imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Aku lagi pengen cerita progress belajar saham selama hampri 2 bulan ini, bagi yang mau baca, monggo...

Aku mulai coba terjun ke saham akhir September, modal awal cuma sekitar 400 ribu. Awalnya cuma pengen tahu aja gimana rasanya punya saham, karena selama ini cuma main reksadana aja. Saat itu, aku pilih dua saham: $AUTO dan $KEEN, karena kelihatannya masih undervalued dan punya prospek bagus. Setelah beli, aku tinggalin aja selama dua atau tiga minggu tanpa mantau. Begitu buka lagi, ternyata KEEN udah naik 16%, langsung aku jual di 1.130 dapat profit sekitaran Rp.16000-an. Untungnya pas banget, karena beberapa hari kemudian harganya malah turun ke 960-an. AUTO juga sempat naik-turun, sempat +7%, turun ke +3%, lalu naik lagi ke +5%. Setelah dapat dividen, langsung aku jual karena takut turun lagi. Hal pertama yang kupelajari adalah mental takut rugi dan serakah itu sulit dikendalikan.
Setelah dua kali untung, aku jadi agak pede. Lalu aku baca di stream, ada yang bilang DKFT besok akan ARA. tergiur profit, aku langsung ikut beli tanpa mikir panjang. Besoknya malah turun 5%, dan aku panik langsung jual rugi. Rugi sekitar 8 ribuan, tapi yang bikin nyesek tuh bukan nominalnya, melainkan karena aku sadar aku asal beli tanpa analisis apa pun. Setelah itu aku kena rugi lagi di AKSI. Kali ini aku udah lebih paham terkait fitur-fitur sb, aku beli dan coba pasang stop loss di -2%, tapi setelah beli SLnya langsung match, dan harganya mantul naik 4%. Saat itu aku sadar lagi, aku belum paham area support, resistance, atau tanda-tanda rebound. Jadi sebenarnya waktu itu aku nggak beneran trading, tapi cuma nebak-nebak dan berharap untung alias judi.
Dari situ aku mulai pelan-pelan belajar. Aku baca tentang candlestick, volume, moving average, terus mulai paham soal fase akumulasi dan distribusi. Aku juga belajar mengenali gaya trading-ku sendiri, kira-kira cocoknya swing atau hold lama. Aku mulai bikin jurnal trading di Excel, aku catat tiap transaksi, lama hold-nya, kapan TP, kapan CL, bahkan volume pergerakannya. Tujuannya biar aku bisa tahu polaku sendiri. Dari situ aku juga mulai bikin plan dan rules pribadi supaya nggak asal masuk:

1. Pilih saham yang undervalued dan fundamentalnya oke.
2. Kalau yakin sama perusahaannya, tetap hold walau turun. Kalau ragu, pasang cut loss maksimal di -5%.
4. Jangan rakus, cukup target profit 3–7%, kalau yakin bisa lanjut baru pasang TP di atas batas awal.

Selama hampir dua bulan ini, aku banyak belajar dari pengalaman sendiri. Aku belajar memahami karakter tiap saham yang kubeli, bagaimana prospeknya, cara membaca pergerakannya, dan gimana ngatur mental biar tetap tenang dan sabar. Sekarang aku lebih yakin sama analisis dan fundamental pilihanku, juga tahu batas risiko yang bisa kuterima dan hanya berani siap kehilangan dan menaruh sekitar 20% (1jt) dari total investasiku di saham, sisanya masih obligasi dan pasar uang. Tapi menurutku itu udah cukup buat belajar langsung di dunia saham.
Semoga tulisanku bisa jadi sedikit insight buat yang baru mulai di saham. Kenali diri sendiri, pahami mental dan batas risikomu, pelajari saham yang kamu pilih, dan analisislah sendiri. Jangan mudah percaya omongan orang tanpa dasar. Rugi untung itu biasa, yang penting gimana caramu mengelola keduanya sesuai kemampuanmu.

Salam pemula, sekian terimagaji😁🙏
$IHSG

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy