Saya dituduh menebar fear! Saya harus luruskan, bahwa sejujurnya benar. Kadang saya melakukannya. Lho kok?

Begini.

Sejak tahun 2009 saya mulai trading. Ada yg merah ada yang ijo. Lalu saya putuskan untuk menyimpan semua saham itu dengan HARAPAN suatu saat akan untung besar. Toh dalam fase kehidupan saat itu, saya lebih sibuk bekerja daripada mikirin saham.

Pada Juni 2025, saya cek porto saya, dan kondisinya boncos 30% lebih. Lalu saya CL semua porto dan saya mulai lembaran baru. Saya trading lagi dari Juni sampai Agustus 2025.

Hasilnya? Luar biasa, saya berhasil membulatkan nilai keboncosan itu hingga menjadi minus 40%.

Selanjutnya, saya introspeksi besar2an.

Lalu Sejak September sampai hari ini saya menemukan trading dengan gaya baru.

Hasilnya? Resmi tanggal 12.12 ini, 40% loss saya itu balik. Empat bulan prosesnya, mengembalikan rugi belasan tahun.

Apa yang salah selama ini?

Saya akui secara terbuka, bahwa dulu saya trading tanpa rasa takut. Saya percaya analisa teknikal fundamental, lalu saya sikat saham2 bagus tanpa rasa takut. Saya pikir saya sudah menjadi investor jangka panjang.

Maka datanglah masa di mana semua saham yang saya beli jadi merah. Lalu tanpa rasa takut lagi, saya simpan sampai belasan tahun. Betul2 kesalahan fatal, sebab kondisi tidak pernah membaik.

Pengalaman pahit ini mengajarkan saya bahwa segala masa ada sahamnya, segala saham ada masanya. Nothing last forever lah... "Semua ada siklusnya," Istilah dari Cik Tjoe AI (gurunya Timothy Ronald).

Apa perubahannya?

SEKARANG SAYA BELAJAR PSIKOLOGI TRADING.

Yaitu menerima dan merangkul rasa takut, lalu mengendalikannya. Dengan begitu saya bisa trading dengan tenang.

Charlie Munger (ex wakil Warren Buffett di Berkshire Hathaway) bahwa dia memiliki check list yang memandunya membuat keputusan berinvestasi. Metode ini selalu membuatnya tidur dengan tenang.

Lantas gimana cara teknisnya supaya trading dengan tenang? Saya mulai takut untuk gagal, lalu membuat action list untuk mengendalikan rasa takut itu dengan cara:

1. Ketika saya ambil satu posisi, saya selalu punya 5 skenario. Yaitu apa yang akan saya lakukan kalau besok harga open gap up, gap down, turun pelan, naik pelan, atau stagnan.

2. Planning saya ada 5: TP, hold, cutloss, average down, atau average up.

Jadi, harga kemanapun saya sudah siap.

Maka kalau ada yg nebar fear, atau pom pom, emosi saya tidak akan terpengaruh.

Sebab saya sudah duduk berjam2 bahkan berhari2 sebelum memutuskan ambil 1 emiten.

Kalau saya sangat yakin, maka saya akan agresif.

Kalau saya yakin hanya 60% maka saya akan sangat berhati2. Contohnya ketika saya jual beli ARCI bulan ini yang rentan kena deviden trap.

Nah, kalau kalian membaca postingan FEAR saya lalu merasa ketakutan, artinya kamu tidak yakin dengan posisimu. Artinya, kamu belum merangkul fearmu dengan baik. Artinya kamu belum punya trading plan.

Kenapa kamu takut?

1. Kamu hanya FOMO, takut ketinggalan momen
2. Emosional, mau balas dendam karena sebelumnya loss
3. Cuma ikut2an temen, influencer, analis
4. Bener2 nggak tahu apa-apa
5. Kepedean, sombong, ngerasa paling pinter
6. Kamu terlalu money oriented, envy, wah yang lain pada cuan kok aku nggak?
7. Analisamu kurang kuat
8. Kamu nggak persiapkan rencana untuk semua kemungkinan, di otakmu hanya ada kemungkinan cuan cuan cuan
9. Kamu Denial, bahwa faktanya, lebih sering kamu buy lalu ketarik turun. Kalo kamu mau jujur, maka akui saja tiap posisi pasti salah. Nah kalau sudah salah, bikin plan; mau ditahan sampai rugi berapa? CL atau AVG down?
10. Kamu trading dengan uang kebanyakan, melebihi kapasitas psikologismu menanggung rugi.
11. Kamu trading dengan mengandalkan harapan. Trading itu pakai analisa, angka, dingin, tanpa emosi.
12. Kamu nggak sabaran, tipe hajar kanan hajar kiri, tidak sanggup menunggu dengan tenang. Pikiran pendek.
13. Kamu tidak punya mentor. Otodidak boleh, tapi harus kerja ekstra keras. Otodidak tapi santai? Ya siap2 aja dihukum market.
14. Kamu iseng. Nggak serius. Lalu tiba2 panik ketika porto kebakaran.
15. Kamu nggak punya cash management. Masuk itu sekian persen dulu, lalu sisanya bisa AVG down atau up. Ada juga batas maksimal jumlah emiten yang boleh kamu koleksi.
16. Kamu terobsesi dengan influencer yang all in. Kamu pikir semua orang bisa seberuntung itu?
17. Jiwamu penjudi, bukan pedagang atau investor. Judi itu penyakit. Pedagang atau investor itu keahlian yang perlu kedisiplinan dan kerajinan.

Ok. Solusinya apa?

1. Latihan, disiplin TP disiplin CL selama 1 bulan deh minimal.
2. Pakai uang dingin yang kecil dulu. Kalau kamu punya uang nganggur 10 JT, pakai aja 1 JT dulu. Bahkan, 1 lot aja dulu setiap transaksi.
3. Pakai cara trading apapun yang kamu suka
lalu uji coba sesukamu, habiskan uang kecilmu itu untuk BELAJAR mental dan bikin planning. Anggap uang sekolah.
4. Kalau berhasil, tambah dikit. Tadi 1 juta, tambah 1 juta lagi. Lalu tahan sebulan lagi. Latihan lagi. Pelan2 ditambah sampai kamu sudah piawai.
5. Kalo rugi gimana? Ya kamu kehilangan uang sekolah tapi tidak kehilangan tabungan masa depanmu.

Ok tulisan ini sudah kepanjangan.

Intinya, bikin planing setiap skenario, latih mentalmu, tradinglah dengan kejiwaan yang sehat.

Saya hanya kepingin para trader baru untuk tidak selalu menjadi korban di market, mengalami yang saya alami dulu.

Yang paling penting, jangan sakiti dirimu demi uang. Sebab kamu lebih berharga daripada uang.

Selamat mencoba.



Random tag
$WIFI $BUMI $BBRI

Read more...

1/3

testestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy