$ROTI LK Q3 2025: Anak Durhaka
Di beberapa artikel sebelumnya, saya sudah bahas tentang akar masalah ROTI di 2025 yang memang kompleks. Sekarang saya mau tunjukkan anak usaha ROTI yang malah menjadi beban buat induknya sendiri. Biasanya anak usaha dibentuk untuk cetak laba, tapi kali ini justru sebaliknya. ROTI malah punya anak yang bikin sakit kepala karena belum menghasilkan apa-apa tapi sudah menambah kerugian di laporan keuangan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita telusuri laporan laba rugi konsolidasian ROTI sepanjang 2025, terlihat jelas bahwa kerugian di level entitas anak meningkat drastis. Salah satu buktinya bisa dilihat di bagian kepentingan nonpengendali, di mana bagian laba atau rugi yang menjadi milik pemegang saham minoritas justru membengkak ke arah negatif. Pada Q3 2025, pos ini mencatat rugi sebesar 1,63 miliar, melonjak tajam dari rugi kecil hanya 129 juta di periode yang sama tahun 2024. Di paruh pertama 2025 pun tren ini sudah terlihat, dengan rugi 1,09 miliar dibanding hanya 15 juta di 2024. Bahkan di Q1, yang biasanya masih stabil, KNP sudah mencatat rugi 521 juta, padahal tahun lalu masih laba kecil 133 ribu. Artinya, kerugian anak usaha yang sahamnya tidak 100% dimiliki oleh induk meningkat lebih dari 12 kali lipat secara tahunan.
Kalau dilihat dari sisi fiskal, ceritanya makin tegas. Rugi fiskal entitas anak naik lebih dari dua kali lipat dalam sembilan bulan pertama 2025. Di akhir 2024 nilainya masih 18,09 miliar, lalu naik ke 28,71 miliar di Maret, 40,08 miliar di Juni, dan tembus 52,04 miliar di September. Data dari laporan keuangan juga menyebut jelas bahwa rugi ini berasal dari entitas anak yang baru berdiri dan masih belum berkembang. Jadi ini bukan masalah sementara, tapi konsekuensi dari perusahaan baru yang belum efisien dan belum mampu menghasilkan pendapatan cukup.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Anak usaha yang paling jelas disebut sebagai sumber masalah adalah PT Javasari Mitra Prima atau JMP. Perusahaan ini berdiri pada Mei 2024 dan bergerak di bidang manufaktur roti dan kue. ROTI memiliki 60% sahamnya, sementara sisanya 40% dimiliki PT Mata Kencana Abadi. Struktur seperti ini otomatis membuat setiap kerugian JMP terbagi ke dua pihak, dan bagian 40% itulah yang muncul sebagai kerugian kepentingan nonpengendali di laporan keuangan konsolidasian. Karena JMP baru didirikan tahun lalu dan baru mulai beroperasi penuh di 2025, fase awalnya memang penuh pengeluaran. Biaya pembangunan, pembelian mesin, perekrutan karyawan, dan uji produksi membuat beban tinggi, sementara penjualannya belum signifikan. Hasilnya, JMP langsung jadi lubang hitam di laporan laba rugi Grup.
Selain JMP, sebenarnya ada juga entitas anak lain bernama PT Indosari Niaga Nusantara atau INN. Bedanya, ROTI punya hampir 100% saham INN jadi kerugian di sana tidak banyak memengaruhi KNP. INN bergerak di bidang perdagangan dan masih mencatat kenaikan aset dari 149,30 miliar di Juni ke 160,81 miliar di September 2025, menandakan posisinya relatif stabil. Sedangkan JMP memiliki aset jauh lebih kecil, sekitar 17,36 miliar, tapi karena statusnya masih baru dan terus bakar uang, pengaruhnya ke laba bersih konsolidasi terasa signifikan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tidak berhenti di situ, ROTI juga memiliki ventura bersama bernama PT Mitra New Grain atau MNG, di mana kepemilikannya 75%. Meskipun tergolong joint venture, kerugiannya juga menggerus laba induk. Bagian rugi ventura bersama yang diakui Grup naik dari 144,14 juta di Q3 2024 menjadi 228,38 juta di Q3 2025. Angka ini memang tidak sebesar kerugian di JMP, tapi tetap menambah tekanan pada laba sebelum pajak Grup.
Jadi ada dua entitas yang paling menekan kinerja ROTI di 2025. Pertama adalah JMP, yang baru lahir tapi langsung jadi beban karena masih dalam tahap pengembangan dan belum menghasilkan laba. Kedua adalah MNG, ventura bersama yang juga rugi dan menambah beban di laporan laba rugi. Sementara anak usaha lain seperti INN masih aman. Dengan situasi ini, wajar kalau laba bersih ROTI turun tajam meskipun penjualan di beberapa wilayah masih bertumbuh. ROTI ibarat orang tua yang lagi kerja keras cari uang tapi anaknya malah terus minta uang jajan. Kalau tidak segera dikendalikan, beban anak usaha seperti JMP bisa jadi batu yang menenggelamkan kinerja Grup di tahun-tahun berikutnya.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU