Saham potensial terkait kebutuhan listrik Singapura dari Indonesia adalah MEDC, ADRO, dan TOBA, yang terlibat dalam proyek ekspor listrik hijau melalui pembangkit surya dan interkoneksi kabel laut di Kepulauan Riau. �� Kerja sama ini menargetkan ekspor hingga 3,4 GW listrik bersih mulai 2028, didukung MoU bilateral dengan potensi devisa tahunan miliaran dolar AS. ��Proyek Utama Emiten$MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk): Anak usaha Medco Power bangun PLTS Pulau Bulan 2 GWp di Kepri, ekspor 600 MW ke Singapura via kabel 400 kV pasca-COD 2028; disebut game changer untuk bisnis EBT. ���$ADRO (PT Adaro Energy Indonesia Tbk): Via Adaro Clean Energy, rencanakan PLTS di Kepri sejak 2022 sebagai bagian konsorsium ekspor awal 2028. ��$TOBA (PT TBS Energi Utama Tbk): Terefek meski tidak eksplisit di konsorsium utama, terkait potensi distribusi listrik hijau ke Singapura. ��Dampak PotensialProyek ini butuh investasi >US$10 miliar untuk PLTS, CCS, dan kawasan industri hijau di Bintan-Batam-Karimun, ciptakan katalis revenue baru bagi emiten EBT. �� PLN usul skema G2G via BUMN tunggal untuk kuatkan negosiasi, tingkatkan sentimen sektor energi terbarukan IDX. � Pantau update regulasi 2025-2026 karena timing COD jadi kunci upside harga saham. �