Teknikal vs Fundamental
======================
Banyak yang bingung ketika memasuki dunia pasar modal, apakah lebih tepat saya memakai pendekatan teknikal atau pendekatan fundamental.
Untuk memahami kerangka berpikir Chartis dan fundamentalist, kita bisa memakai analogi pasar hewan. Dalam hal ini kita adalah pembeli yang ingin menjadi reseller, bukan dinikmati untuk diri sendiri.
Di pasar hewan tsb fundamentalist akan memperhatikan jenis hewan dan kualitas masing-masing hewan. Fundamentalist biasana sudah bisa melakukan valuasi, harha hewan untuk sapi jawa dengan kualitas baik dengan ukuran sedang adalah 12 juta. Kambing jawa kualitas baik dengan ukuran sedang 3 juta, kambing etawa kualitas baik ukuran sedang 5 juta, ikan arwana ketika siklus nya sedang tidak baik maka harganya hanya ratusan ribu dsb.
Mereka akan berusaha melihat kualitas yang biasanya dengan melihat ukuran hewan, warna bulu, estimasi produksi susu, dan juga melihat potensi hewan tsb di masa depan.
Akan ada yang puas dengan emnjual susu dari kambing etawa, ada yang mencari capital gain, atau ada yg mencari siklus yang tepat.
Sedangkan chartist berusaha menemukan pola berulang dari keseleruhan transaksi pada pasar hewan tsb. Hewan mana yang paling ramai dibeli hari itu, hewan yang stoknya cepet habis, hewan apa yang paling diminati, hal ini karena mereka percaya dimasa depan hewan tersebut akan naik karena barang di pasar cepat habis.
Sehingga di hari berikutnya karena masih banyak pembeli yang antre mendapatkan barang, maka chartist akan menjadi reseller secara lebih cepat.
Kapan-kapan akan saya bahas apakah dua analisa tsb adalah analisa yang tidak bisa digabung, atau ketika kita bisa memanfaatkan hal tersebut maka kita akan bisa mempunyai peluang lebih dalam mendapatkan profit di market.
$PYFA $BBRI $ADRO