Barusan ngikutin emiten talk $SIDO, Saya fokus dipertanyaan Saya aja ya :
Bagaimana mengatasi fluktuasi nilai tukar dan hambatan tarif ekspor tiap negara?
Bagaimana langkah SIDO untuk mengembangkan gerai minum langsung seperti starb*ck maupun $FORE?

(Budiyanto) Diliat dari tarif masuk nya beserta persyaratan nya, serta produk apa yang cocok di suatu negara. Dan terutama bergantung dari populasi dan juga pertumbuhan GDP di negara tersebut. Kita (SIDO) selalu mereview hal hal terkait demografi, GDP, maupun pertumbuhan dan lain lain, sebelum Kita (SIDO) memutuskan masuk ke suatu negara, dan memastikan produk apa yang masuk ke negara tersebut. Dan itu diliat korelasi nya dengan tarif yang berlaku untuk masuk ke negara tersebut. Apakah tarif dari sekarang (internasional itu), ataupun ada tarif khusus antar negara tersebut. Jadi, hal hal itu, banyak pertimbangan nya. Jadi untuk mencapai, tadi produk Kami (SIDO) itu tersedia di 34 negara, itu PR nya banyak juga itu, untuk masuk ke satu negara, produk yang mana, itu yang kurang lebih bisa di share
Dulu pernah ada, namanya Herbal Corner, trus belum berkembang. Kita (SIDO) masih lagi menjajaki bisnis model yang paling pas untuk mengembangkan nya. Jadi, dulu udah pernah ada sih, ada di 2 lokasi setau Saya (Budiyanto). Nah saat ini Kita (SIDO) masih penjajakan. Ya mudah mudahan, itu bisa Kita (SIDO) garap dan menjadi salah satu revenue stream juga. Thank You