imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

IHSG Sentuh ATH!!! Tapi Saham Valuasi Tinggi Jadi Pendorongnya?

IHSG yang kembali menyentuh all-time high belakangan ini ternyata lebih banyak didorong oleh kenaikan beberapa saham dengan valuasi harga saham yang sudah sangat tinggi. Jika kita lihat, kenaikannya terdorong oleh saham DCII, DSSA, dan BRPT sepanjang tahun 2025 ini.

Disisi lain, cukup banyak saham yang masuk dalam indeks LQ45 yang justru melemah dan menjadi pemberat IHSG, seperti BMRI, BBCA, AMRT, dan sebagainya. Kondisi ini tentu saja membuat portfolio bagi investor yang beli saham acuan indeks LQ45 mungkin masih tertekan atau belum kemana-mana, karena LQ45 sepanjang tahun 2025 ini juga naik 2,3% saja (IHSG +18,85%).

Kondisi pasar seperti ini sebenarnya menjadi peluang yang menarik, karena banyak saham yang secara fundamental bagus tapi valuasi harga sahamnya masih murah (harus dianalisis dulu).

Kenaikan yang terjadi pada saham-saham bervaluasi tinggi terdorong oleh banyaknya orang FOMO. Dimana banyak investor yang berekspektasi berlebihan terhadap prospek perusahaan ke depan, meskipun harga sahamnya sudah naik tinggi, ini sebenarnya juga dikhawatirkan jika gelembungnya pecah nantinya.

Sebaliknya, beberapa saham berfundamental bagus yang melemah terjadi karena tekanan ekonomi, seperti daya beli masyarakat Indonesia yang masih lemah, pemerintahan AS yang shutdown berkepanjangan sebelumnya, tarif impor AS, dan sebagainya. Beberapa hal ini menjadi market risk bagi pasar saham. Meskipun saat ini juga ada upaya dari Pemerintah Indonesia yang ingin memulihkan daya beli, seperti adanya bantuan langsung tunai (BLT).

Market risk sendiri adalah risiko yang terjadi karena adanya fluktuasi pasar, seperti adanya kebijakan baru pemerintah, berita ekonomi, kondisi politik, dan lain sebagainya. Dimana ketika market risk sedang ada sentimen negatif bisa membuat harga saham turun, tapi biasanya hanya dalam jangka pendek.

Dilain sisi ada fundamental risk, ini adalah risiko yang terkait dengan kinerja perusahaan. Kalau perusahaan yang kita miliki kinerjanya masih bagus tapi harga sahamnya turun karena sentimen negatif yang terjadi di pasar, maka itu menjadi sebuah peluang menarik.

Perlu diingat juga kalau harga saham dalam jangka panjang akan kembali ke fundamental aslinya. Sehingga tidak perlu pusing-pusing dengan market risk yang sedang terjadi, dan fokus dengan fundamental perusahaan saja.

Gimana kondisi portfoliomu, apakah sudah naik atau masih belum kemana-mana?

馃憠聽Join ke channel Telegram buat dapetin insight lainnya! Klik link di bio.

Disclaimer: Konten ini dibuat dengan tujuan informasi dan edukasi, bukan merupakan rekomendasi untuk jual, beli, atau hold suatu saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor.

$BBCA $BMRI $IHSG

Read more...

1/2

testes
2013-2025 Stockbit 路AboutContactHelpHouse RulesTermsPrivacy