Cerita Baru Tambang Lama
Kita mungkin sudah terlalu terbiasa dengan cerita lama tentang Vale Indonesia ($INCO). Dia adalah perusahaan tua, pembuat nikel matte, gampang ditebak, dan harganya naik turun ikut komoditas. Cerita ini gampang sekali dipahami, dan kita nyaman dengannya. Tapi lihat apa yang terjadi. Pasar menghukumnya karena kinerja kemarin; laba bersih 2024 yang jatuh seolah jadi alasan yang pas. Ini seperti kita hanya melihat apa yang baru saja terjadi. Kita lihat harga sahamnya di 2024 hingga 2025 jatuh, dan kita merasa "sudah tahu" ceritanya. Kita lupa bahwa cap "membosankan" yang kita pasang itu bisa membuat kita tidak melihat perubahan besar yang sedang terjadi di dalamnya.
Dan perubahannya adalah ini: di kuartal ketiga 2025, INCO mulai menjual bijih nikel. Ini terdengar biasa, tapi ini bukan cuma 'tambah produk'. Ini adalah ganti identitas. Perusahaan yang kita kenal puluhan tahun sebagai 'pengolah', kini sedang dalam proses menjadi 'penjual bahan mentah' dalam skala raksasa. Angka-angkanya, jujur saja, sulit dipercaya. Dari rencana 2,4 juta ton tahun ini, INCO mau meledakkannya jadi 18 juta ton di 2026, dan meroket lagi ke 42 juta ton di 2027. Ini bukan sekadar belokan, ini putar balik total. Pertanyaannya bukan lagi "berapa harga nikel?", tapi "apa mereka benar-benar bisa menggali sebanyak itu?"
Untungnya, ini bukan nekat. Ada alasan kuat di baliknya, sesuatu yang terdengar sangat biasa saja, yaitu logistik. Di dunia komoditas, di mana setiap rupiah dihitung, jarak adalah uang. Dan kekuatan INCO adalah fakta bahwa lokasi tambang mereka hanya 6 sampai 20 kilometer dari pelabuhan. Ini adalah keunggulan yang mungkin membosankan, tapi sangat kuat. Setiap truk yang tidak perlu berjalan jauh adalah keuntungan yang langsung masuk ke kantong. Di saat orang lain sibuk bicara keunggulan digital, INCO mengingatkan kita bahwa lokasi itu sangat penting.
Mimpi itu, kalau kita pakai bahasa angka, terlihat seperti ini. Pendapatan diperkirakan tumbuh dari sekitar 1 miliar dolar di 2025 menjadi hampir 2 miliar dolar di 2027. Laba bersihnya, yang selalu jadi sorotan pasar, diproyeksikan terbang dari 87 juta dolar ke 313 juta dolar dalam waktu yang sama. Ini setara dengan pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 76%. Di sinilah letak masalahnya. Pasar, yang mungkin masih ingat buruknya PER 49x di 2024, sepertinya menolak untuk percaya bahwa PER 2026-nya bisa jadi hanya 13,7x. Ada jarak yang jauh antara rencana perusahaan dan harga yang mau dibayar pasar saat ini.
Perubahan besar ini, tentu saja, butuh modal besar. Belanja modalnya (capex) mencapai 687 juta dolar per tahun untuk 2025 dan 2026. Ini adalah pertaruhan besar untuk membangun kapasitas demi melayani mitra-mitra HPAL yang butuh bijih limonite untuk baterai. Tapi ada hal yang menarik. Mereka melakukan pertaruhan besar ini dengan kondisi keuangan yang sangat aman. Posisi net gearing mereka dijaga ketat di level nol, atau bahkan negatif (uang kas lebih banyak dari utang). Ini bukan 'startup' yang bakar uang investor. Ini adalah raksasa tua yang sangat hati-hati, yang memutuskan bertaruh besar pakai uangnya sendiri. Ini menunjukkan karakter manajemen yang langka, berani berubah tapi juga sangat hati-hati.
Jadi, kita sekarang di persimpangan. Ada dua cerita yang berbeda. Cerita pertama, dari perusahaan, adalah tentang pertumbuhan besar dan perubahan bisnis. Cerita ini digambarkan oleh garis 'Intrinsic Value' yang terus naik di grafik. Lalu ada cerita kedua, dari pasar, tentang keraguan dan ketakutan. Cerita ini diwakili oleh garis 'Price' yang naik-turun dan tertinggal jauh di bawah. Ini adalah gambaran sempurna dari kebingungan di pasar. Pasar terlihat belum percaya, atau mungkin, belum mau percaya pada cerita baru ini.
Pada akhirnya, menilai INCO di akhir 2025 ini bukan lagi soal hitungan PBV yang terlihat murah di 0,8x. Itu gampang. Pertanyaannya jauh lebih sulit. Percayakah Anda mereka bisa melakukannya? Lupakan spreadsheet sejenak. Percayakah Anda sebuah perusahaan sebesar ini bisa mengurus perpindahan barang dan operasi dari 2,4 ke 42 juta ton dengan lancar, tepat waktu, dan sesuai anggaran? Jika ya, pasar sedang memberi diskon besar atas sebuah cerita masa depan. Jika tidak, ini adalah sebuah jebakan. Dan seperti biasa dalam investasi, kebenaran tentang siapa yang benar selalu jauh lebih gampang dilihat setelah semuanya kejadian.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
$ANTM $NCKL