imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOH LK Q3 2025: Laba Turun 37,7% tapi Kas Tetap Tebal. Bisnisnya Sehat atau Rapuh?

MYOH lagi nyungsep. Tapi apakah nyungsepnya senasib? Lanjutan dari postingan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

MYOH, yang sekarang nama resminya PT Samindo Resources Tbk, adalah perusahaan jasa penunjang tambang batu bara. Bukan penambang, bukan juga yang jual batu baranya, tapi yang bikin operasional tambang itu bisa jalan. Mereka mengurus pemindahan tanah penutup (overburden), angkut batu bara, pengeboran eksplorasi, dan sewa alat berat atau kendaraan. Berdiri sejak 15 Maret 2000, mulai operasi komersial di Mei 2000, dan sampai sekarang masih memegang ticker lama di bursa, yaitu MYOH. Pemilik utamanya bukan dari Indonesia, melainkan ST International Corporation dari Korea Selatan, yang dulu namanya Samtan Co., Ltd. Artinya, kendali strategi, keputusan besar, dan arah kebijakan banyak dipengaruhi oleh induk di luar negeri. Tokoh manajemen kunci yang terlihat di komite audit antara lain Herman R. Soetisna, Kadarsah Suryadi, Sjafardamsah, dan Michelle Bernardi, sementara sekretaris perusahaannya Ahmad Zaki Natsir. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dilihat dari LK Q3 2025 YTD, MYOH masih cetak laba, tapi bukan di tren yang meyakinkan. Pendapatan mereka turun 9,9% YoY, dari US$135,63 juta menjadi US$122,20 juta. Karena pendapatan turun, laba ikut tergelincir. Laba bruto jatuh 29,8%, dari US$30,78 juta ke US$21,63 juta. Di bawahnya lagi, laba bersih yang jadi hak pemegang saham induk juga ambles 37,7%, dari US$18,21 juta ke US$11,35 juta. Artinya, bukan cuma top line melemah, bottom line-nya juga kena, dan ini bukan koreksi tipis. Salah satu penyumbang tekanan besar di laba adalah kerugian selisih kurs sebesar US$1,83 juta, padahal di periode sebelumnya justru untung US$1,69 juta dari kurs. Inilah bukti kalau performa laba MYOH masih sensitif ke faktor non-operasional, bukan murni kemampuan bisnis intinya saja.

Namun yang agak menenangkan, laporan laba rugi (P&L) dan arus kas (cashflow) MYOH tidak berjalan searah. Walaupun laba turun, arus kas operasional (CFO) tetap tinggi di US$27,78 juta, jauh di atas labanya yang hanya US$11,42 juta. Ini pertanda bahwa laba yang mereka hasilkan berkualitas lumayan kuat, karena kas masuk lebih besar daripada laba tercatat. Bahkan jika dihitung Free Cash Flow (perkiraan US$26,65 juta), nilainya 2,3 kali lipat dari laba bersih. Ini biasanya terjadi ketika ada biaya non-kas besar seperti depresiasi, amortisasi, atau penyesuaian akuntansi, yang menekan laba di P&L, tapi tidak benar-benar menyedot kas. Jadi dari sisi kemampuan menghasilkan uang tunai, MYOH masih aman. Dari sisi pertumbuhan, belum. CFO sendiri masih turun 8,7% YoY, menunjukkan kemampuan menghasilkan kas mulai melambat, walau belum kritis. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagian paling mencolok dari MYOH adalah ketergantungannya ke 1 pelanggan raksasa, yaitu PT Kideco Jaya Agung (Kideco) $INDY. Dari total pendapatan US$122,20 juta, sekitar US$98,92 juta atau lebih dari 80% datang dari Kideco saja. Ini ibarat berdiri pakai satu kaki. Kalau kontrak Kideco mulus dan terus diperpanjang, MYOH nyaman. Tapi kalau ada perubahan kebijakan, negosiasi harga, gangguan volume, atau guncangan di Kideco, maka MYOH terancam terdampak langsung. Di sisi vendor, MYOH belanja banyak ke pemasok suku cadang dan alat berat seperti PT Trakindo Utama, United Tractors, Altrak 1978, dan Hexindo Adi Perkasa. Mereka juga punya utang pembiayaan konsumen ke beberapa lembaga seperti DSF, TAFS, CFI, SKBF, dan WFI, yang dipakai untuk beli kendaraan operasional. Yang menarik, semua covenant utang sejauh ini masih dipenuhi, artinya tidak ada pelanggaran perjanjian pembiayaan yang berisiko memicu percepatan pelunasan paksa.

Di neraca, MYOH kelihatan sehat. Total aset US$222,18 juta, sementara total liabilitas US$44,07 juta. Rasio utang terhadap ekuitas hanya 0,25 kali, tergolong sangat aman. Likuiditas pun kuat, dengan aset lancar US$149,01 juta dan kas setara kas US$70,41 juta, jauh di atas liabilitas jangka pendek US$30,53 juta. Secara teknis, kalau mereka mau melunasi seluruh utang jangka pendek hari ini, kasnya bahkan masih sisa banyak. Komposisi aset yang berulang (recurring) juga jelas. Kas, piutang dari Kideco, dan alat berat yang dipakai operasional jadi mesin penggerak utama. Namun ada juga red flag kredit, yaitu pinjaman ke PT Duta Perkasa Investindo (DPI) senilai US$7,53 juta yang sudah lewat jatuh tempo per 1 Januari 2025, dan masih dinegosiasikan. Dari jumlah itu sudah dicadangkan kerugian US$1,72 juta, menandakan ada potensi kredit macet yang nyata, bukan sekadar risiko di atas kertas.

Arus kas pendanaan minus US$17,74 juta, sebagian besar karena pembagian dividen US$8,01 juta dan pembayaran utang pembiayaan atau sewa. Ini bukan sesuatu yang buruk, karena arus kas operasi masih lebih dari cukup menutup kebutuhan itu. Arus kas investasi hanya minus US$0,98 juta, relatif kecil, karena walaupun MYOH menempatkan deposito berjangka US$23,15 juta, mereka juga menarik kembali US$21,81 juta dan menerima US$1,67 juta dari penjualan aset tetap. Artinya, belanja modal mereka masih terkendali. Mereka juga punya aset dalam penyelesaian US$3,22 juta, didominasi kendaraan yang belum operasional. Begitu unit ini selesai dan masuk produksi, ada potensi tambahan kapasitas yang bisa mendorong revenue ke depan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi efisiensi, ada hal positif. Beban umum dan administrasi (SGA) turun 20%, dari US$10,28 juta ke US$8,23 juta. Beban keuangan juga turun 48,6%, menandakan manajemen mulai disiplin menekan biaya yang tidak produktif. Tetapi penurunan laba sebelum pajak di segmen overburden removal sebesar 44,4%, dari US$13,35 juta ke US$7,43 juta, menandakan bagian bisnis inti MYOH sedang melambat. Ada segmen yang masih tumbuh seperti angkut batu bara dan pengeboran eksplorasi, tetapi belum cukup kuat untuk menutup penurunan di segmen utama.

Dari sisi modal kerja, pengelolaannya tergolong rapi. Piutang usaha turun dari US$36,67 juta menjadi US$29,77 juta, artinya penagihan membaik atau pelanggan membayar lebih cepat. Persediaan cenderung stabil di US$23,51 juta. Ini sejalan dengan arus kas yang masih kuat. Di sisi legal aset, MYOH punya tanah HGB senilai US$1,05 juta yang masa berlakunya panjang, dari 2033 sampai 2053, jadi tidak ada kekhawatiran soal hak lahan dalam waktu dekat. Risiko terbesar justru datang dari volatilitas kurs, karena perubahan 1% di kurs USD/IDR bisa menggerus US$340 ribu laba setelah pajak. Ini bukan angka yang kecil ketika laba bersih mereka hanya US$11,35 juta.

MYOH ini bukan perusahaan yang buruk, tapi bukan juga dalam fase pertumbuhan sehat. Mereka masih menghasilkan uang, kasnya kuat, utangnya rendah, dan bisnisnya punya permintaan. Namun performanya menyempit, sangat tergantung ke satu pelanggan besar, dan labanya masih mudah terpukul oleh faktor non-operasional seperti kurs dan provisioning. Selama Kideco stabil dan arus kas tetap tebal, MYOH masih oke. Masalahnya bukan hari ini. Masalahnya adalah besok, ketika pasar bertanya apakah model bisnis yang 80% bergantung ke 1 pelanggan bisa disebut aman untuk jangka panjang. Untuk saat ini, MYOH adalah perusahaan yang survive dengan kas kuat, tetapi belum bisa disebut tumbuh. Jika ingin naik level, mereka wajib diversifikasi pelanggan, naikkan utilisasi aset baru, dan menurunkan sensitivitas laba dari risiko kurs. Tanpa itu, MYOH akan terus terlihat seperti perusahaan yang kuat di neraca, tapi rapuh di masa depan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy