$ITIC LK Q3 2025: No Cukai, No Cry
Kenaikan cukai adalah momok bagi semua perusahaan rokok, tidak terkecuali bagi ITIC. Memang yang bayar cukai itu adalah pelanggan atau para perokok. Mereka rela bayar demi memasukkan asap ke paru-paru mereka dan paru-paru orang terdekat mereka. Tetapi tetap saja, perusahaan rokok legal itu pusing kalau cukai naik karena saingan mereka para pabrik rokok ilegal itu tidak perlu bayar cukai, cukup bayar oknum saja. Kalau bayar cukai bisa ratusan miliar, kalau bayar oknum paling 1 miliar saja sudah cukup. Jadi kenaikan cukai membuat perusahaan rokok legal seperti ITIC harus berkeringat dingin karena tidak semua kenaikan bisa dengan mudah dibebankan ke konsumen, apalagi kalau pesaing ilegal makin agresif.
Lanjutan diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Berdasarkan data keuangan ITIC untuk LK Q3 2025, beban cukai yang dicatat sebagai Pita Cukai adalah komponen biaya utama dalam COGS. Angkanya mencapai 23,27 miliar Rupiah selama sembilan bulan. Kalau dibandingkan dengan ukuran perusahaan secara keseluruhan, cukai terlihat kecil terhadap total aset yang mencapai 634,25 miliar Rupiah atau hanya 3,67%. Terhadap total ekuitas yang 450,21 miliar Rupiah juga terlihat kecil yaitu 5,17% karena ekuitas ITIC banyak berasal dari surplus revaluasi aset, bukan dari laba yang benar-benar dihasilkan. Namun begitu kita masuk ke dalam struktur biaya produksi dan profitabilitas, beban cukai ini terasa berat luar biasa. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari total pendapatan 229,89 miliar Rupiah, cukai menyedot sekitar 10% dari uang yang masuk ke perusahaan. Kalau dilihat terhadap COGS yang nilainya 177,44 miliar Rupiah, porsi cukai sudah mencapai 13,11%. Itu artinya, dari seratus ribu Rupiah yang keluar untuk produksi, sekitar tiga belas ribu Rupiah adalah untuk pita cukai saja, bukan untuk bahan baku dan bukan untuk gaji pekerja pabrik. Bahkan jika dibandingkan dengan total beban usaha yang hanya 19,38 miliar Rupiah, beban cukai itu 120% lebih besar dari semua beban administrasi, pemasaran, dan gaji kantor gabungan. Jadi beban cukai ini jelas lebih menentukan nasib margin daripada efisiensi karyawan kantor.
Yang bikin kepala makin pening, laba operasi ITIC untuk sembilan bulan hanya 33,07 miliar Rupiah. Dan cukai ini nilainya setara 70% dari laba operasi. Jika cukai naik sedikit saja dan tidak bisa diimbangi kenaikan harga jual, laba operasi langsung terpotong. Bahkan lebih ngeri, laba bersih ITIC hanya 16,89 miliar Rupiah, sehingga nilai beban cukai 137% lebih besar dari laba tersebut. Dalam bahasa yang lebih mudah, jika ITIC bisa menghilangkan beban cukai tanpa mengurangi penjualan satu Rupiah pun, laba bersih bisa dua kali lipat lebih besar. Ini menjelaskan kenapa kebijakan tarif cukai sangat menentukan masa depan profitabilitas ITIC.
Beban cukai bahkan menyedot hampir 60% dari CFO atau kas bersih yang dihasilkan oleh operasional sebesar 39,11 miliar Rupiah. Kas dan bank ITIC per LK Q3 2025 hanya 2,14 miliar Rupiah, sehingga beban cukai mencapai 1.083% dari saldo kas. Itu berarti perusahaan harus menjual produk dan menagih piutang terus menerus untuk bisa membayar cukai. Jika arus kas dari pelanggan tersendat sedikit saja, masalah likuiditas bisa langsung terjadi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Apabila kita simulasi kenaikan cukai 10% dengan asumsi semua faktor lain tetap sama, maka beban cukai naik sekitar 2,33 miliar Rupiah. Dampaknya, COGS naik 1,31%, laba bruto turun 4,44%, laba operasi turun 7,03%, dan laba bersih turun sekitar 10,74%. Artinya setiap satu kenaikan persen cukai saja bisa menggerus laba bersih dengan sensitivitas yang tinggi. Sebaliknya, jika cukai turun 10%, laba bersih bisa melonjak sekitar 10,74% juga. Jadi kebijakan cukai yang lebih lunak bisa langsung menjadi booster profit perusahaan rokok seperti ITIC.
Beban cukai di ITIC sangat material dalam menentukan untung rugi perusahaan. Walaupun terlihat kecil dibanding total aset atau total ekuitas, beban cukai ini sangat besar dibanding laba dan kas. Cukai 137% lebih besar daripada laba bersih dan 10 kali lebih besar daripada kas yang tersisa di perusahaan. Itu menunjukkan bahwa profitabilitas ITIC sangat rentan. Jika cukai naik, ITIC bisa ngos-ngosan menjaga margin. Tapi jika ada angin segar dari kebijakan Menkeu yang baru, saham ITIC bisa kembali bernafas dan profit pun bisa ikut meroket. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$GGRM $HMSP
