Selamat hari Minggu, teman-teman di $IHSG.
Pagi ini saya kembali membuka salah satu buku investasi legendaris: Buffettology. Bagi banyak investor, ini bukan sekadar buku — ini adalah peta pikir seorang investor paling rasional sepanjang masa, Warren Buffett. Buku ini tidak mengajarkan cara memperkaya diri dengan cepat, tetapi bagaimana membangun cara berpikir jangka panjang, disiplin, dan objektif di tengah pasar yang sering kali digerakkan oleh emosi dan spekulasi.
Dalam konteks pasar modal Indonesia yang penuh dinamika, prinsip Buffett justru menjadi jangkar di tengah kebisingan jangka pendek. Ia mengingatkan bahwa investasi sejati bukan tentang menebak arah harga, tetapi memahami nilai intrinsik sebuah bisnis.
Kita mulai dari esensi bisnis itu sendiri: apakah perusahaan mudah dipahami, memiliki model usaha yang jelas, dan rekam jejak kinerja yang konsisten? Dalam dunia yang sering dikuasai oleh narasi, kesederhanaan justru adalah kekuatan. Contohnya seperti NCKL, perusahaan dengan bisnis inti yang jelas dan prospek pertumbuhan terukur.
Lalu ada sisi manajemen — jantung dari setiap perusahaan. Buffett selalu mencari manajemen yang rasional, jujur, dan berani mengambil keputusan independen. Dalam konteks Indonesia, ini berarti pemimpin yang mampu menyeimbangkan antara pertumbuhan dan pengembalian modal, seperti yang kita lihat pada $ADRO.
Dari sisi keuangan, fokus utama adalah efisiensi modal. Return on Equity yang tinggi, margin yang stabil, dan kemampuan menghasilkan owner’s earnings yang riil adalah indikator kesehatan sejati bisnis. Dalam hal ini, $BBCA sering kali menjadi contoh disiplin finansial dan alokasi modal yang cermat.
Dan akhirnya, prinsip paling mendasar — valuasi. Buffett selalu bertanya: berapa nilai wajar bisnis ini, dan apakah saya bisa membelinya di bawah nilai itu? Karena bahkan perusahaan terbaik pun bisa menjadi investasi buruk jika dibeli terlalu mahal. Dalam konteks IHSG, prinsip ini mengingatkan kita untuk tetap berpikir seperti pemilik bisnis, bukan sekadar trader yang mencari sensasi harga.
Di tengah ketidakpastian global dan rotasi sektor yang terus berubah, warisan pemikiran Buffett tetap relevan: kesabaran, disiplin, dan fokus pada nilai sejati akan selalu mengalahkan kebisingan pasar.
1/4



