Contoh 2 emiten $DEWI & $OILS yg mencetak kinerja positif, TAPI tidak memenuhi syarat permainan musim rilis LK @michaeljamesbio
===
Bedanya sama $PPRE apa? Kok saya berani call buy di Rp98-100?
⢠Pertama, Net Income hypergrowth secara QoQ & QYoY.
⢠Kedua, disertai Revenue growth (lumayan lah, double digit %) secara QoQ & QYoY.
⢠Ketiga, valuasi murah dari segi PE & PERDY dgn asumsi Payout Ratio 100%.
Ketiga hal itu cukup untuk mendorong harganya ke level ARA. Pertanyaan berikutnya, apakah harganya bisa SUSTAIN? š¤
Sayangnya tidak.. karena:
⢠Net Income Q3 2025 mengalami hypergorwth HANYA karena Q3 2024 mencetak laba yg terlalu rendah Rp100miliar banding Rp7miliar. š Ini disebut LOW-BASE EFFECT: basis perbandingannya rendah, sehingga hasilnya terlihat tinggi. Jika dibandingkan dgn Net Income Q4 2024 yg sebesar Rp83miliar, tidak jauh berbeda kan? So.. nothing special. Kecuali kamu tahu ada perolehan kontrak apa sepanjang Q4 2025 supaya bisa mengerek labanya LEBIH TINGGI dari Q4 2024 (Rp83miliar) & Q3 2025 (Rp100miliar). Saya sih gak tahu..
⢠Meskipun valuasi PE sekarang di 6-7 (tergolong murah), PPRE tidak punya kebijakan dividend yg menguntungkan untuk ditunggu2. Contohnya, pernah bagi dividend untuk tahun buku 2019/2020/2021 dengan Payout Ratio 10%-20%. Ini artinya PE untuk dapat dividend yield setara dengan 3% adalah PE 3.33 - 6.66.
Di PE 3.33 - 6.66, setara dengan harga saham Rp61-Rp122 šÆ Bisa saja saya rekom untuk mulai cicil re-entry dibawah harga Rp122. Tapi..
saya mempertimbangkan untuk JUAL saja karena 3 alasan kuat:
1. Tidak jelas apakah growth kinerja akan konsisten. Malahan Q3 2025 (laba Rp100miliar) bisa jadi HIGH-BASE EFFECT jika Q4 nanti labanya rendah.
2. Kebijakan dividend tidak jelas: belum pernah bagi dividend lagi sejak 2022.
3. Dari call buy Rp98-100, esoknya kena resist di Rp136-140.. kan udah profit kurleb +40%! Ngapain lagi nunggu potensi dividend yg gak jelas? š§
Lagipula sekarang sudah tahu, bahwa kereta shinkansen akan terus mampir ke tempat kita -- asal kita nunggu di tempat yg benar. Sudah gak perlu FOMO ketinggalan kereta.
=== PRO TIP
"Beli dulu baru analisa" vs "Analisa dulu baru beli".
Tentu harus prepare dulu. Kalo sudah prepare.. waktunya bermain!
ā ļø Khusus main momentum rilis LK
saya beli dulu PPRE di hari rilis LK. Bandar & ritel yg dorong harganya jg kagak akan ngulik fundamentalnya di hari pertama. Note: ini risiko yg harus kamu tanggung kalo ngekor saya.
Saya melakukan penilaian mendalam di malam harinya, untuk menentukan EXIT POINT dan jangka waktu hold. Ternyata probabilitasnya harga PPRE tidak akan sustain, jadi besoknya saya call jual saat harganya masih di area resist.
Kalo setelah analisa ternyata layak investasi, boleh hold lamaan. Harganya bisa awet naiknya.
š£ļø Ah, nge-cap bango nih orang..
Kalo kata si bule jawa.. "It's good to be skeptical. Then it's better to investigate than to simply trust." Silahkan scroll stream saya. Cek sendiri timing postingannya & harga saat call buy & sell š
Keep Hunting!
1/4



