Masih pake Skema Investasi seperti ini?
Kalau duit masih terbatas jangan lah.
Kita harus tau dulu kalau yang menggerakkan harga itu adalah duit, bukan laporan keuangan, tarik-tarik garis, apalagi asumsi tanpa data.
Jika saat ini harga Emiten yang dibeli itu turun/minus maka, biarin aja. Yang penting jangan di harga Rp. 50, karena diharga tersebut susah jualnya.
Perumpamaan jual beli Emiten itu seperti mancing ikan. Kalau umpan belum dimakan, jangan dulu ditarik. Kalau ikan nya cerdas, dia akan icip-icip dulu.
Begitu juga dengan jual beli Emiten. Kalau harganya turun, jangan dulu di beli "serok". Kalau Market Maker(Bandar) nya cerdas, dia akan beli dikit sampai "candlestick" nya hijau. Ini adalah umpan buat menjebak Ritel beli/masuk.
Kalau tangan nya "gatel" penasaran ingin beli/masuk, beli aja dulu 1 Lot (Titip sendal). Observasi/amati terlebih dahulu pergerakan harga. Berapa prosentase apabila harga naik dan berapa % kalau harganya turun. Gunakan Timeline harian, mingguan, bulanan.
Pelajari dan bedakan mana Bandar Resmi(Bandar Emiten beserta Afiliasi nya), Bandar Domestik, Bandar Foreign. Kalau ada Laporan Transaksi Afiliasi, itu artinya Bandar Emiten sedang jagain harga (Contoh $UNTR) waktu harganya Rp. 20.000 - Rp. 22.000).
Bandar Foreign hanya ada 2, Distribusi atau Akumulasi. Proses Akumulasi/Distribusi bisa harian, mingguan, hingga bulanan. Bandar Domestik ini dari BEI, Konglo, OKB, Ritel jadi satu.
Jangan pernah percaya berita. Karena ini salah satu Instrumen Bandar buat proses Distribusi/Akumulasi. Contoh $TLKM waktu harganya Rp. 2.000 an, beredar berita Starlink, $ASII waktu harganya Rp. 4.000 an Laporan Penjualan menurun/minus.
Tips n Trik:
Jika Harga Emiten kondisi Floating Profit, maka tambah muatan saat Harga Turun/Koreksi.
Jika Harga Emiten kondisi Floating Loss, maka serok saat Harga Naik.
Karena Data memang tidak bisa bohong tapi bisa Dimanipulasi jadi hati-hati Brader!
#DYOR
