$DOID
Entitas Anak BUMA Internasional (DOID) Lunasi Lebih Awal Senior Notes US$212,25 Juta
John Mbaling
18 November 2025
https://cutt.ly/Pte5pDxK (JAKARTA) – PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha PT BUMA Internasional Group Tbk (DOID) telah menyelesaikan pelunasan penuh lebih awal (full early redemption) atas sisa Senior Notes atau surat utang 2026 senilai US$212,25 juta dengan kupon tetap 7,75%, mendahului jatuh tempo pada Februari 2026.
Senior Notes 7,75% tersebut awalnya diterbitkan pada Februari 2021 dengan nilai pokok US$400 juta, dan kemudian diamandemen melalui perjanjian tambahan pada Juni 2022 dan Maret 2024.
Silfanny Bahar, Direktur BUMA dalam keterangan, Selasa 18 November 2025 menyampaikan, dengan pembayaran ini, seluruh sisa obligasi telah dilunasi sepenuhnya, dan bunga tidak lagi berjalan, menandai selesainya kewajiban atas Senior Notes 2026.
“Pelunasan lebih awal surat utang ini mencerminkan pendekatan proaktif BUMA dalam mengelola liabilitas, meningkatkan likuiditas, memperkuat fleksibilitas struktur permodalan, serta memperkokoh profil kredit dan kepercayaan investor kepada perusahaan”tulis Silfanny dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Silfanny, Transaksi ini sebagian besar didanai melalui fasilitas sindikasi BUMA yang bekerja sama dengan sejumlah bank terkemuka di Indonesia, termasuk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk.
Hal ini mencerminkan kepercayaan kuat dari institusi keuangan terhadap BUMA serta akses Perusahaan yang tetap solid terhadap likuiditas.
Silfanny menambahkan, pelunasan Senior Notes 2026 yang kami percepat ini merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko pembayaran jangka pendek dan memperkuat posisi likuiditas BUMA.
“Senior Notes tersebut telah mendukung berbagai inisiatif strategis BUMA dalam beberapa tahun terakhir, dan kami berterima kasih kepada para pemegang obligasi atas kepercayaannya,” ujarnya.
Seperti diketahui, BUMA terus menjalankan strategi pendanaan yang disiplin dan terdiversifikasi, memastikan akses ke berbagai sumber pembiayaan, termasuk fasilitas perbankan konvensional dan syariah, Sukuk, obligasi USD dan Rupiah, serta pembiayaan leasing.
Pendekatan yang seimbang ini menjaga fleksibilitas keuangan dan menempatkan BUMA pada posisi yang kuat untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di masa depan.
