Meskipun perusahaan dengan ROIC tinggi adalah tempat berinvestasi yang baik, tidak semua perusahaan dengan ROIC tinggi akan menghasilkan return yang baik buat investornya. ROIC tinggi tanpa peluang reinvestment dan growth, akan membatasi return untuk investornya.
Investor yang rasional akan membeli saham ROIC tinggi dengan pendekatan yang berbeda, tergantung karakteristik growth perusahaan.
Untuk perusahaan high ROIC with limited or no growth opportunity, maka yang paling krusial adalah harga sahamnya. Semakin murah semakin baik returnnya untuk investor.
Untuk perusahaan high ROIC dengan high growth opportunity, maka yang paling krusial bukan lagi harga sahamnya, melainkan tingkat growthnya. Semakin tinggi growthnya dan semakin panjang periodenya, semakin baik returnnya untuk investor.
Agar lebih jelas, dapat dilihat tabel di bawah. Perhatikan, untuk perusahaan yang mampu menggulung hampir seluruh earningsnya dengan tingkat ROIC yang tinggi, tidak akan jauh berbeda return-nya untuk Anda ketika Anda membayar saham tersebut di PE 15x sampai 50x (assuming no multiple change when exit).
Matematikanya terkesan counterintuitive, tapi memang begitulah kenyataannya.
“Over the long term, it’s hard for a stock to earn a much better return than the business which underlies it earns. If the business earns 6% on capital over 40 years and you hold it for that 40 years, you’re not going to make much different than a 6% return—even if you originally buy it at a huge discount. Conversely, if a business earns 18% on capital over 20 or 30 years, even if you pay an expensive looking price, you’ll end up with a fine result.” - Charlie Munger
$CASS $ADES $TOTL
