$WSBP Waskita Delisting? Justru Awal Restrukturisasi Besar BUMN Karya.
Banyak yang panik baca berita tentang potensi Waskita Karya ($WSKT) delisting tahun 2026. Tapi konteks sebenarnya bukan karena gagal bayar, melainkan karena Danantara sedang menata ulang seluruh BUMN Karya agar lebih efisien dan sehat secara keuangan.
Direktur Utama Waskita sudah menegaskan bahwa opsi go private memang “sangat mungkin dan sedang dibahas.” Ini artinya pemerintah ingin menyatukan perusahaan konstruksi pelat merah dalam satu struktur baru yang lebih kuat, termasuk menata ulang anak-anak usahanya seperti WSBP.
Bagi WSBP, ini kabar positif. Jika Waskita (induk) benar-benar dilebur atau go private, maka WSBP berpotensi dipisahkan dan masuk ke entitas baru di bawah Danantara. Artinya, WSBP bisa lepas dari beban utang lama, memiliki struktur permodalan yang lebih sehat, dan menjadi bagian dari kluster beton nasional bersama perusahaan sejenis.
Sinyal perbaikan ini makin kuat:
Pembayaran CFADS tahap VI telah diselesaikan tepat waktu.
Pergantian Komite Audit baru saja dilakukan Oktober lalu.
RUPS Luar Biasa dijadwalkan 14 November 2025, dengan kemungkinan besar adanya perubahan direksi atau komisaris sebagai bagian dari proses restrukturisasi dan persiapan integrasi ke holding baru.
Semua langkah ini menunjukkan WSBP sedang dibersihkan dan disiapkan untuk fase berikutnya, bukan ditinggalkan.
Harga saham memang masih berfluktuasi, tapi arah kebijakan pemerintah sudah jelas: BUMN Karya akan dihidupkan kembali dengan struktur yang lebih ramping, sehat, dan efisien.
Jika Garuda Indonesia ($GIAA) bisa bangkit setelah restrukturisasi Danantara, bukan tidak mungkin WSBP akan mengikuti jejak yang sama.
Delisting Waskita bukan akhir cerita justru awal babak baru penyelamatan dan penguatan seluruh BUMN Karya, termasuk WSBP yang sedang bersih-bersih menuju fondasi baru.
