The Fed itu bank sentralnya Amerika. Mereka selama beberapa tahun kemarin melakukan kebijakan yang namanya Quantitative Tightening (QT).
Artinya apa?
Mereka ngurangin uang yang beredar di sistem keuangan. Caranya: aset-aset yang mereka punya (kayak obligasi) dibiarkan habis masa berlakunya tanpa dibeli lagi. Ini bikin likuiditas dunia sedikit seret.
Nah, sekarang mereka memutuskan menghentikan proses pengurangan itu lebih cepat dari jadwal. Tadinya dipikir bakal berakhir sekitar awal 2026, tapi ternyata mau stop sejak Desember 2025.
Kenapa tiba-tiba dipercepat?
Karena kelihatan tanda-tanda bahwa:
Uang yang beredar di pasar sudah mulai mepet, bukan longgar seperti dulu.
Pasar uang di Amerika mulai terasa “ketat”, suku bunga antarbank agak naik, dan itu tanda kalau jangan terlalu banyak narik uang lagi.
Jadi The Fed mikir:
“Oke, cukup. Jangan dikurangin lagi, nanti malah bikin pasar stres.”
Kenapa ini penting buat kita?
Karena kalau The Fed berhenti mengurangi likuiditas, dunia keuangan biasanya:
- Uangnya lebih longgar
- Investor lebih berani ambil risiko
- Pasar saham global bisa jadi lebih stabil atau bahkan naik
Termasuk IHSG dan saham Indonesia bisa kecipratan efek positif kalau aliran dana asing masuk lagi.
Tapi tentu saja semua tetap tergantung kondisi lain seperti ekonomi global, geopolitik, dan kebijakan suku bunga ke depan.
sembarang tag : $BBCA , $BBRI , $BBNI
