imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$HEAL LK Q3 2025: Ekspansi Tapi Belum Bisa Panen

Lanjutan dari review LK di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Astra $ASII dan Djarum induk $BBCA sepakat keluar uang mahal buat borong saham Hermina. Pertanyaannya gampang saja. Sebagus apa sih Hermina sampai dua raksasa bisnis mau masuk ke bisnis rumah sakitnya. Biar tidak sotoy, kita tengok langsung isi laporan keuangan Q3 2025. Kira kira Hermina ini lagi sehat walafiat atau justru butuh perawatan intensif. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Total aset naik 11,60% dari sekitar 10,6 triliun jadi 11,8 triliun. Kalau ini manusia, berat badannya naik karena lagi gencar latihan otot bukan karena kebanyakan lemak. Aset lancar naik hampir 21% dari sekitar 2,0 triliun jadi 2,5 triliun. Yang paling kencang adalah kas yang melompat hampir 50% ke sekitar 957 miliar. Ini sama saja dompet makin tebal sehingga ruang gerak makin nyaman. Lalu ada aset kontrak yang meledak lebih dari 150% ke sekitar 89 miliar. Itu uang yang masih nyangkut dari pasien yang masih dirawat artinya traffic layanan tetap ramai. Ada satu yang turun yaitu persediaan yang menyusut sekitar 9%. Bisa jadi karena stok obat dan alat lebih efisien atau harga pembelian naik sehingga volume ditahan.

Aset tidak lancar juga bertambah dari sekitar 8,5 triliun menjadi 9,3 triliun naik 9,38%. Uang muka pembelian aset tetap naik tajam ke 881 miliar artinya Hermina lagi agresif ekspansi. Aset tetap bersih pun naik jadi sekitar 8,1 triliun. Jadi dari sisi kekayaan, Hermina lagi bangun fondasi lebih besar dan modern.

Masuk ke utang. Total liabilitas justru turun sedikit sekitar 0,8% dari 4,7 triliun jadi 4,67 triliun. Utang jangka pendek ditekan habis turun 16%. Utang bank jangka pendek bahkan rontok lebih dari setengah. Obligasi yang jatuh tempo sudah beres dibayar. Utang pajak pun turun sekitar sepertiga. Namun utang jangka panjang naik hampir 9% ke sekitar 3,15 triliun. Ini strategi yang cukup pintar. Utang jangka pendek dikurangi supaya likuiditas tidak sesak napas tetapi untuk ekspansi jangka panjang pinjaman tetap dipakai.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ekuitas naik tinggi 21,55% dari sekitar 5,9 triliun jadi 7,1 triliun. Tapi catat sumber utamanya bukan dari laba melainkan dari penjualan saham treasuri ke Djarum Group senilai sekitar 1,05 triliun. Laba ditahan ikut naik tetapi tidak segalak kenaikan utang dan ekuitas baru itu.

Bagian yang bikin kening agak berkerut adalah laporan laba rugi. Pendapatan tumbuh cuma 5% jadi sekitar 5,29 triliun. Sementara biaya pokok membengkak hampir 12% jadi 3,52 triliun. Akibatnya laba kotor malah turun jadi sekitar 1,77 triliun. Laba usaha juga turun jadi sekitar 751 miliar. Biaya keuangan membengkak jadi sekitar 181 miliar. Laba bersih ke pemilik turun dalam hampir 24% jadi sekitar 356 miliar. Jadi margin Hermina lagi keok. Margin kotor turun dari kisaran 37% ke 34%. Margin usaha turun dari kisaran 17% ke 14%. Artinya biaya meningkat lebih cepat daripada pendapatan.

Arus kas operasi juga ikutan turun sekitar 11% jadi sekitar 780 miliar. Masih positif tetapi jelas menunjukkan penurunan kualitas laba. Arus kas investasi turun karena belanja modal sedikit lebih ringan tetapi uang muka pembangunan justru naik. Arus kas pendanaan naik karena ada uang masuk dari penjualan saham treasuri. Jadi kas masih naik sekitar 314 miliar di akhir periode.

Neraca Hermina itu kokoh. Ekuitas tambah tebal. Utang jangka pendek turun. Likuiditas oke. Tapi mesin laba lagi seret. Biaya tenaga medis obat dan penyusutan naik lebih cepat daripada omset. Itu masalah efisiensi yang harus dipastikan tidak jadi kebiasaan.

Bisnis inti tetap kuat di rumah sakit karena kontribusi rawat inap dan rawat jalan masih 97% dari pendapatan. Jawa menyumbang lebih dari 85% pendapatan. Itu bagus karena banyak pasien tetapi juga jadi risiko karena terlalu terpusat. Ekspansi terlihat jelas dari banyak proyek konstruksi. Ada proyek rumah sakit baru yang belum menghasilkan tetapi sudah menyedot biaya penyusutan dan operasional.

Hubungan dengan pelanggan dan vendor oke. Piutang BPJS turun sedikit jadi sekitar 681 miliar yang berarti penagihan lebih lancar. Utang ke vendor obat juga turun. Rating obligasi idAA menandakan kreditor percaya.Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi Hermina ini ibarat atlet yang lagi bulking sebelum kompetisi. Badan makin besar. Otot aset makin kokoh. Tetapi stamina alias margin lagi ngos-ngosan. Kalau nanti fasilitas baru selesai dan mulai menghasilkan pendapatan lebih besar maka semua investasi itu akan terbayar. Tapi kalau biaya tetap berlari lebih cepat dari pendapatan ya akan bahaya.

Itulah mengapa Astra dan Djarum masuk sekarang. Mereka beli masa depan Hermina bukan kondisi profit saat ini. Karena kalau growth kapasitas rumah sakit berhasil dan margin bisa pulih ke level sebelumnya bahkan sedikit lebih tinggi maka harga premium yang mereka bayar akan terbukti murah.

Jadi struktur keuangan HEAL bagus tapi mesin laba masih jelek karena ekspansi nya belum panen. Prospek masa depan menjanjikan. Untuk saat ini pemegang saham ritel harus cermat mengawasi apakah margin dan arus kas operasi bisa sembuh cepat atau malah makin lemah. Kalau sembuh harga 1.475 rupiah akan terlihat murah. Kalau tidak bisa saja yang mahal bukan sahamnya tapi biayanya.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy