FREE-FLOAT KECIL, BUAT APA ADA DIBURSA?
Seorang ibu bertanya pada saya,
IPO tidak selalu untuk mencari investor publik. Ada banyak alasan lain. Free float = persentase saham yang beredar di publik dan bisa diperjualbelikan secara bebas di pasar. Contoh: Jika perusahaan punya 10 miliar lembar saham, dan pemilik mayoritas memegang 9,5 miliar → free float tinggal 500 juta (5%).
🔍 Kenapa Free Float Penting?
1️⃣ Pengaruh ke Likuiditas
Free float kecil = saham sulit dibeli/jual → likuiditas rendah.
Akibatnya:
spread bid-ask bisa lebar
harga mudah digerakkan oleh transaksi kecil
potensi “digoreng” lebih tinggi
Free float besar = lebih stabil.
2️⃣ Harga Lebih Gampang Digerakkan
Kalau free float cuma 1–5%, transaksi 200–500 juta rupiah bisa membuat harga naik/turun tajam.
Saham mudah volatile atau dipompa-pompa.
3️⃣ Masuk/Keluar Index
Indeks seperti LQ45, IDX30, IDX80 mengharuskan free float minimum.
Kalau terlalu kecil → sulit masuk indeks → minat asing menurun.
4️⃣ Risiko Pengendalian Perusahaan
Free float kecil berarti:
1 grup/family mengontrol hampir semuanya
potensi keputusan tidak ramah investor publik lebih besar
aksi korporasi (right issue, merger, harga tender offer) lebih “sepihak”
5️⃣ Potensi Free Float Increase (FFI) Event
Emiten free float rendah kadang diwajibkan BEI menambah free float.
Kalau mereka rilis saham baru / menjual lepas kepemilikan—
→ harga bisa terdilusi
→ supply saham bertambah
→ tekanan jual naik
Investor harus siap-siap.
📌 Sebagai Investor, Perhatikan Ini
✅ 1. Cek free float di IDX / laporan tahunan
Free float ideal bagi investor ritel biasanya > 20% untuk likuiditas sehat.
✅ 2. Hindari saham < 5% jika kamu tidak siap volatilitas tinggi
Kecuali kamu paham betul fundamental dan risikonya.
✅ 3. Perhatikan volume harian
Walaupun free float rendah, kalau volume besar dan aktif → masih aman.
Kalau volume kecil → hati-hati nyangkut karena sulit jual.
✅ 4. Waspadai saham family-owned
Karena keputusan bisa sangat berpihak pada pemegang kendali.
✅ 5. Pelajari struktur kepemilikan mayoritas
Siapa yang kontrol? Apakah profesional? Apakah sering melakukan aksi “merugikan minoritas”?
✅ 6. Kenali modus saham gorengan
Free float kecil + transaksi mencurigakan = potensi digoreng.
Berikut alasan paling umum kenapa perusahaan tetap go public meskipun free float sangat kecil:
🔥 1. Tujuan utama IPO: cari status, bukan modal publik
Beberapa perusahaan ingin mendapat status “Tbk” karena ini:
lebih dipercaya bank → gampang dapat kredit
dipercaya vendor/buyer besar
meningkatkan reputasi & kredibilitas
mempermudah ekspansi bisnis
Mereka tidak butuh uang dari masyarakat, cukup sedikit saja share yang dijual.
🔥 2. Pemilik tetap ingin kontrol penuh
Pemilik tidak ingin sahamnya tersebar luas karena:
takut hostile takeover
ingin pengambilan keputusan tetap di satu keluarga/grup
ingin mengendalikan harga lebih mudah (walau tidak boleh manipulatif)
Jadi free-float sengaja dibuat kecil.
🔥 3. IPO hanya untuk memenuhi syarat regulasi tertentu
Beberapa sektor memerlukan status Tbk atau publik untuk:
ikut tender pemerintah
memenuhi aturan tertentu (misal kontrak jangka panjang)
persyaratan bisnis ke instansi/mitra asing
Free-float kecil tetap sah asal memenuhi minimum BEI.
🔥 4. Mau jadi perusahaan “listing tapi privat”
Di banyak negara, ada istilah:
“public listing, private ownership.”
Artinya:
listed di bursa
tapi kepemilikan sebenarnya tetap sangat tertutup
saham jarang diperdagangkan
harga gampang digerakkan karena likuiditas kecil
Sangat mirip dengan beberapa saham di BEI yang free-float 1–5%.
🔥 5. IPO untuk dapat keuntungan pajak / efisiensi lain
Emiten Tbk kadang mendapat:
tarif PPh badan lebih rendah
kemudahan tertentu dalam pembiayaan
fleksibilitas restrukturisasi grup
Jadi walau free float kecil, manfaat finansialnya tetap besar untuk grup.
🔥 6. IPO untuk exit kecil / monetisasi minoritas
Pemilik mau jual sedikit saham supaya:
dapat dana tunai
harga perusahaan bisa dihitung oleh market (valuation discovery)
Tapi mereka tetap mau memegang 95–98%.
🔥 7. Ada juga kasus “IPO formalitas”
Beberapa perusahaan go public hanya:
untuk memenuhi aturan corporate governance
untuk meningkatkan akses ke pasar modal nanti, jika butuh dana
Tidak langsung dilepas besar-besaran di awal.
Jadi… kenapa free-float 2–5% tetap ada?
Karena IPO bukan tentang melepas banyak saham.
IPO itu gerbang untuk membuka akses finansial, reputasi, dan fleksibilitas bisnis—bahkan dengan free-float minim.
Di Indonesia, ini umum pada:
perusahaan keluarga besar
grup konglomerasi
perusahaan tambang
BUMN tertentu
entitas khusus yang listing hanya untuk “struktur”
Sembarang tag : $BBCA , $BBRI , $HMSP
Maaf kalo tulisan, sumber atau pembuatan yang salah.
