imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Underpriced, Underrated, Unstoppable - AUTO’s Strategic Evolution

Yang paling menarik justru bukan di laporan keuangannya, melainkan di arah strateginya.
Public Expose 2025 menandai pergeseran posisi $AUTO dari sekadar produsen suku cadang menjadi mobility and technology solutions company.

Transformasi ini berjalan di dua poros utama, elektrifikasi dan diversifikasi lintas sektor.
Di sektor kendaraan listrik, AUTO kini memproduksi EV Battery Box, Hybrid Damper, Inverter, hingga Motor Unit, sekaligus mengembangkan 59 EV charging stations bersama PLN lengkap dengan teknologi ultra-fast charging hingga 240 kW.

Di luar otomotif, AUTO mulai memasuki sektor alat kesehatan. Produk seperti Ultrasonografi 4D, Baby Incubator v2, dan Patient Monitor kini digunakan di lebih dari 7.000 puskesmas dan 70 rumah sakit di seluruh Indonesia.

Diversifikasi ini bukan sekadar ekspansi produk, tapi strategi untuk menstabilkan pendapatan jangka panjang di luar siklus otomotif yang fluktuatif.
Seperti yang pernah ditulis Peter Lynch, “The best company is the one that reinvents itself before the market forces it to.”
AUTO melakukan itu secara terukur, tanpa kehilangan karakter industri yang efisien.

Daya tahan AUTO juga datang dari hal yang sering diremehkan, distribusi!
Lebih dari 633 outlet ritel seperti Shop&Drive, Shop&Bike, dan Astra Otoservice tersebar di seluruh Indonesia, diperkuat oleh 15.000 retailer aktif dan ekspor ke lebih dari 50 negara.

Ini bukan sekadar jaringan penjualan, tapi moat yang nyata, barrier to entry yang menjaga kestabilan pangsa pasar. Hubungan struktural dengan Grup Astra juga memberi keunggulan strategis, integrasi vertikal dari pabrikan, distribusi, hingga layanan purna jual.
Keterhubungan ini membuat AUTO tidak hanya efisien secara operasional, tapi juga tahan terhadap perubahan makroekonomi.

Dari sisi valuasi, AUTO masih tergolong underpriced.
Dengan estimasi laba bersih FY2025 sekitar Rp2,1 triliun dan EPS Rp435, pada harga saham 2400an, valuasinya hanya PER ±5x jauh di bawah rerata sektor otomotif Asia (9-12x).

Ini menciptakan ruang menarik bagi investor jangka panjang, kombinasi antara margin of safety dan growth optionality. Ini bisa disebut valuation gap, ruang yang muncul karena pasar belum ngeh arah transformasi jangka panjangnya.

AUTO masih dianggap “legacy auto parts company”, padahal sebenarnya lagi membangun pilar untuk industri EV dan Alkes.

That’s a classic mispriced innovation story.

$ADRO $IPCC

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy