šø MSCI Wacanakan Pakai Data KSEI untuk Perhitungan Free Float per Mei 2026
MSCI mengumumkan tengah meminta masukan kepada para pelaku pasar terkait rencana penggunaan Monthly Holding Composition Report yang dipublikasikan oleh KSEI sebagai tambahan referensi dalam menghitung free float saham emiten Indonesia.
Selama ini, emiten di Indonesia hanya melaporkan pemegang saham dengan kepemilikan ā„5% kepada BEI, sementara data KSEI melaporkan kepemilikan berdasarkan klasifikasi pemegang saham sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih rinci terkait pemegang saham <5%.
Selain wacana penggunaan laporan KSEI tersebut sebagai referensi tambahan, MSCI mengusulkan agar estimasi free float ditentukan berdasarkan nilai terendah di antara:
āŖļøFree float yang dihitung menggunakan data kepemilikan yang dilaporkan emiten dalam keterbukaan informasi, reports, dan press release, berdasarkan metodologi MSCI; dan
āŖļøProposed: Free float yang diestimasikan berdasarkan data KSEI, yakni dengan mengklasifikasikan saham script (yang tidak tercatat di dalam data KSEI) dan kepemilikan ākorporasiā (lokal maupun asing) dan āothersā (lokal maupun asing) sebagai nonāfree float.
āŖļøAlternate: Secara alternatif, MSCI mengusulkan estimasi free float berdasarkan data KSEI, yakni dengan mengklasifikasikan saham script dan kepemilikan 'korporasi' (tanpa menghitung āothersā) sebagai nonāfree float.
āŖļøSebagai catatan, wacana ini belum pasti diberlakukan dan masih menunggu masukan dari para pelaku pasar. MSCI akan menerima masukan hingga 31 Desember 2025, dengan hasil dari konsultasi akan diumumkan sebelum 30 Januari 2026. Jika proposal tersebut diterapkan, perubahannya akan diimplementasikan pada review indeks bulan Mei 2026.
š Key Takeaway
Mengingat wacana ini belum pasti diberlakukan dan masih menunggu masukan dari para pelaku pasar, investor perlu memantau perkembangan lanjutan yang akan diumumkan oleh MSCI. Berdasarkan estimasi yang disimulasikan oleh MSCI per 30 September 2025, secara umum sahamāsaham yang saat ini berada di dalam indeks MSCI Indonesia akan mengalami pengurangan Foreign Inclusion Factor (FIF), sehingga berpotensi mengalami outflow. Perubahan FIF dan dampaknya terhadap market cap dalam masingāmasing skenario, yakni āproposedā dan āalternateā, dapat dilihat pada tabel di atas. Beberapa highlight dari simulasi tersebut, yakni: 1) $BBCA berpotensi mengalami outflow terbesar (no. 2 pada skenario āalternateā) secara nominal, tapi tidak secara proporsi; 2) secara proporsi, $GOTO berpotensi mengalami pengurangan FIF terbesar; dan 3) $DSSA menjadi satuāsatunya emiten yang berpotensi mengalami penambahan FIF dan mendapatkan inflow.
Stockbkit Snips 27 Oktober 2025
https://cutt.ly/Zr7eLWD7
