imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Capital gain atau dividen? Sebuah observasi jangka panjang

Di antara investor memang sering terjadi perbedaan pendapat tentang apakah capital gain atau dividen yang perlu menjadi fokus.

Yang fokus ke capital gain berpendapat bahwa jika kita telah memilih saham yang tepat, return dari dividen yang umumnya 5%-10% per tahun akan menjadi tidak signifikan jika dibandingkan dengan potensi capital gain yang bisa mencapai puluhan persen per tahun.

Yang fokus ke dividen berpendapat bahwa walaupun umumnya tidak sebesar capital gain, return dari dividen lebih mudah ditebak dan bisa menjadi pendapatan riil bagi investornya.

Namun bagaimana dalam jangka panjang?

Jika kita melihat data harga saham historis di Yahoo! Finance, ada 2 macam harga yang ditampilkan.
Yang pertama adalah close price. Kalau baca keterangannya, close price adalah harga saham setelah disesuaikan dengan stock split (termasuk juga reversed stock split dan rights issue).

Artinya, kita bisa dengan mudah menghitung capital gain pada periode tertentu berdasarkan data tersebut.

Yang kedua adalah adjusted close price. Dalam keterangannya disebutkan bahwa adjusted close price adalah harga saham setelah disesuaikan dengan stock split dan dividen.

Nah, ini mulai menarik.

Dengan menggunakan data adjusted close price, kita akan dapat mengetahui total return dari suatu saham (capital gain dan dividennya).

Saya coba mengambil data sampel beberapa saham selama 20 tahun terakhir (dari 2004 s/d 2024).


Jika menggunakan data close price (hanya capital gain), hasilnya selama 20 tahun seperti ini:

SMSM --> harga naik 16,5x lipat (CAGR 15,1%)
BBCA --> harga naik 32,5x lipat (CAGR 19,0%)

Jauh banget ya bedanya.

Return SMSM lumayan bagus sih (16 baggers), tapi jelas jauh di bawah BBCA yang mencapai 32 baggers.

Namun kalau biasa mengamati kedua saham tersebut, kita akan tahu perbedaan karakteristik kedua emiten tersebut terkait dividen.

- Walaupun rajin bagi dividen, umumnya dividend yield $BBCA tidak terlalu besar. Sepertinya memang BBCA lebih fokus mengerahkan sebagian besar labanya untuk ditanamkan lagi ke dalam bisnisnya.

- Sementara itu, $SMSM dikenal royal dalam membagikan dividen. Dalam setahun bahkan bisa sampai 4 kali.

Ini yang menjadikannya menarik jika kita memasukkan return dari dividen dalam perhitungan. Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kita bisa menggunakan data adjusted close price untuk itu.

Hasilnya:

SMSM --> harga (termasuk dividen naik 59,4x lipat (CAGR 22,7%)
BBCA --> harga naik 50,3x lipat (CAGR 21,6%)

Karena efek dividen, perbedaan capital gain dan total return SMSM sangat signifikan (dari 16,5 baggers menjadi 59,4 baggers).

Sementara itu, dividen BBCA juga lumayan kontribusinya (dari 32,5 baggers menjadi 50,3 baggers). Namun jelas tidak sebesar SMSM.

Mau contoh yang lebih ekstrim lagi?

Mari kita lihat $ADMF

Kalau kita lihat kenaikan harga saja, ADMF itu cuma 3,5 baggers selama 20 tahun.

Tapi yang luar biasa itu total returnnya jika kita memasukkan dividen dalam perhitungan.

Total return ADMF mencapai 30,2 baggers.

Kontras banget ya.


Tidak fair rasanya kalau kita tidak lihat sisi sebaliknya, yaitu emiten yang jarang sekali bagi dividen namun capital gainnya tidak main-main.

Emiten itu adalah STTP.

Selama 20 tahun, harga saham STTP naik sekitar 75,7x lipat (75,7 baggers).

Tapi ya memang jarang sekali bagi dividen sehingga jika kita memasukkan return dari dividen, return totalnya menjadi 76,4 baggers.

Hampir tidak ada bedanya.

Artinya, hampir seluruh return STTP murni berasal dari kenaikan harganya.

Saya juga lampirkan tabel untuk contoh saham lainnya. Sumber dari Yahoo! Finance yang diolah.

Ada yang lebih lagi mereka returnnya? Ya jelas ada. Tapi sepertinya contoh-contoh yang saya berikan sudah lumayan menggambarkan ya.

Jika kita kembali ke konsepnya, perusahaan yang bisa mengoptimalkan labanya dengan menanamkan kembali dalam bisnisnya, secara teoretis bisnisnya akan lebih cepat tumbuh apabila dibandingkan dengan apabila sebagian labanya dibagikan menjadi dividen.

Hal tersebut akan tercermin pada kenaikan harga yang lebih besar.

Namun dari sudut pandang lain, dividen itu adalah benar-benar cash yang kita terima dari perusahaan dan bisa menjadi income. Dividen itu bisa kita konsumsi atau kalau mau lebih produktif, dividen bisa kita gunakan untuk membeli lagi sahamnya. Tidak salah juga jika kita menginvestasikan dividen tersebut ke dalam obligasi atau sukuk yang bisa memberikan return tambahan.

Pada akhirnya, mau capital gain ataupun dividen itu menjadi pilihan masing-masing investor. Setiap pilihan akan ada pro kontranya yang harus kita pahami.

Sekian dulu untuk kali ini. Semoga kita semua bisa menjadi investor yang lebih baik 馃檹


Disclaimer: Tulisan ini adalah media edukasi dan bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis.

Read more...
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy