Kehancuran Hubungan di Balik Keuntungan Raksasa: Pelajaran dari Michael Burry
Michael Burry, sosok kunci dalam krisis keuangan 2008 yang diabadikan dalam buku dan film The Big Short, sempat menutup dana lindung nilainya, Scion Asset Management, bukan karena ia gagal. Sebaliknya, ia menutupnya karena berhasil, tetapi keberhasilan itu dibayar dengan hubungan yang hancur. Kisahnya memberikan pelajaran penting tentang perbedaan antara kecerdasan finansial dan ketahanan emosional investor.
Tesis yang Terlalu Cepat
Tesis Burry tentang kehancuran pasar subprime mortgage dimulai pada tahun 2005. Ia memasang taruhan besar menggunakan credit default swaps (CDS). Secara fundamental, tesisnya benar—ia melihat cacat yang tidak dilihat siapa pun. Namun, ada dua masalah:
1. Waktu: Burry terlalu dini. Pasar tetap "salah" lebih lama dari yang diperkirakan siapa pun.
2. Biaya: Polis asuransi (CDS) memerlukan pembayaran premi yang berkelanjutan. Selama bertahun-tahun, Burry harus membayar jutaan dolar dari dana investornya untuk mempertahankan posisi yang belum menghasilkan apa-apa.
Konflik dengan Investornya
Selama periode yang panjang dan menyiksa, pasar terus menentang logikanya. Meskipun Burry memberikan komunikasi yang transparan tentang tesisnya, investornya hanya melihat satu hal: Burry terus mengeluarkan uang dari dana mereka untuk membayar premi CDS, yang merupakan biaya agar taruhan ini tetap hidup. Jutaan dolar dibakar setiap kuartal, untuk sesuatu yang tampak seperti taruhan yang salah.
Investornya menjadi gelisah, marah, dan merasa Burry telah bertindak sembrono. Mereka tidak peduli dengan analisis mendalamnya; mereka hanya peduli bahwa uang mereka tampak sia-sia. Mereka menuntut agar Burry mengembalikan uang mereka—tepat sebelum keuntungan besar datang.
Burry berada dalam posisi yang mustahil: ia harus melawan investornya sendiri—orang-orang yang seharusnya ia layani—demi mempertahankan posisi yang ia tahu pasti akan membawa mereka pada keuntungan yang luar biasa. Ketegangan itu, yang berlangsung selama bertahun-tahun, menciptakan keretakan dan permusuhan permanen.
Tidak Ada Maaf, Hanya Keuntungan
Ketika pasar akhirnya ambruk, Burry benar. Taruhannya terbayar. Ia menghasilkan ratusan juta dolar untuk investornya. Logika menang, dan investornya menjadi kaya.
Namun, sekalipun ia telah memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para investornya, Burry tidak menerima pengakuan dan rasa terima kasih dari mereka. Bahkan, ketika Michael Lewis bertanya kepadanya, apakah ada investor yang pernah meneleponnya setelah mendapatkan keuntungan besar, hanya untuk meminta maaf atas tekanan dan kemarahan yang mereka berikan kepadanya di saat-saat sulit, jawaban Burry singkat dan lugas: "Tidak. Tidak sama sekali." Yang ia dapatkan adalah kelelahan emosional dan anggapan bahwa ia tidak memiliki niat baik kepada para investornya.
Akhirnya, setelah peristiwa itu, Michael Burry menutup dananya karena ia tidak tahan lagi dengan tekanan, drama, dan konflik yang ditimbulkan oleh investornya yang gelisah. Ia menyadari bahwa ada perbedaan besar antara melihat apa yang akan terjadi dan menoleransi proses emosional saat menunggu hal itu terjadi.
Burry menyimpulkan bahwa ia lebih baik mengelola uangnya sendiri. Baginya, harga untuk mengelola kekayaan orang lain—harga konflik, keraguan, dan kurangnya kepercayaan—terlalu tinggi, bahkan jika hasil finansialnya fantastis.
Apa Pelajarannya?
1. Tesis dan analisis yang tepat tidak ada gunanya jika tidak dibarengi dengan ketahanan mental dan emosional yang memadai. Michael Burry dapat membagikan tesis dan analisisnya selengkap mungkin, tetapi dia tidak dapat membagikan ketahanan mental dan emosional yang dimilikinya kepada para investornya. Saat mental Burry yang kuat bertabrakan dengan mental investornya yang lembek, konflik pun terjadi.
2. Keuntungan besar tidak otomatis melahirkan kedewasaan, rasa terima kasih, dan kerendahan hati. Saat mengalami kerugian sementara, para investor Burry menyalahkan, menekan, dan menuntut dengan keras. Namun, saat keuntungan besar akhirnya datang, tidak ada permohonan maaf, tidak ada rasa terima kasih, dan tidak ada pengakuan atas tekanan yang pernah mereka berikan. Hal ini menunjukkan satu hal yang pahit, bahwa dalam investasi, banyak orang ingin hasil yang manis, tetapi tidak siap bertanggung jawab secara moral atas sikap mereka selama prosesnya. Bila untung, itu karena "aku". Namun, bila rugi, itu karena "kamu".
P.S. Untuk menonton wawancara Michael Lewis dengan Michael Burry, kunjungi https://cutt.ly/etpibtop
Apa yang saya ceritakan di atas dibicarakan di sekitar menit ke-9 dalam video itu.
@Blinvestor
Random tags: $EMTK $SCMA $BUKA