Berikut bedah ringkas & actionable untuk saham $BACA (PT Bank Capital Indonesia Tbk) — fokus Q3 2025: laporan keuangan, valuasi, solvability, efektivitas manajemen, story / corporate governance (GCG) — lengkap dengan angka, rasio, dan implikasi investasi.
1) Highlight utama (Q3 2025)
•Laba bersih 9M25: Rp 62,8 miliar (turun ~22% YoY).
•Total aset 30 Sep 2025: Rp 24,43 triliun; liabilitas Rp 17,74 triliun; ekuitas Rp 6,69 triliun. Simpanan pihak ketiga ~Rp 14,10 triliun.
•Pendapatan operasional turun: dari Rp720,16 miliar (9M24) → Rp442,99 miliar (9M25). Beban operasional naik: dari Rp541,21 miliar → Rp749,87 miliar. Hasil: profitabilitas tertekan.
2) Rasio kunci (perhitungan dari angka publik)
(semua angka berdasar laporan/berita Q3 2025 di atas)
•ROE (9M) = Net Income / Ekuitas = 62,78 / 6.690 ≈ 0.94% (untuk 9 bulan). Jika annualized ≈ 1.25%.
•ROA (9M) = 62,78 / 24.430 ≈ 0.26% (9 bulan). Annualized ≈ 0.34%.
•Cost-to-Income (9M) = Beban Operasional / Pendapatan Operasional = 749,87 / 442,99 ≈ 169% — sangat tinggi (efisiensi operasi buruk).
(Implikasi: bank selama 9 bulan mengeluarkan biaya jauh melebihi pendapatan operasional non-bunga; ini menjelaskan turunnya laba.)
3) Solvency / permodalan
•Capital adequacy / modal kuat: laporan dan manajemen menyebut CAR tinggi (suntikan modal awal 2025 membuat modal inti mendorong BACA ke KBMI II). Laporan Maret 2025 menyebut CAR ~35,6% (tinggi vs industri). Ini menandakan buffer modal yang sehat untuk menyerap risiko kredit.
•NPL tercatat rendah / manajemen risiko: beberapa sumber menyebut NPL neto sangat rendah (ada klaim NPL net = 0% pada Maret 2025), menandakan kualitas kredit relatif baik. Namun selalu cek catatan rinci (gross/net NPL, provisioning).
4) Valuasi pasar (market data)
•Harga saham & market cap (approx saat berita): harga ~Rp 140/lembar, market cap ≈ Rp 2.7–3.0 triliun; outstanding shares ≈ 19.95 miliar.
•Price-to-Book (P/B) sekitar 0.4x (harga jauh di bawah book value per share) — artinya pasar menilai BACA di bawah nilai bukunya. P/E (TTM) laporan eksternal menunjukkan angka ~25–26x (per sumber tertentu). Interpretasi: P/B rendah + P/E moderat menandakan pasar menghargai bank lebih karena book value, tetapi profitabilitas (ROE rendah) membuat valuasi relatif hati-hati.
5) Efektivitas manajemen (operational & profit drivers)
•Red flag: cost-to-income ≫ 100% (≈169%) — ini menunjukkan manajemen belum efisien: biaya operasional membengkak (gaji, provisi, biaya lain?) sementara pendapatan non-bunga turun signifikan. Jika tren ini berlanjut, laba susah pulih meski modal kuat.
•Positif: pertumbuhan pendapatan bunga (report menyebut pendapatan bunga naik signifikan YoY), penyaluran kredit & simpanan tumbuh → aktivitas bisnis ekspansi. Namun keuntungan dari ekspansi ini belum mengompensasi kenaikan biaya.
6) Story / GCG / event korporasi penting
•Suntikan modal & pergantian pengendali (awal 2025): BACA mendapat suntikan modal dari PT Capital Global Investama sehingga naik kelas ke KBMI II (modal inti > Rp6 triliun). Ini penting untuk prospek pertumbuhan (lebih kapasitas kredit, layanan) dan merupakan sinyal dukungan pemegang pengendali.
•GCG: tidak ada berita publik besar soal pelanggaran GCG di Q3 2025; perubahan modal/pemilik cenderung memperbaiki governance (tapi pantau keterbukaan informasi, transaksi afiliasi, dan susunan direksi/komisaris di pengumuman IDX).
7) Risiko utama & faktor pemantauan
•Efisiensi operasional: cost/income sangat tinggi — apakah ada program cost-cutting atau restrukturisasi? Jika tidak, margin tetap tertekan.
•Kualitas pendapatan: pendapatan bunga naik, tapi pendapatan operasional lain turun drastis — perlu cek sumber pendapatan bunga (kualitas kredit, margin).
•Konsistensi laba: laba 9M25 turun YoY — butuh tanda-tanda perbaikan di Q4 untuk mengubah sentiment.
•Kepemilikan & affiliated transactions: suntikan modal dari pengendali baru memberi modal, tapi juga pantau kebijakan bisnis yang mungkin terkait entitas afiliasi.
8) Kesimpulan singkat
•Positif: permodalan kuat (CAR tinggi), pertumbuhan aset & simpanan, dukungan pemegang pengendali (KBMI II). Ini adalah buffer penting.
•Negatif/prioritas perhatian: profitabilitas rendah (ROE/ROA sangat kecil), biaya operasional terlalu besar (C/I ≈169%), laba turun YoY. Sampai manajemen menunjukkan penurunan biaya atau kenaikan margin yang signifikan, valuation risiko tetap ada meski P/B rendah.
$BACA $IHSG