$IHSG menyisakan beberapa pekan lagi 2026 akankah ihsg mampu kesana dan target kedepan 36k
🎬 DOKUMENTER: “IHSG — MENUJU 36.000”
(Naskah gaya tayangan Bloomberg / CNBC Indonesia)
---
📌 BAB 1 — MENYISAKAN BEBERAPA PEKAN LAGI
Tahun 2025 hampir berakhir. Hanya tersisa beberapa pekan menuju pergantian tahun.
Di tengah ketidakpastian global, satu pertanyaan besar menggelantung di benak pelaku pasar:
> Mampukah IHSG menembus target baru di 2026?
Sejak pulih dari tekanan moneter internasional pada awal 2024–2025, pasar modal Indonesia memasuki fase yang tidak lagi digerakkan oleh cerita konsumtif semata. Kali ini, narasinya berbeda: transisi ekonomi, kemandirian digital, dan gelombang IPO teknologi lokal.
---
📌 BAB 2 — SENYAP YANG MENYIMPAN TENAGA
IHSG bergerak seolah pelan, namun pelan bukan berarti lemah.
Investor asing terlihat mulai kembali, tidak agresif, tetapi konsisten.
Aliran dana mengalir ke sektor:
Infrastruktur digital
Data center
Telco & serat optik
Konsumen urban
Para analis menyebutnya “akumulasi diam-diam”.
Dan selalu terjadi di akhir tahun:
📈 window dressing
📊 portofolio repositioning institusi
💰 persiapan IPO besar tahun depan
IHSG seperti busur yang ditarik mundur — semakin ditahan, semakin kuat tenaganya saat dilepaskan.
---
📌 BAB 3 — IPO SEBAGAI MESIN PENDORONG
Dua nama muncul di meja pembicaraan broker dan lembaga keuangan:
SUPA
Perusahaan yang mengusung narasi infrastruktur digital baru, diproyeksikan menjadi salah satu IPO terbesar sejak era unicorn 2019.
RLCO
Pemimpin dalam layanan konektivitas, integrasi kabel, dan backbone data.
Jika masuk bursa, RLCO berpotensi mengubah struktur pergerakan saham-saham telco.
Para investor menyebut fenomena ini sebagai:
> “Tech Telco Wave” — gelombang emiten digital infrastruktur.
Sejarah menunjukkan…
Ketika IPO besar masuk pasar:
IHSG naik secara struktural
Kapitalisasi pasar melompat
Dana asing masuk kembali
Contohnya:
ASII & TLKM (2000-an)
BUKA & MTEL (2021)
AMMN & GOTO (2022–2023)
Dan kini, SUPA – RLCO berpotensi menjadi episode berikutnya.
---
📌 BAB 4 — VISI 36.000
Target IHSG 36.000 terdengar mustahil.
Tiga kali lipat dari level psikologis klasik 7.000 yang bertahan bertahun-tahun.
Tetapi pasar modal tidak bergerak oleh logika masa lalu.
Pasar bergerak oleh narrative dan capital inflow.
Tiga mesin besar menuju 2026:
1. 🚀 Ekspansi IPO Digital Infrastructure
Semakin banyak perusahaan backbone data, cloud, dan fiber masuk bursa, semakin murah cost of equity nasional.
2. 💰 Sovereign Wealth & Dana Pensiun
Setiap tahun dana investable Indonesia bertambah puluhan triliun — dan harus ditempatkan di aset produktif.
3. 🌍 De-dolarisasi & Diversifikasi Asia
Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, ASEAN dianggap destinasi utama pengalihan dana global.
> “Jika Cina lesu, India terlalu ramai, maka Indonesia adalah the next frontier.”
Pertanyaan publik bukan lagi “apakah IHSG bisa ke 10.000?”
Tetapi “kapan IHSG tembus 20.000 dan naik ke fase 36.000?”
---
📌 BAB 5 — PENGHALANG TERAKHIR
Meski besar, perjalanan ini tidak bebas hambatan.
Risiko suku bunga global
Ketahanan fiskal pemerintah
Eksekusi IPO tidak boleh gagal
Likuiditas asing harus stabil
Para analis sepakat:
> “36.000 bukan angka 2026. Ini angka cerita besar 2026 yang dimulai hari ini.”
Sebelum menuju puncak, pasar harus melalui fase:
konsolidasi struktur
akumulasi institusi
IPO yang berhasil menyerap dana publik dengan sehat
Akhir 2025 inilah episode pembuka.
Selangkah sebelum lonjakan yang belum pernah terjadi di sejarah IHSG.
---
📌 BAB 6 — PENUTUP: MENUJU GERBANG 2026
Beberapa pekan jelang 2026, pasar seolah diam.
Padahal di balik layar:
Prospektus disiapkan
Roadshow IPO dilakukan
Institusi global mulai mengirim tim research ke Jakarta
Telco & digital infrastructure menjadi sektor inti
Nama SUPA dan RLCO mulai beredar di grup WhatsApp analis
Suara di lantai bursa berkata pelan:
> “Pasar tidak menunggu siap — pasar bergerak.”
Dan ketika gerbang 2026 terbuka…
IHSG tidak lagi sekadar indeks.
IHSG menjadi cerita ekonomi baru Indonesia.
Angka 36.000 bukan tujuan — tetapi tanda era berikutnya dimulai.
random tag $SUPA $COAL