imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ROTI LK Q3 2025: Wilayah Bermasalah

ROTI ini punya wilayah operasi yang sangat luas di seluruh Indonesia. Sayangnya, tidak semua wilayah itu menunjukkan hal yang bagus. Kalau kita lihat laporan segmen geografisnya, perusahaan ini membagi bisnisnya ke tiga area besar yaitu Wilayah Barat, Tengah, dan Timur. Dari tiga wilayah ini, yang paling bikin kening berkerut adalah Wilayah Tengah karena di sinilah anomali paling besar muncul di awal tahun 2025. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Secara tahunan, semua wilayah mengalami kontraksi pendapatan dibanding 2024, tapi penurunan paling tajam terjadi di Wilayah Tengah. Pendapatan wilayah ini turun 12,44% dari 505,78 miliar di Q1 2024 menjadi 442,37 miliar di Q1 2025. Sementara Wilayah Barat dan Timur masing-masing turun lebih ringan, 6,82% dan 6,09%. Namun yang bikin parah bukan cuma penurunan pendapatannya, tapi karena Wilayah Tengah yang tahun lalu masih untung 2,82 miliar malah berbalik rugi 36,57 miliar di Q1 2025. Itu artinya laba segmen anjlok hampir 14 kali lipat secara persentase.

Wilayah Barat juga tidak luput dari penurunan. Laba di area ini terpangkas 60,59% dari 26,23 miliar jadi 10,34 miliar. Wilayah Timur sedikit lebih baik, tapi tetap menurun dari 65,64 miliar ke 55,60 miliar atau turun 15,3%. Jadi bisa dibilang semua area mengalami tekanan, hanya tingkat keparahannya yang berbeda-beda. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Faktor utama di balik penurunan ini adalah melemahnya permintaan roti tawar, produk andalan ROTI. Penjualan roti tawar turun tajam dari 665,94 miliar menjadi 545,07 miliar atau minus 18%. Ini berdampak langsung ke semua wilayah karena roti tawar menyumbang porsi terbesar dari total pendapatan. Ditambah lagi, ketergantungan ROTI terhadap jaringan ritel besar seperti Indomaret dan Alfamart membuat fluktuasi permintaan di level konsumen ritel langsung terasa. Penjualan ke Indomarco turun dari 36,75% jadi 34,97% dari total pendapatan, yang menunjukkan tekanan nyata di saluran distribusi modern.

Yang menarik, meskipun Q1 benar-benar menjadi titik terlemah, kondisi ini tidak bertahan lama. Di Q2 2025, ROTI berhasil melakukan turnaround terutama di Wilayah Tengah. Area yang sebelumnya rugi 36,57 miliar di Q1, tiba-tiba berbalik mencetak laba 43,14 miliar di Q2. Itu pembalikan yang sangat drastis dan menunjukkan bahwa sebagian besar tekanan di awal tahun tampaknya bersifat sementara, kemungkinan karena timing biaya atau efek musiman di periode Lebaran.

Namun, pemulihan ini tidak stabil. Di Q3, meskipun pendapatan masih naik, laba justru menurun di semua wilayah. Wilayah Tengah misalnya, pendapatannya turun sedikit dari 572,13 miliar di Q2 ke 550,77 miliar di Q3, tapi labanya jatuh jauh dari 43,14 miliar ke 11,10 miliar. Wilayah Barat juga turun dari 46,30 miliar ke 34,11 miliar, dan Wilayah Timur dari 84,22 miliar ke 74,73 miliar. Ini artinya biaya operasional membengkak di Q3, entah karena promosi, kenaikan harga bahan baku, atau beban depresiasi dari aset baru yang mulai dijalankan.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau dilihat secara kumulatif sampai Q3 2025, Wilayah Tengah tetap jadi penyumbang pendapatan terbesar dengan total 1,57 triliun, tapi justru Wilayah Timur yang mencatat laba segmen paling besar yaitu 214,55 miliar. Ini menunjukkan Wilayah Timur lebih efisien dan stabil, mungkin karena kompetisi di sana belum seketat di wilayah barat dan tengah.

Dari sisi aset, ketimpangan antar wilayah juga jelas. Wilayah Tengah memiliki aset segmen jauh lebih besar, mencapai 33,08 triliun, dibanding Wilayah Barat yang hanya 5,47 triliun dan Timur 12,85 triliun. Dengan struktur aset sebesar ini, penurunan laba di Wilayah Tengah punya efek domino besar terhadap laba konsolidasi. Grup juga menanamkan investasi terbesar di wilayah ini, dengan belanja aset tetap dan hak guna sebesar 39,85 miliar dari total 72,09 miliar sampai Q3 2025. Artinya fokus pengembangan memang ada di area tengah.

Tapi di balik itu, ada sinyal lain yang tidak kalah penting. Rugi fiskal entitas anak melonjak dari 18,10 miliar di akhir 2024 menjadi 52,04 miliar di September 2025. Sebagian besar berasal dari anak usaha baru yang belum beroperasi optimal. Akibatnya, laba yang seharusnya bisa diatribusikan ke kepentingan nonpengendali malah berbalik jadi rugi 1,63 miliar di Q3 2025.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Peta performa ROTI secara geografis di 2025 menggambarkan situasi yang tidak merata. Wilayah Tengah jadi sumber masalah terbesar di awal tahun, tapi juga jadi motor pemulihan di kuartal berikutnya. Namun pemulihan itu tidak cukup stabil karena biaya tinggi dan tekanan pasar masih membayangi. Wilayah Timur muncul sebagai titik terang dengan profitabilitas terbaik, sementara wilayah lainnya harus bekerja keras mengejar efisiensi agar tidak terus menyeret margin perusahaan secara keseluruhan.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy