PERLU DIKETAHUI OLEH INVESTOR BATUBARA:

Emiten Batu Bara Paling Aman Menghadapi Bea Ekspor 1-5% & Aturan DHE SDA Baru…

Ini PENTING Sebab akan Berpengaruh pada PORTOFOLIO ANDA… Investor Harus Evaluasi dan Adaptif terhadap REGULASI BAIK DOMESTIK MAUPUN GLOBAL.

Pemerintah sedang menimbang penerapan bea ekspor batu bara 1-5% serta revisi aturan DHE SDA yang mewajibkan dana eksportir ditempatkan di bank Himbara dan membatasi konversi ke rupiah maksimal 50%.

Kebijakan ini diprediksi menekan laba emiten, khususnya mereka yang:
- Porsi ekspor tinggi
- Batu bara kalori tinggi (ASP tinggi = bea lebih besar)
- Tidak punya PLTU sendiri
- Kas tipis akan lebih sensitif terhadap pembatasan konversi valas

Berikut ranking emiten paling aman & paling berisiko:

RANKING RISIKO (PALING AMAN Ke PALING TINGGI)

1. PTBA (Bukit Asam)
Paling Aman di IHSG terhadap Bea Ekspor + Aturan DHE SDA

Alasan:
- Porsi ekspor sangat kecil
- Penjualan dominan ke pasar domestik (PLN)
- ASP lebih rendah karena batubara kalori menengah-rendah sehingga bea ekspor nominal tidak tinggi
- Struktur kas kuat dan leverage rendah
- Risiko penurunan laba paling kecil (estimasi hanya 4%, skenario tarif 1%)

PTBA = Emiten Paling Aman dalam regulasi baru ini.

2. DSSA Dian Swastatika Sentosa (Sinarmas Group)
Emiten dengan PLTU sendiri… Hedging risiko tertinggi
DSSA memiliki beberapa PLTU internal (IPP), antara lain:
- PLTU Marunda
- PLTU Sumsel-5
- PLTU Kalteng 1 & 2
- PLTU Kelanis (menggunakan batubara grup)

Keunggulan:
- Dapat menyerap batubara grup secara domestik
- Mengurangi ketergantungan ekspor
- Bagian Sinarmas Group yang likuiditasnya sangat kuat.

PLTU milik sendiri membuat DSSA sangat aman terhadap bea ekspor. Tapi KELEMAHAN DSSA adalah Harga Saham sudah SUPER MAHAL DAN TIDAK MEMBAGI DIVIDEN

3. AADI / Adaro Group

Kas jumbo + PLTU sendiri = risiko minimum
Adaro memiliki PLTU internal & IPP lewat ADRO:
- PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI)
- PLTU Bhimasena Power Indonesia (PLTU Batang)
- PLTU 2×30 MW Tabalong

Keunggulan:
- Punya pasar domestik internal dan bisa kurangi ekspor
- Kas besar (USD > 1 miliar) TAHAN pembatasan konversi valas
- Ekspor besar, namun mitigasi kuat karena PLTU & financial muscle

Masuk kategori aman meski ekspor tinggi karena PLTU + kas jumbo.

4. GEMS (Golden Energy Mines)

Terbantu PLTU Grup (DSSA Sinarmas Group)
- Ekspor cukup besar, ASP menengah-tinggi
- Tetapi GEMS mendapat manfaat dari jaringan PLTU grup (DSSA)
- Akses likuiditas Sinarmas memberi proteksi finansial
- Risiko tetap ada karena porsi ekspor signifikan

Risiko menengah-terbantu oleh PLTU di grup yang sama.

5. MCOL (Prima Andalan Mandiri)

Efisien, kas solid, tapi tidak punya PLTU
- Ekspor besar
- ASP sedang
- Tidak memiliki PLTU dan ketergantungan ekspor tinggi
- Namun struktur biaya sangat efisien dan kas kuat
- Masih terdampak moderat

Risiko moderat-tinggi, mitigasi melalui biaya rendah.

6. BSSR (Baramulti Suksessarana)

Porsi ekspor besar & tidak punya PLTU
- Mayoritas penjualan ke luar negeri
- Tidak punya PLTU internal dan 100% bergantung pada market ekspor
- Akan terkena dampak langsung dari bea ekspor
- Kas memadai, tapi tidak sekuat PTBA/Adaro

Risiko tinggi tanpa mitigasi energi domestik.

7. ITMG Indo Tambangraya Megah
Paling Berisiko dalam Daftar ini..

Alasan:
- Ekspor sangat dominan (Thailand, Jepang, Filipina)
- ASP batu bara tinggi serta bea ekspor nominal paling besar
- Tidak memiliki PLTU internal
- Perkiraan dampak laba: -27% (tarif 5%), tertinggi di antara emiten

ITMG = Emiten dengan risiko tertinggi terhadap bea ekspor & DHE SDA. Karena selama ini Revenue ITMG juga dibantu oleh Pendapatan lain-lain ( Bunga Deposito dari Cashnya yang Jumbo).

RESIKO SECARA RANGKING ADA TIGA TYPE:
- RENDAH
- RENDAH-SEDANG (MODERATE)
- TINGGI

RANKING:

1. MASUK RESIKO RENDAH PTBA, DSSA DAN AADI

2. MASUK RESIKO MENENGAH MODERATE GEMS, MCOL

3. MASUK RESIKO TINGGI BSSR, ITMG

Sekedar Tag, Jangan diartikan Macam-macam
$ADRO $AADI $ITMG

Saya Yakin kamu baru tau kan kalau ADRO punya PLTU sendiri..😂😂😂

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy