$ITMG $BSSR $UNTR
BANPU secara managemen GCG okelah. EBT & diversivikasi tambang udah dilakukan.
ITMG ke Nikel, UNTR ke Emas.
Coal ITMG kalori tinggi fokus ekspor & nilai valas, jadi tergantung dari harga coal dunia.
harga coal turun = laba turun
dividen April 2026 sekitar 1200 - 1400an (dengan estimasi 65% DPR)
China & Indonesia positif ngurangin stok batubara di 2026.
Harga coal newcastle masih akan sideways Q1 Q2 2026 (bahkan cenderung menurun karena efek EBT).
Oil juga masih oversupply & akan ngurangin.
Hukum supply & demand serta siklus 4-5 tahunan berlaku untuk coal.
Estimasi harga coal akan rebound di Q4 2026 dan bull 2027 (tapi tidak seperform 2021).
ITMG secara jangka pendek tidak menarik & risiko tinggi, meski buyback.
Coal akan top perform jika :
China meningkatkan impor & mengurangi produksi, sehingga coal yg ada dipasaran terbatas. Sehingga harga coal dunia otomatis naik.
Trumph gak berulah dengan kebijakannya tentang tarif ekspor impor. Terlebih US sudah buat kebijakan bahwa coal menjadi energi murah yg harus tetap digunakan.
Perang yg akan bikin harga oil & gas naik, sehingga mencari alternatif lain untuk energi murah, yaitu coal.
Bencana Alam > produksi terhambat > jualan stok yg tersedia > otomatis harga coal naik.
Pecat Bahlil karena kebijakan DMO & royalti menekan margin keuntungan perusahaan.
Note : Eropa sudah serentak positif mengurangi batubara. Bahkan tambang terbesar di Jerman sudah tutup.