$SMRA Perbandingan Lahan Lama dengan Lahan Baru Hasil Tukar Guling $BUVA
SMRA baru saja melakukan tukar guling lahan dengan BUVA dalam sebuah langkah yang kelihatannya sederhana tetapi sebenarnya penuh perhitungan strategis. Tidak ada uang tunai yang berpindah. Yang bergerak adalah nilai. SMRA melepas proyek lama dengan nilai buku sekitar 476,70 miliar Rupiah, lalu menerima lahan baru yang dinilai 545,44 miliar Rupiah. Dengan kata lain, SMRA menukar entitas yang belum menghasilkan arus kas dengan landbank siap dikembangkan yang nilainya lebih tinggi. Manuver seperti ini jarang dipakai karena butuh dua pihak yang sama sama punya kepentingan geografis yang kuat, tetapi ketika terjadi, transaksi semacam ini biasanya menghasilkan keuntungan tersembunyi bagi pihak yang mampu membaca valuasi tanah secara tepat. Dalam kasus ini, SMRA terlihat mendapatkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang mereka lepaskan. Nanti ini akan diakui sebagai laba di LK Q4 2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Investor perlu melihat peta landbank SMRA secara keseluruhan untuk memahami mengapa transaksi tukar guling ini sangat masuk akal. Per 30 Juni 2025, total tanah belum dikembangkan milik SMRA mencapai 18.582.014 meter persegi atau sekitar 1.858 hektare. Distribusinya sangat luas. Summarecon Serpong memegang 2.840.585 meter persegi atau 284 hektare. Bekasi memegang 726.721 meter persegi atau 72,7 hektare. Bandung menyimpan 1.929.433 meter persegi atau 192,9 hektare. Bogor memegang 3.721.395 meter persegi atau 372,1 hektare. Makassar memegang 3.116.980 meter persegi atau 311,7 hektare. Karawang 36.322 meter persegi atau 3,6 hektare. Crown Gading menyimpan 2.810.052 meter persegi atau 281 hektare. Tangerang 942.358 meter persegi atau 94,2 hektare. Sementara kategori lain lain berisi 1.258.118 meter persegi atau 125,8 hektare. Angka angka ini menunjukkan bahwa SMRA memegang salah satu portofolio landbank terbesar dan paling tersebar di Indonesia.
Nilai buku tanah per meter persegi pun menunjukkan dinamika menarik. Lahan Bekasi yang luasnya 726.721 meter persegi mempunyai nilai buku 1.005.681.228 ribu Rupiah atau setara sekitar 1.383.864 Rupiah per meter persegi. Serpong dengan 2.935.113 meter persegi memiliki nilai buku 556.807 Rupiah per meter persegi. Bandung dengan 2.022.911 meter persegi sekitar 549.000 Rupiah per meter persegi. Bogor dengan 3.763.761 meter persegi sekitar 333.391 Rupiah per meter persegi. Makassar dengan 3.110.727 meter persegi sekitar 282.365 Rupiah per meter persegi. Crown Gading dengan 2.816.300 meter persegi sekitar 287.872 Rupiah per meter persegi. Rata rata keseluruhan tanah SMRA sekitar 466.211 Rupiah per meter persegi. Nilai buku ini hanyalah angka historis, bukan nilai pasar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Nilai wajar yang dinilai oleh KJPP menggambarkan cerita yang jauh lebih besar. Tanah Serpong yang nilai bukunya cuma 1,63 triliun Rupiah dinilai punya nilai wajar 11,35 triliun Rupiah. Artinya nilainya hampir 6,95 kali lipat. Bekasi dengan nilai buku 960,21 miliar Rupiah punya nilai wajar 5,62 triliun Rupiah atau 5,85 kali lipat. Bandung dengan nilai buku 1,11 triliun Rupiah punya nilai wajar 3,58 triliun Rupiah atau 3,22 kali lipat. Makassar 2,72 triliun Rupiah atau 3,47 kali lipat. Bogor 3,04 triliun Rupiah atau 2,61 kali lipat. Angka angka ini menunjukkan bahwa lokasi memegang peran terbesar dalam menentukan nilai tanah sebenarnya dan SMRA punya banyak lokasi dengan multiplier nilai yang sangat besar.
Dalam peta seluas inilah, transaksi tukar guling SMRA dan BUVA menjadi sangat relevan. SMRA melepas BKPP yang secara buku bernilai 476,70 miliar Rupiah tetapi belum menghasilkan apa apa. Sebagai gantinya, mereka menerima tanah baru seluas 194.801 meter persegi atau sekitar 19,48 hektare. Nilai tanah itu disepakati 545,44 miliar Rupiah. Harga efektifnya sekitar 2.800.000 Rupiah per meter persegi atau 28 miliar Rupiah per hektare. Untuk kawasan selatan Bali, harga ini masih dalam kategori rasional dan justru punya peluang apresiasi yang besar. BUVA mendapatkan aset proyek yang cocok dengan strategi mereka. SMRA mendapatkan landbank baru yang lebih likuid dan punya potensi pengembangan yang kuat. Dan jika transaksi resmi selesai, selisih 545,44 miliar dikurangi nilai buku aset yang dilepas akan muncul sebagai laba divestasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jadi nature transaksi SMRA dan BUVA ini adalah pertukaran aset bernilai tinggi yang dibungkus sebagai pelepasan anak usaha. SMRA merelokasi nilai dari proyek lama ke tanah baru yang lebih potensial. BUVA mengambil alih proyek yang lebih cocok dengan peta ekspansi mereka. Keduanya tidak menguras kas. Keduanya meningkatkan posisi strategis masing masing. Dan bagi investor, transaksi ini menunjukkan betapa SMRA memahami betul seni membaca valuasi tanah dan tahu kapan harus menukar aset agar nilai total portofolio terus menanjak.
๐ Tukar Guling SMRA x BUVA: Manuver Strategis
๐๏ธ Struktur Utama Transaksi
๐ Pertukaran aset, bukan jual beli tunai
๐ข SMRA melepas proyek BKPP
๐ SMRA menerima landbank baru nilai lebih tinggi
๐งฎ Aset BKPP ยฑ476,70M vs tanah baru 545,44M
๐ฏ Manuver reposisi lahan tanpa ganggu kas
๐ Aset yang Dilepas SMRA
๐๏ธ PT Bukit Permai Properti
๐ฆ Total aset ยฑ476,70M
๐ค Kontrol dilepas lewat divestasi anak perusahaan
๐ Aset yang Diterima SMRA
๐ Tanah 194.801 m2
๐ฐ Nilai 545,44M
๐ Harga ยฑ2,8 juta per m2
๐
Lokasi Bali Selatan โ premium & berpotensi naik
๐ Alasan Strategis Transaksi
๐ข SMRA keluar dari proyek kurang likuid
๐ข SMRA naik kelas ke landbank lebih bernilai
๐ข BUVA mendapat proyek yang cocok dengan rencana pengembangan
๐ง Tidak ada cash keluar masuk
๐ง Kedua pihak saling optimalkan lokasi
๐ Dampak Akuntansi bagi SMRA
๐ Baru diakui setelah kontrol BKPP hilang
๐งพ Selisih nilai tanah masuk vs nilai buku BKPP โ laba divestasi
๐ฅ Laba non operasional, bisa memperkuat laporan laba rugi
๐ฆ Peta Landbank SMRA per 30 Juni 2025
๐ Total 18.582.014 m2
๐ Serpong 2.840.585 m2
๐ Bekasi 726.721 m2
๐ Bandung 1.929.433 m2
๐ Bogor 3.721.395 m2
๐ Makassar 3.116.980 m2
๐ Crown Gading 2.810.052 m2
๐ Karawang 36.322 m2
๐ Lainnya 1.258.118 m2
๐บ๏ธ Diversifikasi lahan kuat dan tersebar
๐ธ Nilai Buku Lahan (per meter)
๐ต Bekasi ยฑ1.383.864
๐ณ Serpong ยฑ556.807
๐๏ธ Bandung ยฑ549.000
๐ฒ Bogor ยฑ333.391
๐ Makassar ยฑ282.365
๐๏ธ Crown Gading ยฑ287.872
๐ Rata rata ยฑ466.211
๐ Nilai buku โ nilai wajar pasar
๐งพ Nilai Wajar Menurut KJPP
๐ Serpong 11,35T โ 6,95x nilai buku
๐๏ธ Bekasi 5,62T โ 5,85x nilai buku
๐๏ธ Bandung 3,58T โ 3,22x nilai buku
๐ Makassar 2,72T โ 3,47x nilai buku
๐ฒ Bogor 3,04T โ 2,61x nilai buku
๐ญ Karawang 110,16M โ 2,51x nilai buku
๐ Lokasi menentukan nilai sesungguhnya
๐ฏ Mengapa Barter Ini Masuk Akal
๐ฃ SMRA lepaskan aset 476,70M
๐ฃ SMRA menerima tanah 545,44M
๐ Tanah Bali 2,8 juta per m2 โ relevan dengan harga pasar
๐ข SMRA naik kelas ke lokasi bernilai tinggi
๐ข BUVA memperoleh proyek yang ingin digarap
๐งญ Inti Analisis
๐๏ธ Secara bisnis โ SMRA pindah dari proyek lama ke lahan premium
๐ Secara akuntansi โ selisihnya menjadi laba divestasi
๐ ๏ธ Secara strategi โ SMRA tambah landbank tanpa utang tambahan
๐ Secara pasar โ menunjukkan kemampuan SMRA memindahkan nilai dengan presisi
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU