$ATIC $LSIP $BSDE
BERITA MAKRO EKONOMI (Per 26 November 2025)
1. Sentimen Global: Dolar AS Melemah, Harapan Rate Cut The Fed Menguat
Kabar Baik: Indeks Dolar AS (DXY) terpantau melemah setelah rilis data ekonomi AS (penjualan ritel & PPI) yang lebih lunak dari ekspektasi.
Dampak: Ini meningkatkan optimisme pasar bahwa The Fed (Bank Sentral AS) akan segera memangkas suku bunga.
Efek ke IHSG: Pelemahan dolar biasanya menjadi angin segar bagi Rupiah dan arus dana asing (foreign flow) yang berpotensi kembali masuk ke pasar saham Indonesia (IHSG).
2. Sentimen Domestik: Ekonomi Tumbuh Solid
PDB Kuartal III: Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh 5,04% (YoY) pada Kuartal III-2025. Ini menjaga daya beli masyarakat yang menjadi katalis positif bagi emiten barang konsumsi (seperti ADES) dan properti (BSDE).
Prediksi IHSG: Setelah koreksi 0,56% kemarin, IHSG diprediksi akan mencoba rebound atau bergerak sideways di rentang 8.500 - 8.570 pada perdagangan hari ini.
馃彚 BERITA MIKRO & KINERJA EMITEN (Update Terbaru)
1. ATIC (PT Anabatic Technologies Tbk)
Berita Terkini: ATIC masuk dalam nominasi "The Best Investortrust Companies 2025", yang meningkatkan reputasi perusahaan di mata investor institusi.
Kinerja: Fokus manajemen saat ini adalah ekspansi layanan Cloud dan Cybersecurity untuk tahun 2025-2026. Belum ada aksi korporasi besar (seperti dividen/rights issue) di bulan November ini.
Sentimen Pasar: Di forum investor (Stockbit/Stream), sentimen ritel masih cenderung wait and see namun optimis karena valuasi dianggap masih murah (seperti analisis Anda sebelumnya).
Posisi: Masih fase konsolidasi, menanti arus dana masuk ke sektor teknologi second liner.
2. LSIP (PT PP London Sumatra Indonesia Tbk)
馃殌 KINERJA CEMERLANG (Q3 2025):
Laba Bersih: Melonjak drastis menjadi Rp1,25 Triliun per Kuartal III-2025.
Pertumbuhan: Naik 55% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp802 Miliar).
Pemicu: Kenaikan harga CPO dan efisiensi operasional menjadi pendorong utama.
Dividen: LSIP sudah membagikan dividen Rp65/saham di pertengahan tahun. Tidak ada jadwal dividen interim di November.
Rekomendasi: Dengan laba yang loncat 55%, valuasi LSIP saat ini menjadi semakin menarik (PER turun). Ini adalah sinyal fundamental yang sangat kuat.
3. BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk)
Kinerja Solid (Q3 2025):
Laba Bersih: Mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,36 Triliun.
Marketing Sales: Sudah mencapai 71% dari target tahunan per September, menandakan penjualan properti masih on-track.
Aksi Korporasi: BSDE baru saja menerbitkan Obligasi sebesar Rp1 Triliun. Dana ini digunakan untuk modal kerja dan penyelesaian proyek di BSD City. Ini menunjukkan perusahaan sedang ekspansif.
Teknikal: Harga saham cenderung sideways di area Rp940-Rp960, menunggu katalis pemangkasan suku bunga BI (BI Rate) yang biasanya langsung mendongkrak sektor properti.
4. ADES (PT Akasha Wira International Tbk)
馃搱 PERTUMBUHAN KONSISTEN (Q3 2025):
Laba Bersih (9M 2025): Tembus Rp488,5 Miliar, naik signifikan dibanding periode sama tahun lalu (Rp350 Miliar).
Pertumbuhan Laba: Naik sekitar 39,5% (YoY).
Kesehatan: Perusahaan sangat sehat dengan Cash tebal (Rp1 Triliun) dan Utang yang sangat kecil (Debt to Equity hanya 0,19x).
Pergerakan Harga: Harga saham ADES berada di level tinggi (sekitar Rp15.000-an). Kenaikan laba yang konsisten ini membenarkan alasan kenapa harga sahamnya terus "dijaga" di level premium.
馃挕 Kesimpulan & Strategi Singkat
ATIC: Hold. Fundamental membaik, tapi butuh kesabaran karena belum ada "berita ledakan" baru di bulan November ini.
LSIP: Bintang Utama. Laba naik 55% adalah berita besar. Jika terjadi koreksi harga, ini kesempatan buy on weakness karena kinerja Q3 sangat bagus.
BSDE: Hold/Accumulate. Sentimen suku bunga turun (The Fed & BI) di akhir tahun atau awal 2026 akan menjadi "bensin" utama saham ini.
ADES: Hold. Saham defensive terbaik di portofolio. Kinerja Q3 membuktikan perusahaan ini "kebal resesi" dan terus bertumbuh double digit.