Untuk melakukan exit total dari saham Karya Permata Inovasi Indonesia $DADA dengan sisa kepemilikan 1.624.281.900 lembar pada harga saat ini Rp 50, strategi penjualan perlu dilakukan secara bertahap agar tidak menekan harga. Simulasi realistis menunjukkan bahwa jika harga saham bisa didorong ke Rp 75, menjual sekitar 30 juta lembar per minggu akan membutuhkan sekitar 54 minggu atau kurang lebih satu tahun untuk melikuidasi seluruh kepemilikan, dengan total nilai kotor sekitar Rp 121,8 miliar.

Jika harga saham bisa naik ke Rp 100, distribusi menjadi lebih cepat. Menjual 40 juta lembar per minggu akan memakan waktu sekitar 41 minggu atau sekitar 9–10 bulan, dengan nilai kotor mencapai Rp 162,4 miliar. Level ini dianggap paling realistis untuk melakukan exit tanpa menciptakan tekanan jual berlebih di pasar.

Pada harga Rp 125, exit bisa lebih agresif. Menjual 50 juta lembar per minggu akan selesai dalam ±32 minggu, menghasilkan total dana kotor sekitar Rp 203 miliar. Strategi ini efektif jika ada momentum kuat, seperti aksi korporasi atau kabar positif yang meningkatkan minat beli. Untuk harga lebih tinggi, misalnya Rp 150, exit bisa selesai dalam ±27 minggu dengan volume penjualan 60 juta lembar per minggu, tetapi membutuhkan trigger besar agar pasar cukup likuid untuk menyerap saham dalam jumlah besar.

Strategi exit yang ideal sebaiknya dibagi dalam beberapa fase. Fase pertama fokus pada akumulasi sentimen di harga Rp 50–75, dengan penjualan kecil untuk menguji permintaan. Fase kedua adalah distribusi strategis di harga Rp 75–100, menjual 30–40 juta lembar per minggu. Fase ketiga dilakukan di harga Rp 100–150, dengan exit agresif hingga selesai dalam ±8 bulan. Terakhir, fase keempat adalah penyeimbangan untuk menjaga persepsi kepemilikan jangka pendek sebelum melikuidasi seluruh saham.

Interpretasi Teknis
1. Harga Rp 100 adalah ambang paling realistis untuk mulai exit besar-besaran tanpa menciptakan tekanan jual destruktif.
Di bawah itu, volume beli biasanya terlalu tipis untuk menyerap ratusan juta lembar.
2. Harga Rp 125–150 memberi ruang distribusi lebih cepat, tetapi butuh “cerita penggerak” (misalnya kabar ekspansi, aksi korporasi, atau rumor positif).
3. Penjualan 40–50 juta lembar per minggu termasuk agresif — kamu perlu memecah distribusi di beberapa broker agar tidak terdeteksi sebagai pola tunggal (ini yang biasa disebut stealth distribution di pasar).

Strategi Exit Bertahap
Fase 1 – Akumulasi Sentimen (Rp 50–75)
Dorong likuiditas dan narasi positif di pasar.
Hindari penjualan besar, cukup alirkan volume kecil untuk uji permintaan.
Fase 2 – Distribusi Strategis (Rp 75–100)
Mulai jual 30–40 juta lembar/minggu.
Fokus di harga psikologis Rp 100 sebagai level distribusi utama.
Fase 3 – Pelepasan Penuh (Rp 100–150)
Lakukan exit agresif hingga selesai dalam ±8 bulan.
Gunakan broker berbeda agar penjualan tidak memicu panic selling.
Fase 4 – Penyeimbangan / Window Dressing (setelah exit)
Sisakan volume kecil untuk menjaga persepsi kepemilikan jangka pendek, lalu lepas sepenuhnya setelah harga stabil.

$IHSG $PROPERTY

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy