. Dan yang paling brutal, sekuritas bisa terlihat besar karena transaksi berelasi bolak-balik, tapi begitu flow berhenti, ukuran itu tiba-tiba mengecil. Maka satu-satunya cara waras adalah paksa klaim ini lewat data laporan keuangan. External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
AK adalah PT UBS Sekuritas Indonesia, core business-nya brokerage dan underwriting, dengan model fee-based yang sangat institusional dan sangat bergantung pada pihak berelasi. UBS AG memegang 98,60% saham, jadi payung grup-nya tebal, akses dan kredibilitas counterparty-nya kuat. Tapi konsekuensinya jelas, ini bukan mesin ritel seperti XL, ini mesin settlement institusional yang sering FOP dan arusnya banyak dari ekosistem sendiri. Buktinya, 86,77% pendapatan AK datang dari pihak berelasi, naik dari 80,87% di 2024. Jadi sebelum bicara terbesar, investor harus sadar dulu, AK itu besar karena pipa institusional, bukan karena pasar ritel. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang uji klaim terbesar pakai metrik paling gampang dibongkar, total aset. Total aset AK Rp 3,090 T dan growth 55,6% YtD. Dengan angka ini, AK memang lebih besar dari XL Rp 2,508 T, dan lebih besar dari XC Rp 2,029 T yang sudah dibahas sebelumnya. Tapi begitu investor masukkan nama lain yang juga sudah dibahas, klaim AK paling besar langsung gugur, karena ada CC Rp 7,364 T, LG Rp 6,39 T, YP Rp 4,709 T, dan YU Rp 4,26 T. Bahkan BK juga disebut Rp 3,35 T, masih sedikit di atas AK. Jadi, AK itu memang besar, tapi bukan yang paling besar di antara semua sekuritas yang sudah dibahas sebelumnya. Sejauh ini CC adalah yang terbesar secara aset.
Yang bikin AK terlihat solid bukan cuma asetnya, tapi bantalan likuiditasnya. Kas dan setara kas Rp 882,5 B, ditambah kas dibatasi penggunaannya Rp 499,5 B. Ini tipe neraca yang dibangun untuk tahan guncangan settlement, bukan untuk ngegas ekspansi modal kerja tanpa rem. Bandingkan dengan model ekspansi yang lebih agresif seperti LG, yang growth asetnya kuat, tapi CFO-nya negatif besar karena repo menyedot kas. Jadi kalau bicara ketahanan harian, AK kelihatan seperti pemain yang selalu isi bensin penuh sebelum start.
Namun growth aset AK punya karakter yang harus dibaca tajam. Piutang transaksi pialang pihak berelasi naik 157% dari Rp 474 B ke Rp 1,220 T, dan porsinya jadi 39,57% dari total aset. Di sisi liabilitas, utang transaksi pialang pihak berelasi Rp 1,225 T dan porsinya 71,03% dari total liabilitas. Ini artinya growth AK bukan growth yang menyebar ke banyak sumber, melainkan growth yang makin terkunci ke flow berelasi. Ini mirip pola institusional tertentu yang terlihat rapi selama mesin pusatnya jalan, tapi konsentrasinya nyata dan tidak boleh dipoles jadi seolah-olah risk free. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang bandingkan dari sisi growth laba, karena ini yang paling sering dipakai buat narasi. Laba bersih AK 9M 2025 Rp 170,61 B, naik 31,8% YoY dari Rp 129,4 B. Ini growth yang sehat dan tidak meledak-ledak, tapi konsisten. Di grup yang sudah dibahas, growth laba paling liar justru datang dari model ritel dan model ekspansi pembiayaan, XL disebut laba Rp 141,5 B dengan growth 447% YoY, dan LG disebut laba Rp 372,5 B dengan growth 145% YoY. YU juga kuat, laba Rp 104,17 B dengan growth 41,92% YoY. BK malah turun, laba Rp 79,66 B dengan penurunan 33,8% YoY. Jadi kalau investor fokus growth laba semata, AK bukan juara kecepatan, tapi posisinya tetap papan atas karena labanya besar dan tidak dibayar dengan kerusakan kas.
Bagian paling penting untuk menilai kualitas growth adalah cashflow operasional. CFO AK Rp 213,9 B dan naik 64,3% YoY, lalu CFO lebih besar daripada laba bersih Rp 170,61 B. Ini sinyal kelas atas, laba AK bukan laba kertas. Kalau investor bandingkan, YU juga punya pola sehat, CFO positif Rp 224,24 B dan lebih besar dari laba Rp 104,17 B. BK juga disebut CFO Rp 271,5 B, jadi masih kuat dari sisi kas. Sementara beberapa yang growth-nya kelihatan mengkilap justru bocor di kas, XL disebut CFO negatif Rp 520 B, CC disebut CFO negatif Rp 200,2 B, dan LG disebut CFO negatif Rp 1,2 T. Di sini terlihat siapa yang growth-nya berkualitas dan siapa yang growth-nya masih makan modal kerja. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masuk ke sisi revenue, AK itu sederhana dan fokus. Total revenue Rp 277,9 B, 90,78% berasal dari komisi pialang Rp 252,11 B. Ini beda dengan YU yang revenue-nya didorong kuat oleh bunga repo, bahkan kontribusi pendapatan bunga repo disebut 45,56% dari total revenue dan tumbuh 81,4%. Ini beda juga dengan LG yang mesin uangnya makin banyak dari bunga dan dividen, serta repo yang jadi tulang punggung aset 56,25%. Jadi AK itu bukan sekuritas yang mengejar yield dari repo sebagai inti, AK lebih seperti operator arus transaksi yang memonetisasi flow lewat fee. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Lalu ada satu fakta yang sering bikin orang lupa, nama global tidak otomatis berarti biaya dana selalu murah. Beban keuangan AK melonjak 220% YoY dari Rp 2,03 B menjadi Rp 6,50 B. Pendorong utamanya bunga pinjaman subordinasi UBS AG Zurich Rp 4,84 B, kontribusinya 74,45% dari beban keuangan. Artinya ketika kebutuhan MKBD dan volume settlement naik, AK juga bisa memilih jalan pendanaan yang mahal dulu. Di sisi lain, LG juga mengalami tekanan biaya pendanaan, biaya keuangan naik 92,5% YtD menjadi Rp 116,4 B, karena ekspansi dibiayai utang bank dan obligasi. YU pun biaya keuangan naik 90,04% YoY. Jadi bukan soal siapa yang punya nama paling besar, tapi siapa yang bisa mengubah biaya dana itu menjadi growth tanpa merusak kas.
Sekarang bandingkan ukuran dan growth secara jujur, tanpa gengsi. Kalau ukurannya total aset, AK memang di atas XL dan XC, tapi aset AK masih di bawah CC, LG, YP, dan YU, dan sedikit di bawah BK. Kalau ukurannya growth aset, XL disebut paling agresif 364% YtD, LG 80,4% YtD, AK 55,6% YtD, sementara YU stabil 1,68% YtD. Kalau ukurannya growth laba, XL dan LG yang paling ngebut, tapi AK tetap bagus karena naik 31,8% YoY dan nominal labanya besar. Kalau ukurannya kualitas laba, AK termasuk yang paling bersih karena CFO lebih besar dari laba, dan bantalan kasnya tebal. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi posisi AK itu jelas. AK bukan sekuritas terbesar kalau pembandingnya mencakup CC, LG, YP, YU, dan BK, karena angka asetnya Rp 3,090 T masih kalah dari beberapa nama itu. Tapi kalau investor bicara kombinasi growth yang rapi, laba yang nyata jadi kas, dan likuiditas yang tebal, AK itu salah satu yang paling solid di antara yang sudah dibahas. Yang harus investor awasi bukan takut bangkrut, karena secara kas dan MKBD sangat aman, melainkan konsentrasi pihak berelasi yang makin dominan dan beban keuangan yang melonjak 220% YoY. Dengan kata lain, AK itu bukan raja ukuran, tapi salah satu kandidat paling kuat untuk definisi besar yang paling penting, besar karena tahan banting, bukan besar karena cerita.
๐ฆ Profil Inti AK UBS
โ๏ธ Core business
โโ๐ผ Brokerage
โโ๐งพ Underwriting
โโ๐ง Fee-based institusional
๐ Struktur kepemilikan
โโ๐ UBS AG pegang 98,60% saham
โโ๐ก Payung grup tebal
๐ Ketergantungan pihak berelasi
โโ๐ 86,77% pendapatan dari pihak berelasi
โโ๐ Naik dari 80,87% di 2024
๐ฆ Uji Klaim Terbesar pakai Total Aset
๐ฆ Total aset AK
โโ๐ Rp 3,090 T
โโ๐ Growth 55,6% YtD
โ๏ธ Dibanding sekuritas lain yang sudah dibahas
โโ๐ CC Rp 7,364 T
โโ๐ LG Rp 6,39 T
โโ๐ YP Rp 4,709 T
โโ๐งฑ YU Rp 4,26 T
โโ๐ฆ BK Rp 3,35 T
โโ๐ XL Rp 2,508 T
โโ๐ฆ XC Rp 2,029 T
๐ง Kesimpulan size
โโโ
Lebih besar dari XL dan XC
โโโ Bukan yang paling besar
โโ๐ Raja aset di set ini tetap CC
๐ง Bantalan Likuiditas AK
๐ฐ Kas dan setara kas
โโ๐ข Rp 882,5 B
๐ Kas dibatasi penggunaannya
โโ๐งฑ Rp 499,5 B
๐ง Makna
โโโฝ๏ธ Neraca siap hadapi guncangan settlement
โโ๐ก Lebih defensif dibanding model ekspansi agresif
๐งฑ Growth Aset yang Harus Dibaca Tajam
๐ Piutang transaksi pialang pihak berelasi
โโ๐ Naik 157%
โโ๐ Dari Rp 474 B ke Rp 1,220 T
โโโ๏ธ 39,57% dari total aset
๐ Utang transaksi pialang pihak berelasi
โโ๐ Rp 1,225 T
โโโ๏ธ 71,03% dari total liabilitas
๐ง Makna
โโ๐ช Neraca makin terkunci ke flow berelasi
โโโ ๏ธ Rapi selama pipa grup jalan
โโ๐จ Risiko konsentrasi tetap nyata
๐ Profitabilitas dan Growth Laba
๐ฐ Laba bersih 9M 2025
โโ๐ Rp 170,61 B
โโ๐ Naik 31,8% YoY dari Rp 129,4 B
โ๏ธ Banding growth laba di set yang sama
โโ๐ฅ XL laba Rp 141,5 B naik 447%
โโ๐ LG laba Rp 372,5 B naik 145%
โโ๐งฑ YU laba Rp 104,17 B naik 41,92%
โโ๐ฆ BK laba Rp 79,66 B turun 33,8%
๐ง Kesimpulan growth laba
โโโ
AK sehat dan stabil
โโโ Bukan juara kecepatan
โโโ
Nominal laba tetap besar dan rapi
๐ง Kualitas Laba lewat Cashflow
๐ฐ CFO AK 9M 2025
โโ๐ Rp 213,9 B
โโ๐ Naik 64,3% YoY
โโโ
Lebih besar dari laba Rp 170,61 B
โ๏ธ Pembanding CFO
โโ๐งฑ YU CFO Rp 224,24 B lebih besar dari laba Rp 104,17 B
โโ๐ฆ BK CFO Rp 271,5 B
โโ๐ฃ XL CFO negatif Rp 520 B
โโ๐ฃ CC CFO negatif Rp 200,2 B
โโ๐ฃ LG CFO negatif Rp 1,20 T
๐ง Makna utama
โโโ
Laba AK bukan laba kertas
โโ๐ง Cash conversion kelas atas
๐ต Struktur Revenue AK
๐ Total revenue
โโ๐ฆ Rp 277,9 B
๐ผ Komisi pialang
โโ๐ Rp 252,11 B
โโโ๏ธ 90,78% dari revenue
๐ง Karakter bisnis
โโ๐ฏ Operator flow
โโ๐ผ Monetisasi fee
โโ๐ซ Bukan mesin repo sebagai inti
๐ธ Biaya Dana dan Beban Keuangan
๐ Beban keuangan
โโ๐ฅ Naik 220% YoY
โโ๐ Dari Rp 2,03 B ke Rp 6,50 B
๐ฆ Sumber utama
โโ๐ Bunga pinjaman subordinasi UBS AG Zurich Rp 4,84 B
โโโ๏ธ 74,45% dari beban keuangan
๐ง Makna
โโโ ๏ธ Nama global tidak otomatis murah
โโ๐ฏ Tantangan menjaga cost of fund saat volume naik
๐ฏ Posisi Nyata AK
๐ Kalau definisi terbesar adalah aset
โโโ AK bukan yang terbesar
๐ง Kalau definisi terbesar adalah ketahanan dan kualitas kas
โโโ
AK masuk kandidat terkuat
โโ๐ฐ Kas Rp 882,5 B plus kas dibatasi Rp 499,5 B
โโ๐ง CFO Rp 213,9 B lebih besar dari laba Rp 170,61 B
โ ๏ธ Titik yang wajib diawasi
โโ๐ฏ Konsentrasi pihak berelasi 86,77% pendapatan
โโ๐ธ Beban keuangan naik 220% YoY
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BMRI $BBCA $BBNI
1/2

