Modal Goreng Saham Pakai Aksi Korporasi Palsu Untuk Cari Exit Liquidity?
Lanjutan dari postingan sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Aksi korporasi abal-abal makin subur karena modalnya murah, hasilnya besar, dan hukuman masih ringan. Dalam dua tahun terakhir jumlah Unusual Market Activity melonjak dari 92 kasus pada 2021 menjadi 127 pada 2022 dan tembus 177 pada 2023. Lonjakan sebesar ini bukan sinyal sehat, tetapi tanda bahwa makin banyak pergerakan harga yang tidak wajar. Di permukaan tampilannya selalu keren. Emiten kecil tiba-tiba mengumumkan masuk migas, AI, EV, sampai rencana akuisisi perusahaan besar. Padahal kas di neraca tidak cukup buat bayar operasional tiga bulan. Cerita sengaja dibungkus megah supaya ritel tergoda FOMO dan merasa sedang menangkap peluang besar. Begitu harga bergerak sedikit, investor baru berdatangan, bola salju mulai bergulir, dan skenarionya berjalan mulus. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Biaya membuat skenario seperti ini sebenarnya kecil. Dari modal 20 miliar Rupiah, hanya sekitar 1 sampai 2 miliar yang dipakai buat bikin PT, bayar notaris, konsultan, dan sewa kantor tipis supaya terlihat hidup. Lalu 3 sampai 5 miliar dipakai untuk bungkus narasi. Isinya press release manis, publikasi media, MoU gimmick yang tidak mengikat, dan influencer yang memoles cerita agar terdengar kredibel. Artinya biaya kosmetik hanya 4 sampai 7 miliar. Sisanya, 13 sampai 16 miliar, dipakai buat akumulasi saham murah. Dengan menguasai free float, pelaku bisa mengatur ritme harga dan menciptakan ilusi demand yang terlihat organik. Begitu cerita ramai, likuiditas hidup, dan ritel mulai masuk, panggung sudah siap untuk tahap berikutnya.
Di tahap distribusi inilah cuan besar terjadi. Misal pelaku akumulasi 15 miliar di harga 100 Rupiah. Kalau mereka berhasil jualan di kisaran 250 sampai 300 Rupiah, nilai posisi itu berubah menjadi 37,5 sampai 45 miliar. Potensi cuan kotor 20 sampai 30 miliar dalam satu putaran. Dengan ongkos cerita hanya seperempat dari profit, wajar kalau skema ini terus muncul dalam berbagai bentuk. Yang bikin situasi tidak seimbang adalah fakta bahwa denda OJK selama 2024 untuk 144 pihak hanya sekitar 83,32 miliar Rupiah, termasuk 14 miliar untuk 19 pelaku manipulasi harga. Kalau satu putaran gorengan saja bisa menghasilkan puluhan miliar, denda itu terasa seperti ongkos produksi, bukan hukuman yang menakutkan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Masih ingat kasus suap IPO karyawan OJK? Sampai sekarang tidak ada kabar lagi. Kejadian tahun lalu. Itu artinya apa? Artinya oknum OJK memang bisa disuap untuk tutup mata meloloskan IPO abal-abal. Ini fakta.
Contoh di luar negeri menunjukkan pola yang identik. Di Amerika Serikat, Vinco Ventures menjual mimpi jadi pesaing TikTok setelah membeli Lomotif, mengumumkan rencana akuisisi National Enquirer, dan menebar narasi sinergi besar. Padahal fundamental makin memburuk sampai akhirnya chairman mengaku bersalah melakukan penipuan sekuritas dan sahamnya didepak dari Nasdaq. SEC juga pernah membongkar shell factory, pabrik perusahaan cangkang untuk reverse merger dan goreng saham. Di Hong Kong, SFC sampai memperketat aturan backdoor listing karena ratusan shell dipakai buat skema spekulasi. India membongkar puluhan perusahaan cangkang bernilai ratusan crore rupee, sementara Nasdaq mempertimbangkan aturan ketat untuk saham kecil asal Tiongkok karena volatilitas ekstrem tanpa fundamental. Semua contoh ini memperlihatkan bahwa begitu ada kendaraan kecil, cerita seksi, dan likuiditas tipis, risiko goreng saham langsung meningkat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Pelajaran buat investor ritel sederhana tapi penting. Jangan telan mentah-mentah setiap pengumuman aksi korporasi dari emiten kecil dengan neraca kurus. Rencana besar tidak ada artinya kalau kas, ekuitas, dan rekam jejak manajemen tidak mendukung. Waspadai pola kombinasi lonjakan harga, volume janggal, banjir berita positif, dan influencer yang tiba-tiba ramai mempromosikan satu nama. Ingat bahwa membuat ilusi itu murah, tetapi kerugian ritel bisa besar. Selama biaya membangun cerita jauh lebih kecil daripada cuan yang bisa disedot, dan hukuman masih tidak mematikan, aksi korporasi abal-abal tidak akan hilang. Satu-satunya tameng kuat adalah disiplin analisis investor sendiri dalam membedakan mana strategi bisnis yang nyata dan mana drama yang sengaja dibangun untuk menjual saham di harga setinggi mungkin.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PIPA $CBRE $DADA
1/10









