$EMTK LK Q3 2025: Jual Saham Grab, Tambah Posisi di $BUKA dan Cuan Gede di $BBHI
Request member External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Banyak investor sedang bertepuk tangan melihat laporan keuangan EMTK terbaru karena laba bersihnya meledak secara tahunan. Tapi apakah benar EMTK sedang sehebat itu? Atau jangan-jangan ini cuma permainan angka yang dibungkus cantik. Karena kalau mau jujur, sebagian besar lonjakan laba EMTK bukan hasil kerja keras operasional, melainkan efek domino dari anak usahanya Bukalapak. Bukalapak mencatat keuntungan belum terealisasi alias floating profit dari saham BBHI yang harganya naik dua kali lipat dari 700 ke 1.400. Karena saham BBHI dicatat dengan metode nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), kenaikan harga dianggap laba meskipun sahamnya belum dijual. Nah karena Bukalapak adalah anak perusahaan EMTK, otomatis floating profit itu ikut dikonsolidasikan ke laporan EMTK. Jadi ketika investor melihat laba EMTK terbang, sebenarnya yang terbang bukan uang tunai, tapi nilai buku dari aset investasi yang belum direalisasikan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau ditelusuri lebih dalam, kinerja keuangan EMTK memang penuh kontras. Dari sisi pendapatan, pertumbuhannya memang mengesankan. Hingga September 2025, revenue naik 57,82% dibanding tahun lalu menjadi 13,76 triliun Rupiah. Kuartal pertama melonjak 58,78% YoY, bahkan di kuartal dua pertumbuhannya mencapai 70,29%. Tapi momentum itu mulai menurun di kuartal tiga, hanya naik tipis 1,7% dibanding kuartal sebelumnya. Polanya mirip roket yang sudah mulai kehilangan dorongan.
Laba usaha naik dua kali lipat lebih, dari 462 miliar Rupiah menjadi 1,05 triliun Rupiah. Margin operasi meningkat jadi 7,64%, bukti bahwa manajemen berhasil menekan biaya operasional. Beban SGA hanya naik 19,06%, artinya efisiensi berjalan cukup baik. Tapi sayangnya, margin kotor malah turun karena beban pokok penjualan melonjak 72,72%, lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan. Bagian yang paling mencolok di sini adalah pos “lain-lain” dalam COGS yang naik drastis dari 494 miliar jadi 4,26 triliun Rupiah. Ini indikasi ada tekanan harga atau perubahan komposisi bisnis ke segmen ber-margin rendah seperti jasa pendukung penerbangan.
Lalu mari bicara soal laba bersih, yang melonjak 1.353,94% menjadi 6,44 triliun Rupiah. Angka fantastis ini sebagian besar bukan berasal dari bisnis utama, melainkan dari laba atas investasi yang mencapai 6,26 triliun Rupiah dan laba akuisisi entitas anak sebesar 0,9 triliun Rupiah. Kalau laba ini dihapus, profitabilitas EMTK akan turun drastis. Dengan kata lain, keuntungan besar ini lebih mirip hasil keberuntungan pasar ketimbang performa operasional yang konsisten. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kondisi arus kas juga mengungkap hal menarik. Meskipun laba bersih menembus triliunan, arus kas operasi justru turun 8,17% menjadi hanya 337 miliar Rupiah. Bahkan di kuartal dua, arus kas operasional sempat negatif 33,92 miliar Rupiah sebelum kembali positif 169,91 miliar Rupiah di kuartal tiga. Sementara arus kas investasi justru berubah drastis, dari biasanya keluar menjadi masuk besar-besaran hingga 7,05 triliun Rupiah. Ini karena EMTK mencairkan investasi jangka panjang senilai 7,57 triliun Rupiah. Jadi lonjakan kas yang kini mencapai hampir 24 triliun Rupiah sebenarnya hasil jualan aset, bukan hasil kerja bisnis yang efisien.
Secara struktur keuangan, ekuitas naik dari 34,79 triliun menjadi 39,14 triliun Rupiah, tapi sempat turun di kuartal dua akibat pembagian dividen besar 2,48 triliun Rupiah dan pembelian saham treasury anak usaha 1,25 triliun Rupiah. Rasio keuangannya di atas kertas tampak mengilap. ROE tahunan 21,99% dan ROA 14,07%. PBV 1,85 kali dan PER hanya 8,4 kali. Tapi semua angka ini jadi ilusi kalau laba non-core tidak berulang. Margin bersih 46,77% misalnya, terlihat luar biasa tapi sepenuhnya ditopang laba investasi yang belum tentu ada tahun depan.
Jika melihat sisi positifnya, EMTK memang menunjukkan kemampuan mengelola investasi. Pertumbuhan revenue 57,82% dan kenaikan laba usaha 127,65% menandakan bisnis intinya masih bergerak naik. Lonjakan kas 24 triliun Rupiah memberi ruang fleksibilitas besar, apalagi dividen naik 459% menunjukkan komitmen manajemen terhadap pemegang saham. Dari kacamata optimis, EMTK berhasil mengeksekusi strategi monetisasi aset digital dengan timing yang pas. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi di sisi lain, investor yang lebih kritis akan menilai laporan ini sebagai lonceng peringatan. Kualitas laba rendah, karena bersumber dari nilai pasar yang bisa naik turun sewaktu-waktu. CFO yang melemah dan sempat negatif menunjukkan bahwa profit besar belum berubah menjadi uang nyata. Ketika arus kas dari investasi berhenti, angka laba sebesar apa pun tidak akan menyelamatkan fundamentalnya.
Jadi EMTK memang sedang mencetak rekor, tapi bukan rekor efisiensi operasional, melainkan rekor akuntansi. Laporan keuangannya indah seperti kembang api di langit malam, tapi cepat redup jika angin pasar berubah arah. Pertanyaannya sekarang, apakah EMTK benar-benar sedang tumbuh, atau hanya ikut terbang bersama harga saham BBHI yang belum tentu langgeng?
EMTK mengalami perubahan laporan keuangan yang sangat dramatis di tahun 2025. Angkanya berubah liar seperti roller coaster, bukan karena bisnis intinya sedang melonjak, tapi karena konglomerasi ini sedang melakukan langkah finansial besar-besaran di meja investasi. Dari divestasi saham Grab, konsolidasi Bukalapak, hingga penataan ulang portofolio jangka panjang, EMTK seperti sedang membongkar dan menyusun ulang fondasi asetnya sambil memanen keuntungan akuntansi di setiap langkah. Laporan keuangan 2025 bukan hanya menggambarkan pertumbuhan, tapi juga transformasi besar dalam cara perusahaan ini memandang uang, aset, dan strategi kapital. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari Laporan Keuangan Konsolidasian Interim, terlihat perubahan nilai investasi jangka panjang terlihat sangat signifikan. Pada akhir 2024 nilainya 9,92 triliun Rupiah lalu melonjak ke 13,01 triliun Rupiah di kuartal pertama 2025. Namun hanya berselang tiga bulan nilainya anjlok ke 9,46 triliun Rupiah di kuartal dua sebelum sedikit pulih ke 9,72 triliun Rupiah di akhir September. Fluktuasi sebesar itu tidak bisa dianggap normal apalagi bagi perusahaan dengan basis aset besar. Perubahan ini terjadi karena dua hal utama, divestasi saham Grab Holdings Limited dan perubahan status kepemilikan Bukalapak yang resmi menjadi anak usaha EMTK.
Divestasi saham Grab menjadi drama tersendiri. Pada awal tahun EMTK masih memegang 79,3 juta saham Grab dengan nilai sekitar 6,05 triliun Rupiah. Tapi sepanjang tahun mereka terus menjualnya bertahap. Pada Maret 2025 saham yang tersisa tinggal 51,9 juta turun lagi jadi 37,6 juta di September. Hingga kuartal ketiga EMTK telah melepas total 41,67 juta saham Grab dan memperoleh kas masuk 3,41 triliun Rupiah. Artinya hampir separuh kepemilikan mereka di Grab sudah diuangkan. Nilai wajar sisa saham pun turun jadi 3,78 triliun Rupiah, jauh di bawah nilai awalnya. Menariknya EMTK masih mencatat perubahan nilai wajar non kas sebesar 1,14 miliar Rupiah menandakan ada penyesuaian mark to market yang tidak menghasilkan kas tapi tetap mempercantik laba di laporan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Selain jualan saham Grab, langkah paling berani EMTK di 2025 adalah mengubah status Bukalapak dari entitas asosiasi menjadi anak perusahaan penuh. Sebelum Februari 2025 EMTK memegang 40,25% saham Bukalapak dengan nilai investasi 24,8 triliun Rupiah. Namun pada 26 Februari melalui anak usahanya KMK EMTK menambah kepemilikan 9,44% menjadi 50,68% yang otomatis memberi kontrol dan membuat Bukalapak harus dikonsolidasikan ke laporan keuangan grup. Secara akuntansi langkah ini menimbulkan efek besar. Nilai investasi yang sebelumnya tercatat sebagai entitas asosiasi dihapus dan diganti dengan pengakuan aset liabilitas serta goodwill Bukalapak secara penuh. Dari sisi laba EMTK mengakui keuntungan atas investasi sebesar 2,3 triliun Rupiah dan laba akuisisi entitas anak sebesar 903 miliar Rupiah. Kedua angka ini jadi penyumbang utama lonjakan laba non inti yang sempat membuat investor terpukau.
Akibat semua langkah itu struktur neraca EMTK ikut berubah. Nilai investasi jangka panjang pada akhir September memang sedikit lebih rendah dibanding akhir 2024 tapi di balik angka yang tampak tenang itu ada perputaran uang raksasa. EMTK mencairkan 7,57 triliun Rupiah dari investasi jangka panjang dan masih menempatkan kembali 452 miliar Rupiah di aset baru. Di sisi lain mereka juga membelanjakan 10,03 triliun Rupiah untuk akuisisi entitas anak. Inilah yang membuat laporan arus kas investasi EMTK terlihat seperti perusahaan yang sedang mencairkan portofolio untuk membiayai ekspansi internal.
Dampaknya ke kas sangat nyata. Saldo kas EMTK melonjak dari 7,31 triliun Rupiah di akhir 2024 menjadi 23,99 triliun Rupiah di September 2025. Artinya dalam sembilan bulan EMTK menambah kas bersih 16,68 triliun Rupiah dengan kontribusi terbesar datang dari aktivitas investasi yang menghasilkan 19,82 triliun Rupiah kas masuk. Rinciannya 7,57 triliun Rupiah berasal dari pencairan investasi jangka panjang, 5,56 triliun Rupiah dari investasi jangka pendek, dan sisanya dari dividen serta penjualan aset tetap. Meski begitu lonjakan kas ini bukan sepenuhnya hasil laba operasional melainkan hasil likuidasi aset keuangan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Aset keuangan lancar lainnya juga naik tajam dari 1,98 triliun menjadi 5,40 triliun Rupiah menunjukkan adanya penempatan dana baru di deposito dan reksadana. Kenaikan ini terlihat indah di neraca tapi sebenarnya mengurangi kas operasional karena sebagian dana dialihkan ke instrumen keuangan jangka pendek. Piutang usaha naik tipis 53 miliar Rupiah menjadi 2,87 triliun Rupiah artinya tidak ada tekanan besar dari sisi penagihan pelanggan.
Jika digabungkan arus kas bersih EMTK menggambarkan strategi finansial yang agresif. Mereka mencairkan investasi lama, mengonsolidasikan aset digital, membayar akuisisi besar, tapi tetap menjaga likuiditas dengan saldo kas dua kali lipat lebih tinggi dari total utang berbunga. Strategi ini memperlihatkan keinginan EMTK untuk melakukan reposisi bisnis tanpa harus menambah pinjaman.
Namun di balik semua angka yang menawan itu ada tanda tanya besar tentang keberlanjutan. Likuidasi Grab memang menambah kas tapi juga mengurangi sumber potensi kenaikan nilai di masa depan. Sementara konsolidasi Bukalapak membuat EMTK harus menanggung risiko bisnis e-commerce yang margin nya tipis dan fluktuatif. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Secara keseluruhan laporan EMTK 2025 menunjukkan perpaduan antara cash harvesting dan structural shift. Mereka mencairkan aset digital lama untuk membiayai konsolidasi aset baru. Kas besar yang muncul bukan cerminan laba berulang melainkan hasil transaksi besar yang tidak terjadi setiap tahun. EMTK memang berhasil menampilkan transformasi spektakuler di atas kertas tapi keberlanjutan profit dan efektivitas reinvestasi kas sebesar 24 triliun Rupiah inilah yang akan menentukan apakah manuver dramatis 2025 ini menjadi langkah cerdas atau justru awal dari periode penyesuaian besar di tahun-tahun berikutnya.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2

