$UNTR $ASII $INCO
Pada 5 November 2015, bendungan limbah tambang (“tailings dam”) bernama Fundão dam di kompleks tambang milik Samarco di dekat Mariana, Minas Gerais (Brasil) runtuh. 
• Runtuhnya bendungan ini melepas limbah tambang dalam volume besar — sekitar 40–45 juta m³ limbah — yang menghanyutkan lumpur beracun ke sungai, desa, dan daerah hilir. 
• Akibatnya: 19 orang tewas, banyak rumah dan desa hancur (termasuk desa Bento Rodrigues), ratusan orang terkena dampak, lingkungan — sungai dan ekosistem sekitarnya — tercemar berat. 
• Peristiwa ini kemudian disebut sebagai salah satu — atau “yang terburuk” — bencana lingkungan/lingkungan hidup di Brasil. 
Siapa Pelaku & Tanggung Jawab
• Bendungan dimiliki / dioperasikan oleh Samarco, yang adalah joint-venture antara Vale dan BHP. 
• Karena itu, Vale dan BHP dianggap bertanggung-jawab atas kerugian — baik secara sosial, lingkungan, maupun terhadap korban. 
• Setelah rangkaian penyelidikan dan litigasi, pengadilan di Inggris pada November 2025 memutuskan bahwa BHP secara hukum bertanggung jawab atas keruntuhan bendungan tersebut — sebagai “polluter” dan bertanggung jawab atas kerusakan pada komunitas dan lingkungan. 
💸 Denda, Ganti Rugi, dan Klaim — Berapa Mereka Harus Bayar
Berikut garis besar beban kompensasi & denda (atau klaim) terhadap Vale, BHP, dan Samarco:
Penyelesaian “perjanjian kompensasi” (Brazil Agreement) yang disepakati pada 2024 — total kompensasi & perbaikan: ~ US$ 31,7 miliar. Kompensasi ini mencakup biaya restorasi lingkungan, ganti rugi korban, dan kewajiban lainnya.
~ US$ 31,7 miliar (dibagi antara Vale & BHP)
Klaim hukum baru (2025 di Inggris) — penggugat (ratusan ribu orang) menuntut kompensasi besar, dengan nilai kerugian yang pernah diklaim sampai £36 miliar (≈ US$ 48 miliar) dari BHP & Vale.
@skydrugz27
Bisa ya perusahaan sekitar banjir kena denda kek gini