imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

BREAKING NEWS
Pemerintah kembali merencakan kebijakan untuk mendorong hilirisasi kakao sebagai bagian dari strategi meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan. Dengan alokasi dana hingga Rp9,9 triliun untuk peremajaan dan pengembangan perkebunan, program ini diharapkan bukan hanya memperkuat daya saing Indonesia di pasar global, tetapi juga menciptakan ekosistem industri kakao yang lebih berkelanjutan. Langkah ini turut diperkuat dengan dukungan internasional. Indonesia bersama Prancis meluncurkan proyek INDOCACAO, yang fokus pada penguatan petani kecil, perempuan, dan generasi muda agar bisa lebih berdaya dalam rantai pasok kakao. Sementara itu, rampungnya perjanjian dagang ICA-CEPA dengan Kanada memberi peluang baru bagi produk olahan kakao Indonesia untuk menembus pasar global dengan biaya lebih kompetitif. Bagi pasar modal, kombinasi kebijakan hilirisasi dan kerja sama internasional ini menjadi kabar positif, terutama bagi sejumlah emiten yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan industri kakao. Tiga di antaranya adalah: PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) BTEK telah memiliki pengalaman di rantai pasok kakao lewat akuisisi Golden Harvest Cocoa. Dengan hilirisasi, BTEK berpotensi meningkatkan margin usaha karena bisa lebih fokus pada produk olahan bernilai tambah, bukan sekadar menjual biji. Insentif pemerintah untuk industri pengolahan juga bisa memperkuat ekspansi bisnisnya. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) COCO dikenal sebagai produsen cokelat premium yang sudah menembus pasar ekspor. Hilirisasi akan memastikan pasokan bahan baku kakao lokal lebih terjamin, sekaligus membuka peluang memperluas pasar ke Eropa dan Amerika Utara lewat perjanjian perdagangan bebas. Dengan branding yang kuat, COCO berpeluang memperkokoh posisinya sebagai pemain cokelat Indonesia di kelas dunia. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Meski lebih dikenal dengan kelapa sawit, LSIP memiliki potensi diversifikasi ke kakao berkat basis lahan yang luas dan pengalaman mengelola perkebunan skala besar. Jika serius menggarap kakao dan masuk ke pengolahan hilir, LSIP bisa mendapatkan sumber pertumbuhan baru yang menjanjikan di tengah tren hilirisasi. Dengan arah kebijakan yang semakin jelas, dukungan internasional, serta terbukanya akses ekspor lewat CEPA, peluang bagi emiten seperti BTEK, COCO, dan LSIP terbuka lebar. Jika program hilirisasi benar-benar berjalan sesuai rencana, saham-saham ini bisa menjadi kandidat kuat multibagger di masa depan.
$BTEK $COCO $LSIP
Sumber: https://cutt.ly/dtrQFLFR

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy