Berikut “bedah” $PNBS (PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk) Q3-2025 vs Q2-2025, ringkas tapi lengkap.
Ringkasan Kinerja Kuartalan (Q3-2025 vs Q2-2025)
•Pendapatan : Q3 Rp 1,564,2 miliar vs Q2 Rp 1,032,5 miliar (+51% QoQ).
•Laba operasi: Q3 Rp 40,0 miliar vs Q2 Rp 25,5 miliar (+57% QoQ).
•Laba bersih: Q3 Rp 43,2 miliar vs Q2 Rp 26,1 miliar (+65% QoQ). Secara YoY masih lebih rendah daripada 9M-2024.
•Aset & Ekuitas: Aset Q3 Rp 18,192,8 T; ekuitas Q3 Rp 2,929,5 T (Q2 ekuitas Rp 2,898,8 T).
•ROA/ROE (point-in-time): Q3 ROA 0,24%, ROE 1,48%; Q2 ROA 0,14%, ROE 0,90% → efisiensi/profitabilitas membaik QoQ.
Valuation (per data harga & rasio saat Q3)
•Harga terakhir sekitar Rp52, saham beredar 38,4 miliar → market cap ~Rp2,0T. PER ~46,0x, PBV ~0,68x (Q2: PER ~73,5x, PBV ~0,66x). Kenaikan laba menurunkan PER; PBV masih di bawah 1x.
Solvency & Kualitas Aset (metrik khas bank)
•NPF (Non-Performing Financing) 6M-2025 (konsolidasi per 30 Juni 2025): NPF bruto ~4,5%; NPF neto ~3,7%. Ini jadi patokan Q2 (Q3 belum tersedia publik penuh).
•Modal/CAR: Dokumen 1Q-2025 menyebut minimum CAR regulatory 10–11% (petunjuk metodologis; angka CAR Q3 tidak tertera di ringkasan publik).
•Likuiditas & Leverage: Rasio leverage bergaya korporasi (Debt/Equity ~5,2x) di ringkasan IndoPremier lebih mencerminkan struktur dana bank (dana pihak ketiga), bukan utang korporat biasa—jadi interpretasinya tidak sama dengan emiten non-bank.
Kesimpulan solvency/kualitas aset: vs Q2, ekuitas naik tipis dan profit naik kencang; tetapi tanpa rilis NPF/CAR Q3 resmi, patokan terakhir (Q2) menunjukkan NPF masih relatif tinggi untuk bank kecil → ruang perbaikan kualitas aset tetap jadi fokus.
Management Effectiveness & Efisiensi
•ROE/ROA membaik QoQ (lihat atas), namun masih rendah absolutnya (ROE 1–2% tahunan).
•CIR/BOPO & NIM tidak tersaji di ringkasan IndoPremier; indikasi efisiensi membaik terlihat dari operating profit margin Q3 > Q2. (Inference dari data laba operasi).
“Story” & Kepemilikan
•PNBS adalah bank syariah kecil dalam Grup Panin, bermitra strategis dengan Dubai Islamic Bank (DIB) sejak 2014–2017 (DIB ~25–40% historis; data pemegang saham per 2024–2025 menunjukkan Panin Bank ~67% dan DIB ~25%). Fokus pada pertumbuhan pembiayaan syariah & perbaikan kualitas aset.
Riwayat GCG (Tata Kelola)
•PNBS menerbitkan Laporan Pelaksanaan GCG & dokumen pedoman di situs resmi (bagian GCG). RUPST 2025 terselenggara 18–23 Juni 2025 dengan kuorum >92% saham hadir; risalah tersedia. Ini menunjukkan kepatuhan terhadap tata kelola formal.
Q3 vs Q2: Apa yang paling menonjol?
•Profit naik tajam QoQ (laba bersih +65%, laba operasi +57%)—positif untuk trajectory 2025.
•Valuasi: PER turun dari ~73x (Q2) ke ~46x (Q3) berkat kenaikan laba, PBV ~0,68x tetap di bawah 1x—menandakan pasar masih mendiskon ekuitas bank kecil dengan NPF relatif tinggi.
•Risiko utama: kualitas aset (NPF) berdasarkan data Q2 masih tinggi untuk ukuran bank; kita butuh rilis NPF/CAR Q3 resmi (dokumen IDX ada, tapi akses PDF publik sering dibatasi) untuk memvalidasi apakah perbaikan laba di Q3 dibarengi perbaikan kualitas aset.
Implikasi buat investor
•Bull case (jangka menengah): kalau manajemen mampu turunkan NPF dan menahan CIR/BOPO, ROE bisa naik dari level 1–2% → rerating PBV ke ~0,8–1,0x mungkin.
•Bear case: jika kualitas aset tidak membaik (atau provisi meningkat), profit 2025 bisa tergerus, menjaga PBV tetap di sub-1x. (Inferensi berbasis NPF Q2).
$PNBS $IHSG