Lanjutan dari postingan sebelumnya di https://stockbit.com/post/22986845
1. Tentukan Risk per Trade (% Modal)
Ini adalah pagar utama. Umumnya:
Konservatif: 0.5–1% per trade
Agresif: 2–3% per trade
Artinya, kalau modal kamu Rp100 juta dan kamu pakai 1% per trade, maka kerugian maksimal per posisi = Rp1 juta.
Tujuannya bukan menghindari loss, tapi memastikan kamu bisa survive 50 kali salah berturut-turut tanpa bangkrut.
2. Hitung Stop Loss Berdasarkan Volatilitas
Jangan asal taruh stop loss di bawah candle. Gunakan indikator volatilitas conth:
ATR (Average True Range):
Stop loss = Entry − (1.5 × ATR)
Ini menyesuaikan jarak SL dengan “napas” harga.
Atau kalau di Arctic Fox, bisa juga gunakan:
Stop loss di level “liquidity trap” terakhir + 0.5×ATR
Ini memberi ruang agar kamu tidak terlempar karena noise pasar.
3. Hitung Position Size
Setelah tau batas rugi dan jarak SL, kamu bisa tentukan jumlah lot ideal:
Position Size = Risk per Trade ÷ (Entry - Stop Loss)
Contoh:
Modal Rp100 juta, risk 1% = Rp1 juta
Entry di 1,000
Stop loss di 950, jarak = 50 poin
Maka:
Rp1,000,000 ÷ 50 = 20,000 lembar (atau 200 lot)
Oke contoh template excel saya di $UNVR:
Modal total: Rp250.000.000
Entry price: Rp3.450
Stop loss: Rp3.350
Target: Rp3.775
Risk %: 2% (artinya kamu mau risiko 2% dari modal total per posisi)
Selisih risiko per saham (Entry – SL): Rp100
Position size: 500 lot (atau 50.000 lembar saham)
Potential profit: Rp16.250.000
Risk/reward ratio (RR): 3.25
Langkah perhitungannya:
A. Tentukan risk nominal per trade
2% dari modal 250 juta =
Rp250.000.000 × 2% = Rp5.000.000
Jadi, Rp5 juta adalah kerugian maksimum yang bisa kamu tanggung kalau harga turun ke SL.
B. Hitung jarak risiko per saham
Entry 3.450 – SL 3.350 = Rp100 
C. Tentukan berapa saham yang boleh kamu beli
Kamu bagi total risiko nominal dengan risiko per saham:
5.000.000 ÷ 100 = 50.000
50.000 lbr / 500 lot
Ini menjelaskan kenapa di kolom Position Size (Lot) tertulis 500.
D. Hitung kebutuhan modal aktual
Harga entry × jumlah saham:
3.450×50.000=172.500.000
Jadi dari total modal Rp250 juta, kamu alokasikan Rp172,5 juta untuk posisi di UNVR ini.
Sisanya Rp77,5 juta masih “nganggur” alias bisa dipakai buat posisi lain atau cadangan margin psikologis.
E. Hitung potensi profit
Target 3.775 – Entry 3.450 = Rp325 
Kalau target tercapai: 325 × 50.000 = 16.250.000
Jadi potensi cuan Rp16,25 juta.
F. Rasio Risk-Reward
Risk : Reward = 5.000.000 : 16.250.000 = 1 : 3,25
Artinya, setiap kamu siap kehilangan Rp1, peluang imbal hasilnya Rp3,25, rasio ini sangat sehat (umumnya target minimal RR = 2,0 agar strategi efisien secara probabilitas jangka panjang).
Kesimpulan logis:
Kamu nggak all-in dari modal 250 juta, tapi pakai hanya Rp172,5 juta untuk posisi ini.
Risiko kamu terukur di Rp5 juta (2% modal).
Potensi profit 3,25x lebih besar dari risiko.
Posisi valid secara manajemen risiko karena RR > 2.
4. Menentukan Risk-Reward Ratio (RRR)
Rasio risk-reward memastikan setiap trade punya ekspektasi positif.
Idealnya minimal 1:2, artinya potensi profit dua kali lipat dari risiko.
Kalau stop loss 50 poin, maka target profit = 100 poin.
RRR kecil (<1:1.5) hanya layak diambil kalau probabilitas menang sangat tinggi (misalnya di momentum breakout kuat).
5. Menetapkan Batas Risiko Harian dan Mingguan
Selain per-trade, penting juga punya limit kumulatif:
Daily loss limit: maksimal 3% modal.
Weekly loss limit: maksimal 6–8% modal.
Begitu limit tercapai, hentikan trading hari itu. Trader profesional tahu bahwa emosi setelah loss beruntun adalah musuh paling berbahaya kedua setelah euforia.
6. Disiplin “Do Nothing”
Kadang keputusan terbaik adalah tidak melakukan apa-apa.
Jika volatilitas terlalu tinggi, arah harga kabur, atau fase bandar masih distribusi, do nothing adalah bentuk tertinggi dari kontrol diri.
Kamu tidak kehilangan peluang; kamu sedang menjaga posisi untuk masuk di saat probabilitas kembali berpihak padamu.
Jadi kalau konteksnya mencoba menentukan batas risiko pribadi berarti mengubah “insting” menjadi angka, dan angka menjadi sistem. Tujuan akhirnya bukan menghindari rugi, tapi membatasi rugi agar tetap survive sampai peluang berikutnya datang. Dan ketika kamu tau seberapa banyak yang bisa kamu terima, kamu tidak lagi berdagang dengan emosi, tapi dengan kalkulasi.
link template gratis
https://cutt.ly/zr52jlZr
Random tag: $CBRE $PTRO
