Berikut bedah Q3 2025 untuk $PJAA (PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.): ringkasan angka utama, valuasi, solvability, efektivitas manajemen, cerita bisnis / katalis, serta riwayat GCG.
1) Ringkasan eksekutif (highlight)
•Laba bersih Q3 2025: Rp 58,62 miliar (9M/kuartal tercatat menurun YoY dari Q3 2024).
•EPS Q3 2025 (dari laporan yang sama): Rp 36,64 per saham. Harga pasar dekat: Rp 530 (indikatif terakhir yang dilaporkan), market cap ~ Rp 848–928 miliar tergantung sumber.
•Intinya: profitabilitas menurun YoY Q3 2025, perusahaan tetap punya skala aset besar (kawasan Ancol) dan eksposur utama ke segmen pariwisata.
2) Laporan keuangan — poin penting
•Pendapatan & Laba: Laporan kuartalan menunjukkan pendapatan tetap dari operasional pariwisata / real estate tetapi laba turun ~41–42% YoY pada Q3 2025 (laba Q3 = Rp58,62 miliar). Penurunan dijelaskan oleh basis perbandingan dan/atau biaya operasional tertentu (detail breakout ada di laporan triwulan).
•Neraca ringkas (angka yang dilaporkan oleh analis): Cash sekitar Rp 135,2 miliar, total aset tercatat sekitar Rp 3.436,9 miliar (angka konsolidasi yang dirangkum oleh rumah riset).
•Untuk angka lengkap (neraca audited / catatan kaki) lihat file Laporan Triwulan / Laporan Tahunan resmi di korporat Ancol.
3) Valuation (nilai relatif)
•Dari data EPS Q3 (Rp36,64) dan harga pasar ~Rp530 -> P/E kuartal-indikatif ≈ 530 ÷ 36,64 = 14,47x (perhitungan langsung dari angka EPS & harga terakhir terlapor). (Saya menghitungnya secara aritmetika: 530 / 36.64 ≈ 14.47).
•PBV / rasio valuasi lain: sumber komunitas/portal menempatkan PBV ~1.3–1.4x (estimasi pasar/portal saham). Bandingkan dengan peer sektor pariwisata/properti untuk konteks.
•Kesimpulan valuasi: tidak tampak very cheap atau very expensive — P/E ~14–15x dan PBV ~1.3x adalah area valuasi moderat untuk emiten pariwisata/properti yang profitabilitasnya siklikal.
4) Solvency (kecukupan modal / likuiditas / hutang)
•Perusahaan melaporkan kas relatif material (~Rp135 miliar) dan total aset besar; berbagai sumber menyebut komposisi hutang relatif rendah (profil leverage tidak tinggi). Ini menunjukkan risiko solvabilitas yang moderat–rendah dibandingkan perusahaan property besar yang punya utang berat.
•Namun: untuk rasio hutang (DER / debt-to-equity / current ratio) yang akurat, pakai angka utang jangka pendek & panjang dari neraca konsolidasian di laporan triwulan/audit — link laporan resmi ada di situs korporat.
5) Management effectiveness (efisiensi & kinerja manajemen)
•Margin & profitabilitas: net margin menurun YoY (laba turun signifikan vs periode 2024). Itu menandakan tekanan margin (biaya operasional, pembiayaan, atau penyesuaian bisnis).
•Kualitas pengawasan & audit: Laporan Tahunan 2024 diaudit dengan opini wajar (auditor independen tercantum), dan RUPS 2025 melaporkan persetujuan kinerja serta pembagian dividen (menunjukkan praktek tata kelola aktif).
•Kinerja operasional: segmen pariwisata memberikan kontribusi mayoritas pendapatan (~75% menurut ringkasan 2024), sehingga manajemen kinerja operasional pariwisata (kunjungan, ticketing, acara, F&B) sangat menentukan kinerja laba.
6) Story / katalis utama ke depan
•Kekuatan: pemilik dan operator kawasan pariwisata Ancol — aset strategis (Dufan, Seaworld, pantai), brand kuat dan lokasi premium di Jakarta — memberikan keunggulan kompetitif & monetisasi real estate.
•Risiko / penggerak: pemulihan pariwisata (kunjungan wisatawan lokal/internasional), strategi monetisasi properti, biaya pemeliharaan/operasional, serta sensitif terhadap siklus ekonomi / kebijakan tata ruang / infrastruktur. Ada juga katalis positif seperti sinergi/kerjasama dengan Pemprov/partner (tercatat ada kolaborasi/sinergi 2025).
7) Riwayat GCG & kejadian terkait (singkat)
•Perusahaan memiliki pedoman GCG yang dipublikasi di situs korporat (GCG Code, Board Manual, Annual Report), dan RUPS 2025 menandai beberapa perubahan susunan Dewan Komisaris / Direksi (RUPSLB Sep 2025 dan RUPS Tahunan Apr 2025 tercatat).
•RUPS 2025 juga menyetujui pembagian dividen (menunjukkan disiplin return ke pemegang saham). Auditor laporan tahunan 2024 memberi opini wajar. Secara ringkas: GCG formal & aktif, dengan pergantian manajemen yang tercatat dalam 1–2 tahun terakhir.
8) Kekuatan & Risiko (ringkasan cepat)
Kekuatan
•Aset strategis (Ancol) & brand pariwisata kuat.
•Kas dan leverage relatif terkendali menurut ringkasan analis.
Risiko
•Profitabilitas turun YoY Q3 2025 — sensitivitas ke volume pengunjung dan biaya.
•Konsentrasi pendapatan pada pariwisata (siklus & regulasi).
$PJAA $IHSG