@martinuslim yang turun itu growth-nya. bukan profitability-nya, bukan asetnya, baik tetap maupun lancar
kalau paham perusahaannya berbisnis apa, pasti cara pandangnya beda
$DMAS itu perusahaan estate, bukan konsumer. kalau minyak goreng, tiap hari orang beli, maka growth bisa langsung tercermin arahnya
kawasan industri itu sales cycle-nya panjang, nggak ada jaminan tiap kuartal ada akad baru, dan diantara akad yang udah sah pun nggak semuanya cash dalam satu termin, ada yang jadi piutang dalam beberapa termin. makanya growth nggak bisa disimpulkan dari kuartalan aja
walaupun saya sendiri sering heran, kok bisa ada yang ngaku investor tapi growth yang dilihat kurang dari setahun, apalagi nggak membedakan bisnis konsumer vs b2b, fast moving vs slow moving
dasar-dasarnya CFP pun di bawah 2 tahun masih banyak instrumen investasi yang lebih reliable seperti yang underlying-nya sukuk/obligasi, sedangkan saham itu reliable untuk setidaknya 5 tahun, lebih free lunch lagi kalau di atas 10 tahun
kalau di bawah 1 tahun ya mending swing sekalian, which is nggak cocok di saham high-quality-high-dividend low-volatility