Ringkasan Analisis $ANDI
1. Gambaran Umum:
Perusahaan masih mencatatkan pendapatan sekitar Rp268,09 miliar (TTM) namun rugi bersih
sebesar Rp45,6 miliar. Artinya, meski omzet naik, laba belum positif karena beban operasional
tinggi.
2. Kinerja Keuangan Utama:
- Revenue (TTM): Rp268,09 miliar
- Gross Profit: Rp7,81 miliar (margin sangat tipis)
- Operating Profit (TTM): -Rp124,16 miliar
- Net Income (TTM): -Rp45,6 miliar
- Free Cash Flow (TTM): -Rp22,6 miliar
- Market Cap: Rp224,4 miliar
3. Rasio dan Likuiditas:
- Current Ratio: 0,56 → Likuiditas rendah (kewajiban lancar > aset lancar)
- Debt to Equity Ratio: sekitar 1,3x (utang cukup tinggi)
- Return on Equity (ROE): negatif → belum memberikan pengembalian bagi pemegang saham
- Price to Book (PB): ±1,7x → saham dinilai sedikit di atas nilai bukunya
4. Profitabilitas dan Efisiensi:
Margin kotor dan margin bersih sama-sama negatif. Return on Assets (ROA) juga negatif
menandakan aset belum produktif. Manajemen perlu meningkatkan efisiensi biaya dan kapasitas
produksi agar mencapai titik impas.
5. Arus Kas:
Arus kas operasi negatif (−Rp17,8 miliar) menandakan kegiatan utama belum menghasilkan kas.
Jika tren ini berlanjut, perusahaan bisa membutuhkan pendanaan eksternal untuk modal kerja.
6. Pertumbuhan:
Pendapatan tumbuh sekitar 30% YoY namun laba turun lebih dari 50%, menunjukkan strategi
ekspansi atau peningkatan volume penjualan belum efektif dalam menaikkan profitabilitas.
7. Kesimpulan:
ANDI berada dalam fase pemulihan (turnaround). Ada sinyal positif dari pertumbuhan penjualan
dan perhatian pasar, namun fundamental masih rapuh. Perusahaan perlu memperkuat efisiensi,
restrukturisasi utang, dan menjaga arus kas agar bisa berbalik laba pada 2026.
8. Implikasi bagi Investor:
- Potensi jangka panjang bergantung pada keberhasilan manajemen membalikkan rugi menjadi
laba.
- Perlu hati-hati terhadap risiko likuiditas dan leverage tinggi.
- Harga saham bisa tetap volatil mengikuti rumor dan perbaikan kinerja.
Catatan: Data berdasarkan laporan kuartal per 30 September 2025 (TTM).
#DYOR BUKAN AJAKAN JUAL ATAU BELI