investasi Rp164 triliun untuk proyek Industri DME berbasis batubara berlokasi di:
Bulungan
Kutai Timur
Kota Baru
Muara Enim
Banyuasin
Nah, Muara Enim adalah wilayah utama tambang batubara milik PTBA (Bukit Asam).
Artinya, dari semua emiten yang paling langsung, paling dekat, dan paling berpotensi mendapatkan dampak positif dari proyek DME Rp164T ini adalah:
✅ PTBA (Bukit Asam) — emiten yang paling mungkin diuntungkan
Alasannya:
1. PTBA punya tambang besar di Muara Enim
Proyek DME berbasis batubara membutuhkan suplai batubara jangka panjang.
Lokasi proyek salah satunya persis di wilayah operasi PTBA.
2. PTBA memang sudah terlibat proyek DME (kerjasama API – Pertamina – Air Products)
Walaupun proyek sebelumnya tertunda, PTBA tetap menjadi pemilik sumber batubara dan pemain strategis dalam hilirisasi batubara.
3. Hilirisasi batubara = sentimen bullish untuk PTBA
Investasi jumbo Rp164T jelas memperkuat narasi bahwa batubara tidak hanya untuk PLTU, tapi naik kelas menjadi industri kimia bernilai tinggi.
4. Tidak ada emiten batubara lain yang relevansinya sedekat PTBA
Borneo? Bukan lokasi.
ADRO? Lebih dominan di Kalimantan Selatan & Kaltim (bukan Muara Enim).
HRUM? ITMG? INDY? Tidak punya tambang di lokasi proyek.
Jadi, dari data itu:
Emiten paling diuntungkan = PTBA (Bukit Asam)
Karena lokasi + komoditas + proyek DME semuanya mengarah paling kuat ke PTBA.
Tags Random :$ADRO $AADI $ADMR
