imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DVLA LK Q3 2025: Enervon C

Musim hujan sering mengubah pola konsumsi masyarakat. Begitu cuaca mulai dingin dan tubuh mudah drop, vitamin penambah daya tahan tubuh jadi incaran. Enervon C adalah salah satu yang paling sering disebut dan produk itu diproduksi oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk atau DVLA. Rasanya wajar jika kita punya ekspektasi bahwa di musim penjualan tinggi seperti ini laba perusahaan akan melesat. Namun apakah kinerja DVLA secemerlang ekspektasi? Atau jangan-jangan vitamin laku, tapi uangnya tidak mengalir sebagai kas ke perusahaan? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jika ditelusuri dari data historis 2016 sampai 2024, pendapatan DVLA cenderung naik dari tahun ke tahun. Tahun 2016 revenue berada di sekitar 1,45 triliun Rupiah, kemudian bertahap naik menjadi 1,57 triliun pada 2017, lalu 1,70 triliun pada 2018, dan menembus 1,81 triliun pada 2019. Tahun 2020 pertumbuhan sempat melambat, hanya naik tipis ke 1,83 triliun. Tahun 2021 revenue menyentuh 1,90 triliun, namun tahun 2023 sedikit turun ke 1,89 triliun. Tahun 2024 revenue kembali melonjak signifikan ke sekitar 2,09 triliun, atau meningkat lebih dari 10% dibanding tahun sebelumnya. Secara pendapatan, bisnis DVLA tergolong stabil dan jarang mengalami kontraksi dalam periode panjang.

Namun ceritanya berbeda ketika melihat laba. Laba puncak terjadi pada 2019 di angka sekitar 221 miliar Rupiah. Lalu menurun di 2020 menjadi 162 miliar, dan turun lagi di 2021 menjadi 146 miliar. Tahun 2022 dan 2023 laba stagnan di sekitar 146 sampai 149 miliar. Baru pada 2024 laba mulai pulih ke 156 miliar. Kesimpulannya, pendapatan stabil, tetapi laba cenderung stagnan pada rentang 2020 sampai 2023 sebelum akhirnya membaik pada 2024. Masalahnya tidak selesai di sini, karena grafik kas dari operasi jauh lebih volatile. Contoh ekstrem terjadi pada 2018 ketika kas dari operasi hanya 26,63 miliar. Tahun 2019 melonjak ke 272 miliar, lalu turun menjadi 106 miliar pada 2020, kemudian melonjak ke 435 miliar pada 2021. Lalu 2022 kembali jatuh menjadi minus 16,06 miliar. Tahun 2023 pulih ke 109 miliar dan 2024 naik lagi ke 331,76 miliar. Secara sederhana, laba DVLA tidak selalu berubah menjadi kas nyata. Ada tahun ketika laba bagus tetapi arus kas anjlok.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masuk ke 2025, kita fokus ke kinerja kuartalan. Q1 2025 menghasilkan pendapatan sekitar 544 miliar. Q2 berada di kisaran yang hampir sama, sekitar 542 miliar. Q3 2025 juga stabil di 542 miliar. Sepanjang Januari sampai September 2025, total pendapatan mencapai 1,63 triliun atau naik 2,23% dibanding periode yang sama tahun 2024 yang berada di 1,59 triliun. Dari sisi laba, Q1 menghasilkan 78,86 miliar, lalu Q2 turun ke 42,57 miliar, namun Q3 naik tipis menjadi 42,89 miliar. Laba kumulatif 9 bulan 2025 mencapai 164,33 miliar, atau naik 11,50% dibanding 147,39 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba per saham juga naik dari 132 Rupiah menjadi 147 Rupiah. Secara profit, DVLA terlihat membaik.

Namun, ketika kita membahas kas dari operasi, grafik kembali berubah watak. Q1 menghasilkan 60,54 miliar, lalu Q2 naik ke 94,03 miliar, tetapi Q3 drop tajam menjadi hanya 37,23 miliar. Secara akumulasi selama 9 bulan, arus kas operasi hanya 191,79 miliar, turun jauh dari 336,58 miliar tahun lalu. Artinya, laba naik, tetapi kas yang benar-benar masuk ke perusahaan turun drastis sekitar 43%. Penyebabnya bukan karena penjualan turun, tetapi karena penerimaan kas dari pelanggan turun dan pembayaran ke pemasok naik. Secara sederhana, penjualan laku, tetapi pembayaran dari pelanggan tidak secepat sebelumnya, sementara perusahaan harus lebih dulu membayar pemasok.

Ada sisi positif. DVLA tidak punya utang berbunga. Perusahaan menjaga kas cukup tinggi sehingga sanggup membayar dividen tunai sebesar 75,04 miliar atau 67 Rupiah per saham pada Juli 2025. Tidak memiliki utang berbunga berarti perusahaan tidak tertekan kenaikan suku bunga dan tidak dipaksa membayar cicilan. Aset tidak tergerus untuk membayar bank. Ini salah satu keunggulan yang jarang dimiliki perusahaan farmasi lain.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Selain itu, merek dagang DVLA kuat dan umurnya tidak terbatas secara pengakuan akuntansi. Mereka memiliki merek seperti Stopcold, Degirol, Supertetra, dan aset tak berwujud ini dianggap mampu menghasilkan arus kas untuk jangka panjang. Investasi domestik juga masih jalan, terlihat dari belanja modal sekitar 76 miliar pada 9 bulan 2025 untuk menambah aset tetap.

Namun risiko tetap ada. Pertama, kualitas arus kas masih buruk pada 2025. Laba meningkat, tetapi kas dari operasi turun. Biasanya ini menjadi alarm bahwa ada perubahan pola modal kerja, seperti piutang menumpuk atau pembayaran ke pemasok lebih cepat. Kedua, DVLA bergantung pada satu distributor besar untuk mengumpulkan kas dari penjualan, dan pada tahun-tahun sebelumnya tingkat konsentrasi piutang ke satu pelanggan mencapai 84%. Jika distributor itu menunda pembayaran, efeknya langsung terasa ke arus kas DVLA. Ketiga, ada kasus pajak yang belum selesai dengan potensi kewajiban sekitar 118 miliar. Jika gugatan ditolak, laba bisa terkikis signifikan. Terakhir, eksposur terhadap dolar meningkat. Sensitivitas terhadap penguatan USD naik dari 2,13 miliar menjadi 3,52 miliar pada kuartal awal 2025. Jika rupiah semakin melemah, sebagian laba bisa tergerus selisih kurs. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

DVLA menarik dari sisi pendapatan yang stabil, tidak punya utang berbunga, dan merek dagang yang kuat. Tetapi investor tidak boleh menutup mata terhadap kualitas arus kas yang menurun dan tekanan modal kerja. Laba boleh naik, tetapi kalau kas makin tipis, itu tanda bahwa uang yang dicetak perusahaan masih belum sepenuhnya masuk ke brankas. Dana dividen memang mengalir, tetapi jika pola kas seperti ini berlanjut, akan semakin sulit menjaga dividen tetap konsisten.

Vitamin bisa membantu daya tahan tubuh tetap kuat. Tetapi investor perlu memastikan arus kas DVLA juga tetap kuat. Jika tidak, maka kita hanya melihat kemasan produk warna-warni tanpa mengetahui apakah uangnya benar-benar kembali ke perusahaan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Itu alasan kenapa valuasi DVLA terasa menarik. Harga saham saat ini berada di level 1.650 Rupiah per lembar dengan jumlah saham beredar 1,12 miliar. Jika disederhanakan investor sedang membeli sebuah perusahaan farmasi yang tidak punya utang berbunga sama sekali, punya merek kuat, rutin membayar dividen, dan sedang mencetak pertumbuhan laba yang solid. Pertanyaannya bukan lagi apakah produknya laku, tetapi apakah harga sahamnya sudah mencerminkan seluruh keunggulan itu atau justru masih undervalued.

Valuasi DVLA dihitung menggunakan data laba dua belas bulan terakhir yaitu gabungan kinerja 9 bulan 2025 dan Kuartal 4 tahun 2024. Dengan pendekatan ini kita mendapatkan LPS sebesar 154 koma 54 Rupiah per lembar. Pada harga 1.650 Rupiah rasio PER DVLA berada di kisaran 10,68 kali. Angka ini sangat dekat dengan sweet spot investor nilai yang biasa memburu saham di PER 10 kali. Artinya pasar hanya menghargai DVLA sekitar sepuluh tahun laba meskipun bisnisnya stabil dan bebas utang. Untuk perusahaan farmasi yang sudah mapan PER ini tergolong menarik.

Valuasi buku menunjukkan cerita yang sama. Nilai ekuitas per saham atau book value per share berada di 1.370 koma 50 Rupiah. Dengan harga 1.650 Rupiah PBV DVLA hanya sekitar 1,20 kali. Premi yang kecil ini menggambarkan bahwa pasar belum memberi valuasi tinggi sekalipun DVLA memiliki aset tak berwujud berupa merek dagang dan goodwill. Bahkan jika goodwill dihilangkan PBV tangible hanya naik sedikit menjadi 1,22 kali. Harga sahamnya tidak mahal dibandingkan nilai bukunya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Yang paling mencolok justru rasio PEG yang berada di 0,93. Rasio PEG di bawah satu berarti pertumbuhan laba lebih cepat daripada kenaikan harga saham. Laba DVLA tumbuh 11,50 persen pada periode 9 bulan 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kata lain investor mendapat pertumbuhan tanpa harus membayar mahal.

Bagian terbaiknya adalah dividen. DVLA membagikan dividen 108 Rupiah per saham yang setara dividend yield sekitar 6,55 persen pada harga sekarang. Ini termasuk yield tinggi untuk perusahaan yang tidak punya utang berbunga dan masih mencetak laba stabil. Rasio payout mencapai 78,26 persen dari laba 2024 yang menunjukkan perusahaan memang serius mengembalikan keuntungan ke pemegang saham bukan hanya menimbun di neraca.

Sekarang kita fokus pada kekuatan utama DVLA yaitu neraca super aman. Kas dan setara kas berada di kisaran 363 Rupiah per saham sementara utang berbunga berada di angka nol. Investor membeli bisnis farmasi yang net cash bukan bisnis yang disokong bank. Banyak emiten farmasi tumbuh dengan utang sementara DVLA tumbuh dengan kas sendiri.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Valuasi berbasis operasional makin memperkuat tesis bahwa DVLA belum dihargai secara penuh. EV atau enterprise value DVLA berada di kisaran 1,44 triliun setelah dikurangi kas. Dengan EBITDA tahunan 349,99 miliar EV per EBITDA berada di 4,12 kali. Di sektor farmasi angka 6 sampai 8 kali dianggap wajar. DVLA hanya 4 kali. Artinya kalau investor membeli seluruh bisnis operasional DVLA tanpa kas harga yang dibayar sangat murah dibandingkan EBITDA yang dihasilkan.

Satu-satunya alarm di balik valuasi murah ini adalah kualitas arus kas operasi. Net OCF dalam dua belas bulan terakhir berada di sekitar 277 miliar tetapi arus kas 9 bulan 2025 turun 42,99 persen dibanding periode sebelumnya karena piutang meningkat dan pembayaran pemasok lebih cepat. Rasio price to cash flow memang rendah hanya sekitar 6,67 kali tetapi kualitas kasnya perlu diawasi. DVLA bisa laba besar namun kalau kas tertahan di piutang investor tidak merasakan manfaatnya.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Untuk sampai pada valuasi ideal yang lebih agresif maka DVLA harus meningkatkan laba, mengurangi dividen sementara untuk memperkuat ekuitas atau memperbaiki arus kas agar free cash flow membesar. Jika laba tumbuh konsisten valuasi akan menyesuaikan. Jika arus kas diperkuat dan piutang tidak lagi menumpuk pasar mau membayar lebih tinggi. Sebaliknya jika pertumbuhan melemah pasar akan membawa harga turun ke rentang valuasi dasar sekitar 1.370 sampai 1.545 Rupiah.

DVLA berada di tengah dua realitas yang saling bertolak belakang. Secara valuasi saham ini terlihat menarik murah dan defensif. Namun kualitas kas yang masih turun naik menjadi faktor penentu apakah harga saat ini layak diakumulasi atau tidak. Jika arus kas pulih dan growth laba terjaga saham ini bisa rerating ke valuasi lebih tinggi tanpa perlu menunggu euforia musim hujan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pada akhirnya investor tidak membeli Enervon C. Investor membeli kemampuan DVLA menghasilkan laba dan mengubahnya menjadi dividen dan kas nyata. Produk bisa laris tetapi hanya arus kas yang menentukan imbal hasil. Jika DVLA mampu memperbaiki modal kerja dan mempertahankan pertumbuhan laba valuasi hari ini bisa menjadi titik awal cerita yang lebih menarik.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy