BANDAR TRAP DETECTOR
Untuk menghindari emiten yang sempat digoreng naik, tapi ada resiko ini bakal turun dalam, saya biasanya pakai beberapa cara
Bukan berarti emiten tersebut gorengan dan riskan, bisa jadi suatu saat akan naik karena fundamentalnya bagus dsb
Tapi antisipasi kapan harga sudah terlalu jauh dan mengurangi resiko masuk pucuk karena berbagai hal
Saya bukan investor, jadi waktu buat saya penting banget
Contoh ini terjadi pada banyak emiten sebelum dibanting, contoh saat itu $WIRG, $KBLV, $HALO
Beberapa bulan lalu, banyak yang pompom, ritel optimis, kemudian masuk pucuk
Beberapa sebelumnya hari dia muncul terus di screener saya, cuma tetap naik beberapa hari
Kemudian terjadilah...
Masih bisa naik beberapa hari kemudian banting, jadi biasanya kondisi ini keluar, saya hindari emiten tersebut
Apakah setelah ini bisa naik lagi nanti?
Bisa
Tapi kalau naik
Berapa lama nunggunya?
Sayang uang dan waktu, masih banyak emiten lain, jadi lebih baik saya hindari dulu
Banyak cara lain yang bisa diperhatikan dan dikembangkan, namun intinya kalau saya
Bayangin gini
Ada satu warung kopi. Sepi. Nggak ada yang masuk.
Tiba beberapa hari ini ramai banget. Meja penuh, kursi penuh.
1. Harga dinaikkan duluan
Kayak ada yang sengaja nyebarin kabar
“Bro, warung ini enak banget, wajib coba!”
Padahal kemarin sepi2 aja.
Ini bikin orang kepo, mulai berdatangan.
Candle hari ini tutup lebih tinggi dari kemarin.
Ini bikin retail mikir"Wah mulai manggung nih!”
2. Volume meledak, rame mendadak, nggak wajar
Biasanya cuman 3 orang nongkrong,
hari ini 30 orang nebeng WiFi.
Jelas ada yang ngatur.
Volume hari ini minimal 2× rata2 20 hari.
Artinya ada yang nyetir, tapi belum tentu niat baik.
3) Top broker net sell = pemilik warung malah keluar bawa karung
Ini bagian paling mencurigakan.
Yang punya warung (bandar besar)
bukannya melayani, tapi malah keluar dari pintu belakang sambil bawa beras, minyak, dan stok dagangan.
Artinya apa?
Warung rame bukan karena mereka mau buka besar2an.
Mereka cuma lagi ngabisin stok.
Top broker justru buang barang
Broker yang biasanya jadi “motor penggerak” malah net sell.
Ini poin paling mencurigakan
Harga naik, tapi mesin pendorongnya justru ngerem dan ngelepas barang.
4. Yang meramaikan malah orang2 random
Yang tampak sibuk di dalam warung bukan pegawai inti, tapi orang2 yg gak pernah keliatan sebelumnya, tukang fotokopi sebelah, ojol nyasar, atau anak magang.
Ini analogi broker kecil yang disuruh “dorong2 harga”.
Pengangkat harga bukan broker besar
Yang ngangkat justru broker kecil atau random, gaya klasik “dorong harga pakai umpan”.
5. Besoknya warung sepi lagi = candle gagal lanjut
Nah ini konfirmasi paling penting.
Kalau besoknya warung langsung balik sepi, berarti keramaian kemarin cuma settingan.
Itu tanda klasik
Bandar cuma naikin harga buat bikin suasana “wih rame nih”…
padahal mereka lagi keluar pelan2.
Ketika beberapa hari berikutnya gagal melanjutkan bullish
Kalau besoknya harga gagal bikin higher high atau muncul ekor atas panjang, berarti dorongannya kemarin cuma buat narik minat retail.
6. Belum lewat batas penting = belum breakout
Warung ini katanya sudah “go viral”,
tapi kok cabang baru belum buka?
Logo belum diganti?
Branding belum upgrade?
Harga cuma nyenggol resistance, tapi nggak ditembus beneran.
Struktur belum breakout beneran
Harga belum lewat resistance penting atau baru nyolek dikit terus mundur.
Ciri khas trap, seolah-olah breakout, tapi tanpa niat menembus beneran.