Pengalaman Bulan ke-2 Menjadi Pemungut Receh Harian di Bursa Saham


Memasuki bulan kedua sebagai trader harian, saya mulai merasakan sensasi yang berbeda dari kehidupan 12 tahun sebagai pekerja korporat. Bila sebelumnya saya hanya mengenal konsep “gaji sebulan sekali”, kini saya baru sadar bahwa di bursa saham… ternyata ada konsep gaji harian yang cair T+2.
Jujur saja, siapa yang tidak ketagihan?

Bulan pertama saya menutup cuan sebesar 88 juta, sebuah angka yang pada awalnya membuat saya ragu — “Ini nyata atau efek samping kebanyakan begadang?”. Tetapi memasuki bulan kedua, tepat di bulan Agustus, semangat saya justru meningkat. Rasanya seperti bekerja dengan adrenalin yang baru: lebih fokus, lebih disiplin, dan tentu saja… lebih penasaran ingin menaklukkan market lagi.

Karena saldo RDN saya sering berada di posisi “kosong melompong”, saya mulai memanfaatkan trade limit Mandiri. Fitur ini sangat membantu, terutama bagi seorang pemungut receh yang jari-jarinya sering gatal melihat saham yang wuut wuut wuuut haka haki wuuuss wuus wusss.
Dalam hati saya sempat berkata, “Inikah yang disebut cinta lokasi antara trader dan trade limit?”

Hasilnya cukup mengejutkan —
di bulan kedua ini, cuan saya meningkat menjadi 169 juta.

Saya sempat terdiam, lalu tertawa kecil.
“Kalau hanya mengandalkan gaji kantor, butuh berapa tahun untuk menyentuh angka segini?”
Jawabannya: mungkin butuh satu generasi.

Dalam dua bulan, total cuan saya hampir menyentuh 300 juta, setara dengan sekitar 90 kali UMR Semarang. Semua ini dicapai hanya dengan modal lock-in di depan komputer dari jam 08.30 sampai jam 16.00, mengurangi drama hidup, menghemat kata-kata, dan fokus pada satu hal: cukupkan target hari ini.

Bulan kedua ini mengajarkan saya satu hal penting:
dengan fokus, disiplin, dan sedikit keberanian mengambil peluang, hasilnya bisa di luar dugaan.

$COIN
$BMRI
$BBRI

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy